Jarang Diketahui, Ini Pengertian Risk Premium yang Perlu Dipahami Setiap Investor

Dalam dunia investasi, semua instrumen investasi yang bisa dipilih oleh investor untuk menanam modalnya pasti memiliki risiko. Hanya saja, pada setiap produk investasi, tingkat risiko yang dimiliki bisa berbeda-beda antara satu instrumen dengan yang lainnya. Hal inilah yang penting untuk dipahami oleh investor agar mampu memilih produk investasi yang sesuai dengan kebutuhan, profil risiko, dan tujuan keuangan. 

Di samping itu, tingkat risiko dari sebuah instrumen investasi juga berjalan beriringan dengan peluang keuntungan yang bisa didapatkan. Artinya, instrumen investasi dengan tingkat risiko tinggi juga memiliki potensi memberi profit atau imbal hasil yang menjanjikan. Nah, ketika memilih berinvestasi pada produk dan investor mampu mendapatkan imbal tambahan, artinya mereka memperoleh yang namanya risk premium. 

Istilah ini sebenarnya cukup sering terjadi pada praktik investasi yang dilakukan oleh penanam modal. Meski begitu, masih belum banyak investor yang mengetahui betul maksud dari istilah risk premium atau premi risiko tersebut.

Di samping pengertian risk premium, kamu juga perlu memahami bagaimana cara menghitungnya dan berapa tingkat imbal hasil yang ingin diraih dalam aktivitas investasi. Untuk itu, bagi kamu yang ingin mengetahui lebih dalam tentang pengertian risk premium dan hal penting seputar istilah tersebut, simak penjelasan berikut ini.

Baca Juga: Risk Adjusted Return: Pengertian, Jenis Pengukuran dan Cara Menghitungnya

Bingung cari investasi Reksa Dana yang aman dan menguntungkan? Cermati solusinya!

Mulai Berinvestasi Sekarang!  

Pengertian Risk Premium

loader

Risk Premium

Secara umum, yang dimaksud dengan premi risiko atau risk premium adalah imbal hasil atau return tambahan yang diperoleh penanam modal atau investor karena sudah memilih jenis portofolio pasar yang mempunyai risiko ketimbang memilih aset yang bebas risiko atau risk free. Risk premium bisa juga diartikan sebagai kompensasi atau keuntungan yang dicari oleh pelaku pasar guna menghindari risk-averse market participant. Dengan begitu, pelaku pasar tersebut mampu menanggung ketidakpastian yang inheren pada arus kas sebuah liabilitas atau aset. 

Selain itu, premi risiko atau risk premium juga mampu menunjukkan selisih dari return atau imbal hasil yang diharapkan pada suatu instrumen investasi yang berisiko dengan jenis risk free assets atau aset bebas risiko. Risk premium ini juga bisa disebut dengan istilah penyesuaian risiko. 

Menurut Investopedia, pengertian risk premium adalah imbal hasil investasi dari sebuah aset yang diharapkan mampu memberi keuntungan melebihi profit yang diberikan oleh instrumen bebas risiko. Risk premium dari sebuah aset adalah bentuk kompensasi kepada pihak investor, dan menggambarkan pembayaran kepada pemilik modal untuk menoleransi risiko tambahan yang diberikan dalam aktivitas investasi yang tidak ditemukan pada aset risk free. 

Sebagai contoh, saham berkualitas tinggi yang ditawarkan oleh perusahaan dengan tingkat penghasilan yang besar biasanya dibarengi dengan tingkat risiko yang lebih kecil. Oleh karena itu, saham tersebut umumnya akan memberikan tingkat bunga yang lebih kecil ketimbang saham yang ditawarkan oleh perusahaan lebih kecil yang mempunyai peluang keuntungan tidak menentu dan risiko lebih besar. 

Tingginya tingkat bunga yang ditawarkan oleh perusahaan lebih kecil tersebut lah yang disebut sebagai kompensasi terhadap tingginya risiko investasi yang diterima oleh para investor. Jadi, kembali lagi ke cara kerja investasi secara umum, peluang keuntungan yang tinggi pasti akan dibarengi dengan risiko kerugian yang tidak kalah tingginya dan kemungkinan mendapatkan untung lebih besar itulah yang dikenal sebagai risk premium

Bagaimana Cara Mengetahui Risk Premium?

Imbalan dan risiko adalah dua hal yang tidak terpisahkan dan selalu berjalan beriringan dalam dunia investasi. Hal tersebut berlaku pada semua instrumen investasi yang bisa dipilih oleh para investor dan harus disesuaikan dengan kebutuhan, profil risiko, serta jangka waktu investasinya. 

Misalnya, pada instrumen saham, semua investor pasti paham jika peluang keuntungan yang bisa didapatkan saat menanam modal di produk tersebut bisa sangat tinggi. Namun, di balik itu, risiko kerugian yang harus bisa ditanggung oleh investor juga sama tingginya. 

Jadi, dengan tingkat risiko yang lebih tinggi tersebut, investor juga bisa mengharapkan peluang keuntungan yang sepadan. Semakin tinggi risiko sebuah instrumen investasi, peluang keuntungan yang bisa didapatkan oleh penanam modal juga sudah pasti lebih besar. Pun sebaliknya, jika memilih instrumen bebas risiko, imbal hasil yang mungkin didapatkan juga biasanya relatif kecil. 

Baca Juga: Investasi Bebas Risiko, Kenali Apa Itu Risk Free Rate dan Pilihan Instrumennya di Indonesia

Langkah Menilai Risiko Potensial Investasi

Agar bisa mengetahui perkiraan tingkat imbalan yang bisa didapatkan, ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh investor. 

  1. Menentukan tingkat return atau pengembalian dari aset bebas risiko saat ini yang tersedia pada pasar. 
  2. Tidak sedikit investor yang menjadikan obligasi pada bursa Amerika Serikat sebagai tolok ukur karena didukung rasa percaya dan juga kredit penuh oleh pemerintah setempat. Dalam kata lain, risiko untuk mengalami gagal bayar pada produk tersebut sangat tipis alias peluang pengembaliannya dijamin.

Sebagai contoh, apabila investor mampu mendapatkan pengembalian atau return bebas risiko 2 persen melalui obligasi negara, hal itu bisa dijadikan sebagai dasar dari nilai keuntungan investasi. Melalui dasar tersebut, artinya aktivitas investasi yang dilakukan oleh investor pada produk yang berisiko harus bisa memberikan bunga, peningkatan modal, ataupun keduanya dengan nilai 5 persen atau di atasnya agar bisa dianggap menguntungkan. 

Setiap nilai tambahan dari dasar pengembalian investasi sebesar 2 persen dari aset bebas risiko tersebut yang disebut dengan premi risiko atau risk premium. Sebagai contoh, jika mengacu pada dasar nilai keuntungan dari obligasi negara tersebut, kamu mampu mendapatkan nilai pengembalian sejumlah 11 persen.

Maka, berdasarkan informasi tersebut, selisih antara nilai keuntungan aset bebas risiko dan berisiko tersebut adalah 9 persen. Nah, nilai keuntungan 9 persen inilah yang bisa disebut sebagai risk premium atau keuntungan tambahan yang berhasil didapatkan oleh investor karena berani mengambil instrumen investasi yang berisiko. 

Tentunya, kamu perlu menanyakan pada diri sendiri, apakah nilai keuntungan 9 persen tersebut cukup signifikan dan sepadan dengan risiko yang harus ditanggung. Pasalnya, dalam praktik yang sebenarnya, nilai keuntungan yang dijanjikan pada instrumen berisiko kemungkinan besar tidak bisa benar-benar dipastikan. Bisa saja nilainya akan meleset dari ekspektasi atau harapan investor, baik itu lebih rendah maupun lebih tinggi. 

Sebuah instrumen investasi berisiko mungkin memiliki kinerja yang baik dan bisa dibilang positif. Akan tetapi, peluang pengembaliannya barangkali tidak cukup tinggi agar bisa membenarkan langkah pengambilan risiko pada produk investasi tertentu. Khususnya pada produk investasi yang masih baru, maupun instrumen saham dari emiten yang memiliki kapitalisasi yang kecil.

Memahami Equity Risk Premium

loader

Equity Risk Premium

Equity risk premium atau ERP mengacu pada tambahan keuntungan dari investasi di pasar modal yang ada di atas keuntungan aset bebas risiko. Tambahan keuntungan ini menghadiahi investor yang berani mengambil risiko lebih tinggi ketika membeli saham atau instrumen investasi tertentu. 

Besarnya keuntungan tersebut bergantung dari tingkat risiko pada portofolio tertentu dan juga terus berubah seiring berjalannya waktu dan fluktuasi risiko pasar. Sebagai aturan, investasi pada instrumen tinggi risiko pasti akan mendapat kompensasi keuntungan yang juga sama tingginya. Kebanyakan ekonom pun setuju bahwa konsep dari premi risiko ekuitas ini valid dan dalam praktik jangka panjangnya, pasar pasti akan memberi kompensasi pada investor yang berani mengambil instrumen investasi yang lebih berisiko. 

ERP bisa diformulasikan dengan beberapa cara. Namun, umumnya, rumus yang digunakan untuk menilainya adalah rumus CAPM atau Capital Assets Pricing Model, yaitu:

CAPM atau Biaya Ekuitas = Rf + B(Rm – Rf)

Keterangan: 

  • Rf adalah nilai keuntungan instrumen bebas risiko.
  • B adalah beta coefficient atau ukuran risiko yang dapat digunakan untuk membandingkan saham maupun produk sekuritas.
  • Rm – Rf adalah tambahan keuntungan yang diharapkan dari pasar.

Beban ekuitas secara efektif merupakan equity risk premium. Jadi, berdasarkan rumus tersebut, CAPM bisa dihitung dengan menambahkan nilai keuntungan aset bebas risiko dengan tambahan keuntungan yang diharapkan oleh investor dan telah dikalikan dengan beta koefisien dari pasar modal. 

Ingat, Risiko Investasi Selalu Jalan Beriringan dengan Peluang Keuntungannya

Risk premium pada dasarnya keuntungan investasi berisiko yang diharapkan oleh investor dan merupakan tambahan dari nilai keuntungan aset bebas risiko. Karena berani mengambil aset investasi dengan tingkat risiko lebih tinggi, investor berharap akan ada kompensasi yang dikenal dalam bentuk premi risiko ini. 

Baca Juga: BI Rate: Pengertian, Fungsi, Tujuan, dan Cara Kerjanya