6 Cara Cerdas Lunasi Kartu Kredit

Hutang kartu kredit menumpuk, sementara kamu merasa tidak mungkin untuk melunasi semua utang tersebut? Jangan panik dulu. Selama ada niat untuk melunasi utang tersebut pasti ada jalan yang bisa kamu tempuh.

Besarnya utang kartu kredit bisa terjadi karena banyak hal, termasuk kurangnya pengetahuan bagaimana cara bijak menggunakan kartu kredit. Contoh sederhana misalnya kamu hanya membayar tagihan minimum kartu kredit yang akibatnya hutang jadi berbunga terus menerus dan akhirnya membengkak.

Membayar tagihan kartu kredit tentu jadi hal yang sulit dilakukan, ketika kondisi keuangan sedang buruk. Siapapun pasti tidak ingin berada dalam situasi yang sulit dengan finansialnya. 

Apalagi jika berkaitan dengan pinjaman kartu kredit, dimana bunganya cukup besar yang jika dibiarkan macet. Bisa-bisa bakal membawa penggunanya jatuh dalam jeratan utang jika tidak bijak saat menggunakannya.

Daripada kebingungan, lebih baik ikuti enam cara lunasi kartu kredit sebagaimana dijelaskan di bawah ini.

Bingung cari Kartu Kredit Terbaik? Cermati punya solusinya!

Bandingkan Produk Kartu Kredit Terbaik!  

1. Stop Gunakan Kartu Kredit Untuk Sementara

loader

Menghentikan penggunaan kartu kredit merupakan cara yang paling penting dalam rangka rencana melunasi tunggakan utangnya. Tidak mengunakan kartu kredit memang bukan berarti bunga tagihannya akan berhenti. Namun minimal jumlah total tagihan akan lebih kecil dibandingkan terus menambah utang. Kalau masih nekad tetap mengunakan kartu kredit, dijamin rencana penyelesaian tunggakan hanya tinggal kenangan.

Hal ini bukan cuma masalah ketidakmampuan dalam mengelola keuangan, tapi ada yang salah dengan cara berpikir dan gaya hidupnya. Jadi bukan financial planner yang harus didatangi tapi psikolog. Agar masalah dalam cara berpikirnya bisa lebih diarahkan.

2. Buat Skala Prioritas yang Mau Dilunasi

loader

Cara ini mempunyai perbedaan dari segi prioritas. Apalagi jika memiliki lebih dari dua kartu kredit yang semuanya menunggak hutang. Mana yang terbaik menjadi pilihanmu, karena yang paling tahu kondisi keuangan adalah diri sendiri.

1. Melunasi Kartu Kredit Dengan Bunga Terbesar

Lunasilah tunggakan kartu kredit yang bunganya paling besar terlebih dahulu. Mengapa? Karena bunga tagihan itu bisa membuat kamu makin miskin bila tidak cepat diatasi. Setelah kartu kredit itu lunas, kamu bisa fokus dengan kartu kredit yang tunggakan bunga dan tagihannya lebih kecil.

Mudahnya begini, kamu memiliki dua kartu kredit dengan tagihan yang cukup besar. Budget untuk membayar dua kartu kredit adalah Rp2 juta setiap bulannya. Tagihan minimum kartu kredit A adalah Rp500 ribu dengan bunga 4 persen. Sementara tagihan minimum kartu kredit B adalah Rp400 ribu dengan bunga 3 persen.

Disarankan untuk membayar tagihan minimum untuk kedua kartu kredit itu yaitu totalnya Rp 900 ribu. Sementara sisa dari budget yang sudah dialokasikan bisa untuk membayar hutang tunggakan untuk kartu kredit A. yang bunganya lebih tinggi. Jadi kamu membayar untuk kartu kredit A yaitu Rp500 ribu + Rp1.1 juta yaitu totalnya Rp1.6 juta.

Oh ya, meskipun pembayaran tagihan minimum tidak disarankan, tetapi cara ini bisa dilakukan bila benar-benar tidak memiliki uang untuk melunasi semua tagihan.

2. Melunasi Kartu Kredit dengan Tagihan Hutang Terkecil Terlebih Dahulu

Opsi lain adalah melunasi kartu kredit dengan memprioritaskan tunggakan hutang paling kecil terlebih dahulu. Setelah hutang kartu kredit yang kecil lunas, maka barulah fokus pada hutang kartu kredit yang lebih besar.

Kedua cara tersebut tergantung prioritasnya masing-masing, tagihan yang mana yang mang jauh lebih penting. Disamping itu, bisa juga mempertimbangkan untuk melakukan konsolidasi pinjaman kartu kredit. Misalnya saja dengan pinjaman pribadi, dimana tingkat suku bunganya lebih rendah agar membuat pembayaran bisa lebih terkelola dengan baik.

Akan jauh lebih baik ketika menemukan pilihan kartu kredit yang memberikan tawaran 0% bunga, pilihan itu bisa jadi pertimbangan baru. Akan tetapi, sejauh ini sangat jarang bank penerbit kartu kredit yang memberikan penawaran tersebut. 

Justru yang lebih dominan cenderung memberikan penawaran dengan jangka waktu yang lebih singkat untuk pembayarannya. Selain itu, juga memberikan biaya lain-lain yang jauh lebih tinggi.

3. Gali Lubang Kecil untuk Tutup Lubang Besar

loader  

Cara ini memang agak ganjil, tetapi bisa dilakukan bila benar-benar berambisi ingin lepas dari hutang kartu kredit. Kamu bisa mencari pinjaman utang untuk melunasi kartu kredit tersebut. Tetapi perlu diingat kalau pinjaman baru itu harus memiliki bunga yang lebih kecil dari bunga kartu kredit yang ingin dilunasi.

Misalnya bunga kartu kredit A adalah 3 persen, maka pinjaman baru haruslah memiliki bunga di bawah 3 persen, syukur-syukur tidak ada bunga sama sekali. Cara ini terbilang ekstrim tetapi terkadang efektif karena bisa membuat beban utang berkurang meskipun butuh waktu lama.

4. Jual Aset Atau Pakai Tabungan

  loader

Bila memiliki aset atau tabungan, segera lunasi hutang kartu kredit dengan dua hal tadi. Lebih baik tidak punya apa-apa daripada harus berhutang dan membuat tidur tidak nyenyak. Kamu pasti tahu kalau utang kartu kredit memakai sistem bunga berbunga (compound interest), sehingga makin cepat kamu selesaikan, maka kemungkinan utang membengkak akan semakin kecil.

Agar bunga kartu kredit yang harus dibayarkan lebih ringan tapi tidak ingin menjual aset yang dimiliki, bisa juga menggunakan jaminan yang sepadan, seperti rumah misalnya. Jika memang memenuhi persyaratan, jalur kredit dengan jaminan rumah biasanya menawarkan tingkat suku bunga yang lebih rendah dibandingkan yang seharusnya dibayarkan tanpa jaminan apapun.

Baca Juga: Surcharge Kartu Kredit, Legal atau Tidak?

5. Ubah Utang Kartu Kredit menjadi Cicilan

loader

Ketika tidak mampu melunasi utang kartu kredit sekaligus, langkah terbaik yang dapat dilakukan adalah mengurangi beban bunga tagihan kartu kredit. Bagaimana caranya? Yaitu dengan mengubah tagihan kartu kredit yang menunggak jadi cicilan tetap dengan jangka waktu yang ditentukan.

Dibanding kartu kredit, besaran suku bunga pada cicilan tetap akan jadi jauh lebih murah. Bahkan ada beberapa bank yang menawarkan bunga untuk cicilan tetap sebesar 0,99% per bulannya, jauh lebih murah dari kartu kredit dengan bunga 3% per bulan.

Akan tetapi, mungkin banyak yang bertanya-tanya, jika diubah menjadi cicilan tetap, maka jangka waktu pelunasan utang jadi lebih panjang. Berbeda dengan utang kartu kredit pada umumnya yang dapat dilunasi kapan saja.

Tak perlu khawatir. Sekarang ini, kebanyakan skema pembayaran dengan cicilan tetap juga dapat dilunasi kapan saja, tanpa perlu menunggu jangka waktu pelunasan.

Artinya, pengguna bisa melunasi cicilan tetapnya ketika memiliki dana sewaktu-waktu. Umumnya, pembayaran yang dipercepat akan dikenakan penalti kurang lebih Rp 200 ribuan. Angka ini tentunya jauh lebih kecil daripada beban bunga dari kartu kredit.

6. Negosiasikan dengan Bank

loader

Solusi ini bisa dilakukan saat tidak memiliki opsi lain. Bernegosiasilah dan mintalah bank melakukan refinance utang kartu kredit. Salah satu alternatif yaitu dengan cara meminta bank menghentikan penambahan bunga hutang, sehingga jumlah utang tidak makin membengkak.

Kamu juga bisa meminta pihak bank sendiri untuk menawarkan tingkat suku bunga sementara, khususnya untuk nasabah yang memiliki skor kredit yang bagus.

Tetapi meski tidak memperoleh penawaran, nasabah tetap dapat meminta keringanan atau pengurangan suku bunga. Tentu saja dengan ketentuan dan syarat-syarat yang harus dipenuhi lebih dahulu oleh nasabah.

Baca juga: 12 Biaya Kartu Kredit yang Perlu Anda Ketahui

Cerdas Menggunakan Kartu Kredit

Memiliki kartu kredit memang membutuhkan tanggung jawab serta pengetahuan dari pemiliknya. Ini penting untuk mencegah pemilik kartu kredit terjebak hutang. Padahal, bila pemilik bijak menggunakan kartu kredit, banyak hal menguntungkan yang bisa diambil. Termasuk aneka promo dan kemudahan saat berpergian, nonton bioskop, belanja atau makan di restoran.

Baca juga: Ciri Orang Kecanduan Kartu Kredit, Apa Anda Salah Satunya?