Ubah Karbohidrat Jadi Sumber Energi, Kenali Apa Itu Vitamin B1, Manfaat, dan Efek Sampingnya

Vitamin adalah salah satu zat gizi yang amat penting dibutuhkan oleh tubuh. Dengan jenis yang berbeda-beda, vitamin berguna untuk memenuhi segala kebutuhan tubuh agar kesehatan tetap terjaga dan menjadikannya selalu prima. Salah satu contohnya adalah tiamin atau bisa juga disebut dengan vitamin B1. 

Vitamin B1 sendiri memiliki manfaat untuk mengubah karbohidrat menjadi energi di dalam tubuh. Selain itu, tiamin juga berguna untuk melindungi fungsi saraf sehingga tak terganggu. Karena menjadi asupan yang penting didapatkan oleh tubuh setiap harinya, kamu perlu memenuhinya dengan rutin mengonsumsi makanan maupun suplemen yang mengandung zat gizi tersebut. 

Sebenarnya, vitamin B1 terkandung secara alami pada daging sapi, gandum utuh, kacang-kacangan, salmon, tuna, dan sereal yang telah difortifikasi. Selain itu, jika diperlukan, kebutuhan tubuh akan vitamin ini juga bisa dipenuhi melalui suplemen. Tentunya, penggunaan dari suplemen ini wajib dilakukan dengan tepat agar manfaatnya bisa didapatkan secara optimal. 

Nah, bagi kamu yang berencana mengonsumsi vitamin B1 untuk mencukupi kebutuhan tubuh akan nutrisi tersebut, simak ulasan tentang deskripsi obat, aturan pakai, cara menggunakan, hingga efek samping yang mungkin ditimbulkannya berikut ini. 

Baca juga: Kenali Apa Itu Vitamin B12 atau Cyanocobalamin dan Sederet Manfaat Suplemennya bagi Tubuh

Deskripsi Suplemen Vitamin B1

loader

Vitamin B1

Tergolong sebagai suplemen vitamin, produk kesehatan ini termasuk sebagai obat bebas jika berbentuk tablet, tetapi termasuk obat resep jika berupa suntikan. Manfaat vitamin B1 adalah mencukupi kebutuhan tubuh akan vitamin tersebut serta membantu proses pengobatan penyakit yang terjadi karena defisiensi vitamin B1.

Suplemen ini boleh dikonsumsi oleh orang dewasa maupun anak-anak. Bagi ibu hamil, jenis obat ini tidak akan menimbulkan risiko pada janin asal dikonsumsi sesuai dengan angka kecukupan gizi. Meski begitu, penggunaan dari suplemen ini pada ibu hamil hanya boleh dilakukan saat manfaat yang mampu diberikannya melebihi risiko yang mungkin terjadi pada janin. 

Sementara itu, kandungan dari suplemen ini mampu terserap pada ASI, tetapi dianggap boleh dikonsumsi oleh ibu yang sedang menyusui. Agar lebih aman, ibu hamil atau ibu menyusui dianjurkan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi obat ini.  

Suplemen ini kerap dikonsumsi untuk mengatasi masalah kekurangan atau defisiensi vitamin B1, khususnya pada penderita Wernicke-Korsakoff Syndrome, penyakit beri-beri, dan kecanduan alkohol. Penderita penyakit gagal jantung, HIV/AIDS, malabsorpsi, sirosis, pengguna obat furosemide, pasien operasi bariatrik, dan hemodialis juga sering kali menggunakan suplemen ini untuk menyokong kondisi kesehatannya. 

Hal yang Harus Diperhatikan sebelum Mengonsumsi Vitamin B1

Sebelum memutuskan untuk mengonsumsi vitamin B1, ada beberapa hal yang penting untuk diperhatikan guna memaksimalkan manfaat dan meminimalkan risikonya, antara lain:

  • Hindari menggunakan suplemen ini jika memiliki alergi terhadap tiamin atau vitamin B1 sintesis.
  • Informasikan pada dokter terkait riwayat medis dan penyakit yang pernah dialami, khususnya jika pernah menderita penyakit ginjal dan membutuhkan asupan vitamin B1 via suntikan.
  • Informasikan pada dokter jika sedang aktif mengonsumsi jenis obat, produk herbal, maupun suplemen tertentu.
  • Informasikan pada dokter jika tengah menderita masalah atau penyakit pada ginjal.
  • Informasikan pada dokter jika sedang menyusui, hamil, atau tengah merencanakan program kehamilan.
  • Segera periksakan diri ke dokter jika mengalami gejala alergi obat ataupun overdosis pasca mengonsumsi suplemen vitamin B1. 

Aturan Pakai dan Dosis Vitamin B1

Tergantung dari usia dan juga kondisi kesehatan pasien, dokter umumnya akan memberikan resep atau dosis berbeda pada penggunaan vitamin ini. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah penjelasan mengenai aturan pakai dan dosis vitamin B1. 

1. Untuk Atasi Defisiensi Vitamin B1

Jika digunakan untuk mengatasi kekurangan atau defisiensi, dosis penggunaan suplemen ini pada orang dewasa adalah tablet ukuran 300 mg sekali sehari. Sementara itu, untuk anak-anak, dosisnya adalah 10 sampai 50 mg per hari dan diberikan pada dosis yang terpisah. 

2. Untuk Cegah Defisiensi Vitamin B1

Untuk mencegah defisiensi vitamin B1, dosis penggunaan suplemen ini adalah 50 sampai 100 mg per hari pada orang dewasa. Sedangkan untuk anak-anak, dosisnya adalah 0,5 sampai 1 mg per hari. 

3. Untuk Pasien Wernicke-Korsakoff Syndrome

Pada pasien Wernicke-Korsakoff Syndrome, dosis penggunaan suplemen ini yang dianjurkan oleh dokter adalah 100 mg sebagai dosis awalnya dan disuntikkan pada pembuluh darah selama sekitar 10 menit. Kemudian, dosis selanjutnya adalah 50 sampai 100 mg setiap hari menggunakan suntikan pada pembuluh darah atau otot. Prosedur medis ini terus dilakukan hingga pasien diperbolehkan untuk mengonsumsi suplemen ini dalam bentuk tablet. 

4. Untuk Pasien Penyakit Beri-Beri

Terakhir, jika digunakan pada penderita penyakit beri-beri, dosis pemakaian suplemen ini adalah 10 sampai 20 mg 3 kali per hari melalui suntikan dalam otot pada orang dewasa. Dosis tersebut dilakukan selama tidak lebih dari 2 minggu. Lalu, pemakaian suplemen ini dilanjutkan dengan dosis 5 sampai 10 mg per hari dalam bentuk tablet selama satu bulan. 

Sedangkan untuk pasien anak-anak, dosis suplemen ini adalah 10 sampai 25 mg per hari melalui suntikan dalam otot atau pembuluh darah, maupun 10 sampai 50 mg suplemen bentuk tablet per hari dan dilakukan selama dua minggu. Setelah itu, dosis diganti menjadi 5 sampai 10 mg bentuk tablet per hari dan dikonsumsi selama satu bulan. 

Cara Tepat Mengonsumsi Vitamin B1

loader

Mengomsumsi Vitamin B1

Pada suplemen vitamin B1 jenis tablet, penggunaannya harus selalu disesuaikan dengan aturan pakai yang tertera pada kemasan dan anjuran dokter. Suplemen ini harus dikonsumsi di jam makan maupun menyesuaikan saran dari dokter. Selain itu, pastikan memberikan jarak waktu cukup lama antara dosis minumnya dan usahakan untuk melakukannya di jam atau waktu yang sama setiap harinya guna mengoptimalkan manfaatnya. 

Jika menggunakan suplemen jenis suntikan, prosesnya hanya boleh dilakukan oleh dokter maupun petugas medis dengan menyesuaikan petunjuk dari dokter. Suntikan dari suplemen ini akan dilakukan secara intravena atau melalui pembuluh darah, maupun intramuskuler atau melalui bagian otot. Segera hubungi dokter dan minta untuk mengganti obat saat cairan suplemen terlihat mengandung partikel atau berwarna keruh.

Jika terlupa, usahakan untuk segera mengonsumsi suplemen saat ingat apabila jeda dengan waktu atau jadwal konsumsi selanjutnya tak terlalu dekat. Jika sudah mepet dengan waktu minum selanjutnya, abaikan dan konsumsi suplemen ini di jadwal berikutnya tanpa menggandakan dosis penggunaan.

Tergantung dari kebutuhan pasien atau pengguna, pemakaian suplemen ini tidak jarang dikombinasikan dengan perubahan pada menu makanan. Yang terpenting, selalu ikuti anjuran dan petunjuk dokter saat akan mengonsumsi produk kesehatan ini, serta hindari mengonsumsi makanan yang telah dilarang oleh dokter.

Terkait penyimpanannya, letakkan vitamin ini pada tempat yang jauh dari paparan sinar matahari secara langsung, lembap, dan suhu panas. Selain itu, pilih tempat penyimpanan yang tidak mudah dijangkau oleh hewan peliharaan ataupun anak-anak.

Interaksi Vitamin B1 saat Digunakan Bersama Obat Lain

Apabila digunakan bersama jenis obat tertentu, suplemen ini dapat memicu interaksi obat, seperti penurunan efektivitas manfaatnya. Berikut adalah jenis obat yang memicu interaksi tersebut.

  • Clarithromycin
  • Erythromycin
  • Azithromycin

Efek Samping Vitamin B1

Penggunaan suplemen ini pada dasarnya jarang menimbulkan efek samping, khususnya saat dikonsumsi sesuai dosis yang telah ditentukan. Namun, jika menggunakan suplemen dalam bentuk suntikan, terdapat sejumlah efek samping yang mungkin terjadi pada bagian tubuh yang disuntik, antara lain:

  • Kesemutan
  • Gatal
  • Kulit terasa panas
  • Mual

Jika gejala efek samping tersebut tak kunjung mereda, atau bahkan semakin bertambah parah, jangan ragu untuk memeriksakan diri pada dokter. Lakukan hal serupa jika muncul gejala alergi obat pasca menggunakan obat ini, seperti, sulit menelan, sesak napas, muncul ruam, maupun bengkak di bagian bibir, wajah, atau kelopak mata.

Baca juga: Mengenal Manfaat Luar Biasa dari Vitamin B Kompleks, Bukan Cuma Meningkatkan Mood!

Pastikan Asupan Vitamin B1 Tubuh Tercukupi Agar Kesehatan Tetap Terjaga

Itulah penjelasan mengenai apa itu vitamin B1, manfaat, aturan pakai dan dosis, hingga efek sampingnya. Sebagai asupan yang penting dibutuhkan tubuh, kamu perlu memenuhinya dengan rutin mengonsumsi makanan sumber vitamin ini. Jika diperlukan, konsumsi pula suplemen vitamin ini sesuai anjuran dokter agar kebutuhan tubuh akan nutrisi tersebut senantiasa terpenuhi.