Tips Menghitung Uang Pertanggungan Asuransi

Asuransi adalah salah satu produk penting untuk melindungi diri sendiri maupun orang-orang tersayang. Misalnya saat jatuh sakit, asuransi membantu mengurangi biaya pengobatan lewat manfaat uang pertanggungan yang diberikan kepada nasabah.

Ngomong-ngomong tentang uang pertanggungan, bagaimana cara menghitungnya? Yuk, simak dalam poin-poin berikut sehingga Anda semakin paham tentang asuransi.

1. Human Life Based

Berfokus pada uang pertanggungan yang dihitung berdasarkan jumlah penghasilan dikalikan dengan berapa lama dana tersedia untuk membiayai hidup. Metode ini mengesampingkan adanya return dari suku bunga bank maupun uang pertanggungan yang disimpan di perbankan.

2. Income Based

Selanjutnya adalah income based, yaitu metode perhitungan uang pertanggungan berdasarkan rata-rata jumlah penghasilan setiap bulan dengan memasukkan estimasi pertumbuhan dana di dalamnya.

 

3. Financial Needs Based

Uang pertanggungan dihitung berdasarkan biaya kebutuhan di masa depan yang disamakan dengan biaya saat ini, lalu dikalikan 150%. Ini persentase present value atau saat ini.

Sedangkan untuk perhitungan future value atau di masa mendatang, maka uang pertanggungan harus dikalikan dengan 80%. Metode ini mengkombinasikan investasi untuk menghitung kebutuhan keuangan pada masa mendatang. Cocok untuk nasabah yang memiliki penghasilan tinggi.

Apakah Uang Pertanggungan Tersebut Cukup?

loader

Besar kecilnya uang pertanggungan sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan di masa mendatang. Sebab nantinya, uang ini bukan digunakan untuk memenuhi kebutuhan pribadi, melainkan ahli waris kalau sesuatu terjadi pada polis.

Berikut ini poin-poin penting untuk menentukan cukup atau tidaknya uang pertanggungan dari asuransi.

1. Nilai ekonomis

Ditentukan berdasarkan jumlah penghasilan nasabah yang disetahunkan, lalu dibagi rata (12 bulan) untuk mengetahui rata-rata penghasilan bulanan. Perhitungan nilai ekonomis menggunakan gaji net atau bersih dari kantor. 

2. Tanggungan lain-lain

Sebagai nasabah atau tertanggung, Anda mungkin memiliki tanggungan. Misalnya, adik yang sedang bersekolah, orang tua, atau anak. Singkatnya, siapa saja yang secara materi bergantung kepada Anda. 

Semakin banyak tanggungan lain-lain, sebaiknya semakin besar pula uang pertanggungan. Dengan demikian, tidak ada hambatan dalam memenuhi kebutuhan hidup jika seandainya tertanggung tidak produktif lagi.

3. Sangkut paut dana dengan pihak lain dalam bisnis

Dapat dimisalkan jika tertanggung memiliki utang maupun piutang di lembaga keuangan yang belum memiliki produk asuransi jiwa. 

Baca Juga: Asuransi Terbaik untuk Budget Terbatas

Contoh Perhitungan Uang Pertanggungan (UP) Asuransi Jiwa

loader

Budi, seorang ayah berusia 30 tahun memiliki 2 orang anak masing-masing berusia 3 dan 1 tahun. Penghasilan bersih yang diterimanya Rp 10 juta per bulan. Jika suatu hari Budi meninggal dunia, maka UP yang diberikan kepada keluarganya sebesar.

1. Dihitung berdasarkan human life based, yaitu:

Rp 10.000.000 x 12 x 3 = Rp 360.000.000

* Note : perkalian 3 adalah estimasi waktu dimana gaji sebesar Rp 10 juta akan Budi terima selama 3 tahun. 

2. Dihitung berdasarkan income based, yaitu:

(Rp 10.000.000 x 12) / 5,5% = Rp 2,18 Miliar

* Dibagi 5,5% karena nilai ini merupakan estimasi suku bunga investasi pendapatan tetap, seperti obligasi, reksa dana, maupun deposito.

3. Dihitung berdasarkan financial needs based, yaitu:

Digunakan untuk memproteksi biaya pendidikan anak Budi sampai ke bangku perkuliahan. Misalnya, biaya kuliah di universitas negeri adalah Rp 250 juta, maka 10 tahun kemudian menjadi Rp 600 juta dengan asumsi kenaikan 10% per tahun. 

Maka, total uang pertanggungan untuk dana pendidikan 2 orang anak Budi kurang lebih Rp 1,5 Miliar. 

Gunakan Kalkulator Perhitungan UP

Untuk mengetahui besaran uang pertanggungan yang bisa didapatkan dengan jumlah premi tertentu, Anda bisa kunjungi situs resmi dari perusahaan asuransi pilihan. 

Setelah itu, ikuti langkah-langkah berikut ini agar UP segera ditampilkan di layar.

  • Masukkan total penghasilan dan pengeluaran setiap bulan. Isilah sejujur mungkin 
  • Masukkan estimasi waktu dimana Anda ingin UP tersebut dapat membiayai keluarga sebagai tanggungan, bisa dalam 10, 15, atau 20 tahun
  • Rata-rata inflasi yang terjadi setiap tahun
  • UP akan ditampilkan

Jika UP dirasa belum cukup, itu artinya Anda perlu meningkatkan pundi-pundi penghasilan. Kemudian, uangnya dialokasikan untuk tabungan maupun investasi jangka panjang sehingga nasib keluarga aman apabila pencari nafkah tidak produktif lagi.

Baca Juga:  Cara Membaca Polis Asuransi yang Benar

Diskusikan Premi untuk Dapatkan UP Optimal

Itu dia tata cara menghitung uang pertanggungan (UP) dari asuransi. Sebaiknya diskusikan mengenai UP yang ingin dicapai dengan agen asuransi, jadi Anda maupun keluarga dapat tercover maksimal nantinya dari UP tersebut.

UP yang optimal akan mempengaruhi besaran premi asuransi yang dibayar setiap bulan. Sebaiknya pertimbangkan juga hal ini sebaik mungkin agar pembayaran premi tidak membebani finansial keluarga, jadi kebutuhan keluarga dapat terpenuhi dengan baik.

Baca Juga:  Mau Dapat Premi Asuransi Murah? Ini Caranya!