Pakai THR Buat Modal Usaha? Begini Cara Bijak Mengaturnya

Setiap Ramadhan atau menjelang Lebaran, ada satu hal yang paling dinantikan para pekerja, yakni THR atau Tunjangan Hari Raya. THR umumnya dibayar H-7 Lebaran.

Menerima THR penuh di masa pandemi bagaikan ketiban rezeki nomplok. Banyak pekerja yang boro-boro dapat THR, gaji bulanan dibayar saja sudah bersyukur.

Oleh karena itu, THR sebaiknya dimanfaatkan untuk sesuatu yang produktif. Sehingga mampu mendatangkan penghasilan tambahan.

Salah satunya untuk modal usaha. Daripada utang ke bank, lebih baik pakai THR kamu untuk membuka usaha. Bisnis pasca Lebaran yang peluangnya sangat menjanjikan.

Namun demikian, menggunakan THR sebagai modal usaha juga ada aturannya. Jangan dihabiskan semuanya. Seperti apa pengelolaan uang THR yang bijak untuk modal usaha? Begini tipsnya:

1. Tunda mudik

Jika ingin bisnis pakai duit THR, kamu harus mengorbankan sesuatu yang bisa ditunda, seperti mudik. Apalagi sekarang ini ada larangan mudik.

Kalaupun bisa mudik, syaratnya ribet karena ada pengetatan perjalanan dalam negeri dan ongkosnya mahal. Mudik naik bus di periode pengetatan ini, harga tiketnya mencapai Rp 500 ribu per orang.

Jika hari biasa, harga tersebut sudah bisa buat dua orang. Bila yang mudik empat orang, berarti harus merogoh kocek Rp 2 juta. Itu hanya untuk sekali jalan. Pulang Rp 2 juta lagi, sudah Rp 4 juta PP.

Belum jajan dan oleh-oleh buat keluarga di kampung. Uang THR bukannya cukup, malah nombok. Sementara gajian berikutnya masih lama.

Oleh karena itu, jika memang sudah mantap membuka usaha dari duit THR, tunda dulu mudik yang membutuhkan pengeluaran besar.

2. Alokasikan 30 persen untuk modal usaha

THR yang kamu terima sebaiknya dibagi-bagi. Sebab, kamu juga pasti punya kebutuhan Lebaran yang harus dipenuhi. Bila sudah bertekad membuka usaha dengan dana THR, sisihkan 30 persen.

Misalnya kamu memperoleh THR satu bulan gaji sebesar Rp 5 juta, maka Rp 1,5 juta digunakan sebagai modal usaha. Sebesar 30 persen lagi atau Rp 1,5 juta untuk membayar utang.

Tujuannya supaya beban utang dalam postur keuanganmu berkurang. Dengan begitu, bila bisnis untung atau profit, tidak dipakai untuk membayar utang ‘warisan’, melainkan pengembangan usaha tersebut.

Selanjutnya 20 persen atau masing-masing Rp 1 juta untuk kebutuhan Lebaran dan tabungan. Keperluan Hari Raya meliputi, makanan dan minuman sampai bagi-bagi amplop.

Tabungan juga penting sebagai dana cadangan jika sewaktu-waktu bisnis butuh suntikan modal tambahan atau kebutuhan mendesak lainnya. Alokasi anggaran tersebut tidak saklek. Dapat diubah sesuai prioritas.

Contoh kalau tidak punya utang, kamu bisa menyisihkan THR lebih besar untuk modal usaha, sebesar 50 persen.

3. Pilih jenis usaha dan tetapkan target pasar

Setelah membagi THR pada pos-pos pengeluaran yang tepat, langkah selanjutnya adalah memilih jenis usaha yang tepat. Dan pastinya disesuaikan dengan jumlah modal yang sudah ditetapkan, yakni 30 persen dari THR.

Memulai bisnis dari skala kecil terlebih dahulu. Kamu dapat memanfaatkan peralatan atau perlengkapan yang ada. Misalnya garasi rumah atau halaman rumah untuk berjualan, jadi tidak perlu sewa lapak agar lebih hemat.

Biarpun kecil-kecilan, buat rencana bisnis yang matang. Tentukan target pasar, Apakah bisnismu ditujukan untuk segmen anak-anak, remaja, dewasa, atau tua. Kalangan bawah, menengah, atau atas. Juga jenis kelamin dan pendidikan.

Dengan begitu, kamu akan dapat membuat atau menjual barang atau jasa sesuai target pasarmu sehingga tepat sasaran. Kalau perlu lakukan riset supaya kamu bisa tahu betul apa yang dibutuhkan dan diinginkan konsumen. Dan kamu dapat menjawab kebutuhan tersebut melalui produk yang kamu jual.

4. Manfaatkan media sosial dan platform e-commerce

Media sosial, seperti Facebook, Twitter, Instagram, YouTube saat ini menjadi senjata ampuh untuk berdagang. Penjualan dengan metode seperti ini bisa langsung tepat sasaran guna menarik transaksi sebanyak-banyaknya.

Memanfaatkan media sosial sebagai lapak berjualan adalah pilihan tepat, karena tidak membutuhkan modal besar, namun dapat memperoleh hasil maksimal. Apalagi sekarang via Instagram dan YouTube, peminatnya sangat besar.

Asal punya followers dan subscriber banyak, jualan jadi lebih gampang. Kamu juga bisa bergabung menjadi mitra e-commerce. Buka toko online, kasih promo menarik, beri pelayanan ramah, maka lima bintang buat kamu.

Baca Juga: 6 Tips Hemat Belanja Online Selama Ramadhan Biar Tetap Bisa Nabung