Dianggap Ketinggalan Zaman dan Lewatkan Peluang, Apakah Wajar Jadi No Coiner? Ini Ulasannya

Tidak bisa dipungkiri jika dunia mata uang crypto atau cryptocurrency saat ini menjadi salah satu topik perbincangan menarik dari banyak orang. Tidak hanya karena peluangnya untuk menjadi aset investasi dan trading yang menjanjikan, mata uang crypto juga sering kali diwacanakan sebagai komponen penting di masa depan nanti. 

Akan tetapi, terlepas dari segala keunggulan dan kehebatan yang dimilikinya, tetap saja ada sebagian orang yang tak bergeming tentang teknologi aset digital tersebut. Alhasil, hingga sekarang, tidak sedikit orang yang tak percaya dan tak tertarik dengan nilai maupun peluang keuntungan dari memiliki mata uang atau aset digital, sebagai contoh Bitcoin maupun mata uang crypto lainnya. Golongan orang yang tak terjun dan sama sekali tak memiliki aset crypto tersebut biasa disebut sebagai no coiner. 

Lalu, seperti apa sih situasi yang sedang dihadapi oleh seorang no coiner ini? Nah, di pembahasan berikut ini, kamu dapat memahami tentang pengertian no coiner, alasan seseorang tak tertarik dengan dunia crypto dan memilikinya, hingga sederet manfaat menjadi seorang no coiner.

Baca Juga: Tahan Aset Crypto Terlalu Lama Bisa Menjadi Bagholder! Ini Pengertian dan Contohnya

Pengertian No Coiner

loader

Pengertian No Coiner

Jadi, apa sih yang sebenarnya dimaksud dari istilah no coiner ini? Seperti yang telah dijelaskan sedikit sebelumnya, no coiner adalah suatu istilah yang mengacu pada perumpamaan dari seseorang yang tak percaya dan tak tertarik dengan sebuah peluang keuntungan yang dijanjikan aset crypto. 

Karena kecenderungannya tersebut, no coiner sering kali dianggap sebagai seseorang yang ketinggalan zaman serta tak memahami tentang perkembangan teknologi yang baru dan modern. Akan tetapi, terlepas dari anggapan tersebut, tentu ada alasan tertentu kenapa seseorang terus bertahan dan menjadi seorang no coiner tanpa ingin terjun ke dunia aset digital tersebut.

Sejatinya, istilah no coiner ini berasal dari istilah “non believer”, yaitu frase yang merujuk pada orang-orang yang tak percaya terhadap sesuatu. Ketika tidak sedikit orang melihat aset crypto sebagai suatu bentuk investasi yang menjanjikan, terdapat sebagian orang yang tak mempercayai hal tersebut dan tak ingin terlibat pada jenis investasi tersebut. 

Hal ini wajar saja karena bagi kebanyakan orang, dunia mata uang crypto ini memang masih awam dipahami. Selain itu, kendati banyaknya cerita kesuksesan seseorang dari investasi dan trading crypto, tapi tidak sedikit pula cerita kelam tentang seseorang yang gagal bahkan bangkrut dari aktivitas yang sama. Karenanya, tak mengherankan jika masih ada saja orang yang tak tertarik terjun ke dunia mata uang crypto dan menjadi seorang no coiner. 

Alasan Tetap Menjadi Seorang No Coiner

Meski menjadi salah satu teknologi dan industri yang berkembang pesat saat ini, tetap saja tak menutup fakta jika masih banyak orang yang tak memiliki token crypto dan menjadi seorang no coiner. Bahkan, tidak sedikit di antara mereka yang hingga saat ini tak percaya dan tak tertarik terjun ke dunia crypto terlepas dari segala keunggulan dan keuntungan yang ditawarkannya.

Lalu, apa yang membuat seseorang tetap berpegang teguh dan terus menjadi seorang no coiner? Secara umum, berikut adalah sejumlah alasan kenapa banyak orang tak tertarik dan terus menjadi seorang no coiner. 

  1. Kurang Memahami Teknologi Blockchain dan Kegunaannya

    Alasan pertama kenapa seseorang masih menjadi no coiner adalah tak memiliki pemahaman yang cukup seputar teknologi blockchain. Padahal, blockchain merupakan teknologi dasar dari dunia crypto dan termasuk sebagai pilar utama di industri tersebut. 

    Untuk sebagian orang, pemahaman terkait konsep blockchain mungkin terlalu rumit, kompleks, dan sulit untuk dipahami. Oleh karena itu, mereka tak memahami tentang apa kegunaan dari teknologi ini dan perannya terhadap industri di masa mendatang yang membuatnya tak kunjung tertarik untuk menggunakannya.

  2. Tak Memiliki Informasi Seputar Mata Uang Crypto

    Alasan lainnya adalah aset crypto, ambil saja contoh Bitcoin dan Ethereum masih terbilang baru pada dunia finansial. Alhasil, tidak sedikit orang yang tak memahami maupun tak mempunyai informasi yang cukup seputarnya sehingga ragu dan khawatir saat harus terjun ke dalamnya.

    Tentunya, informasi yang cukup adalah salah satu hal penting agar seseorang bersedia terjun dan menekuni suatu bidang atau industri tertentu. Tanpanya, seseorang hanya akan merasa kebingungan tentang hal apa yang harus dilakukan di sebuah industri tertentu jika asal terjun tanpa bekal pengetahuan yang cukup. Jadi, hal ini menjadi salah satu alasan utama kenapa banyak orang masih tergolong sebagai no coiner sampai sekarang. 

  3. Ragu dan Khawatir Terhadap Keamanan serta Volatilitas Pasarnya

    Sementara untuk alasan yang ketiga, meski permainan di aset crypto mampu menjanjikan peluang keuntungan yang sangat besar, tapi tetap saja ada beragam risiko yang menghantui para pemainnya. Beberapa di antaranya adalah terkait faktor keamanan dan tingkat volatilitas pasarnya. 

    Seperti yang kita tahu, semua orang pasti mempunyai preferensi, profil risiko, serta strategi investasinya masing-masing. Apabila memiliki toleransi yang cukup tinggi terhadap risiko, seseorang mungkin tertarik dengan dunia mata uang crypto ini. Sebaliknya, jika lebih mengedepankan keamanan dan kestabilan nilai atau harga aset, mata uang crypto ini tentu tidak cocok untuk dipilih dan lebih baik menjadi seorang no coiner. 

  4. Tak Tertarik Terjun ke Dunia Investasi Tersebut

    Alasan yang terakhir, no coiner tak kunjung terjun ke dunia aset crypto karena memang tidak tertarik dengan dunia investasi tersebut. Selayaknya penjelasan di alasan sebelumnya, setiap orang memiliki kecenderungan tersendiri ketika berinvestasi dan tidak bisa dipaksa mengambil instrumen dengan tingkat risiko terlampau tinggi. Nah, karena aset crypto dikenal sebagai instrumen investasi berisiko sangat tinggi, beberapa orang tidak akan menggubrisnya dan lebih memilih menanam modal di produk rendah risiko, misalnya, deposito dan reksa dana.

Baca Juga: Mengenal Pump & Dump, Modus Menjebak yang Wajib Diwaspadai di Dunia Trading 

Bingung cari investasi Reksa Dana yang aman dan menguntungkan? Cermati solusinya!

Mulai Berinvestasi Sekarang!  

Manfaat dan Keuntungan Menjadi Seorang No Coiner

loader

Manfaat dan Keuntungan Menjadi Seorang No Coiner

Walaupun kerap dianggap ketinggalan zaman dan melewatkan peluang di masa mendatang, tapi menjadi seorang no coiner tak melulu berarti buruk. Kenyataannya, ada beragam keuntungan dan manfaat yang bisa didapatkan oleh orang-orang yang tidak memiliki aset digital berupa mata uang crypto, antara lain:

  1. Tak Terpengaruh Volatilitas Pasar Crypto

    Manfaat pertama, no coiner tak perlu takut terkena pengaruh dari volatilitas pasar crypto yang dikenal amat fluktuatif dan bisa bergerak secara ekstrem di waktu singkat. Volatilitas dari pasar crypto mampu membuat nilai atau harga investasi dari mata uang crypto dapat meroket atau merosot secara tiba-tiba tanpa pertanda yang jelas. 

    Karena tak memiliki aset dalam bentuk tersebut, seorang no coiner tentu tak akan terpengaruhi oleh pergerakan atau fluktuasi nilai crypto. Risiko mengalami kerugian investasi pun bisa dihindari. 

  2. Tak Harus Memahami Teknologi Blockchain

    Dengan tak memiliki token crypto, secara tidak langsung kamu juga dibebaskan dari keharusan mempelajari teknologi blockchain yang terus mengalami perkembangan dengan sangat pesat seiring waktu. Menjadi dasar mata uang crypto, para pemilik jenis aset tersebut tentu harus bisa memahami dengan tepat segala hal seputar blockchain. 

    Teknologi blockchain sendiri terbilang sangat kompleks dan mungkin tidak bisa dipahami oleh sembarangan orang. Nah, dengan menjadi no coiner, kamu barangkali tidak diharuskan untuk mempelajari teknologi tersebut dan bisa berfokus pada jenis atau instrumen investasi lain yang diselami. 

  3. Tak Khawatir Terhadap Risiko Keamanan

    Meski crypto dikenal sebagai teknologi dengan sistem keamanan kuat dan tak perlu diragukan lagi, tapi tetap saja ada beragam risiko keamanan terkait investasi di aset digital tersebut. Beberapa contohnya adalah risiko 51% Attack, praktik pump & dump, dan lain sebagainya. Sebagai seorang no coiner, seseorang tak perlu lagi merasa khawatir terkait risiko keamanan tersebut dan tidak harus mempertimbangkan solusi keamanan ekstra mengenai investasi di aset digital ini. 

Akan tetapi, sejatinya, dunia crypto dan teknologi blockchain adalah 2 hal yang penting untuk dipelajari saat ini. Terlepas nantinya ikut menjadi pemilik jenis aset tersebut sebagai instrumen investasi atau tetap menjadi no coiner semuanya tergantung dari keputusan kamu setelah mempelajarinya nanti. 

Tak Ada Salahnya Menjadi No Coiner, Pun Sebaliknya

Pada dasarnya, no coiner adalah istilah yang mengacu pada orang-orang yang tak tertarik terjun ke dunia crypto dan tak memiliki aset digital tersebut. Sebenarnya, tidak ada salahnya seseorang memutuskan menjadi no coiner ataupun sebaliknya. Yang terpenting, keputusan menjadi no coiner atau tidak pasti memiliki risiko dan keuntungannya tersendiri yang perlu disesuaikan kebutuhan serta saling menghargai antar pemainnya tanpa saling menjatuhkan satu sama lain. 

Baca Juga: Agar Paham saat Trading, Ini Kumpulan Istilah Crypto yang Penting untuk Dimengerti