Antara Tenor Panjang atau Singkat saat Ajukan KTA, Bagaimana Cara Tepat untuk Menentukannya?

Kredit Tanpa Agunan atau KTA merupakan jenis pinjaman yang ditawarkan lembaga keuangan digital maupun konvensional yang cukup populer di kalangan masyarakat. Pada layanan keuangan tersebut, calon peminjam tidak diharuskan untuk memberikan aset berharga sebagai jaminan atau agunan. Hal ini tentu saja membuat syarat pinjaman menjadi semakin ringan dan mampu dijangkau oleh lebih banyak kalangan.

Hanya saja, karena tak memberlakukan syarat tersebut, KTA memiliki tingkat bunga relatif lebih tinggi ketimbang produk pinjaman lainnya. Karenanya, hal tersebut sering kali membuat nasabah bingung saat diharuskan untuk memilih tenor pelunasan kredit tanpa agunan ini. 

Jika memilih tenor yang singkat, bunga yang dibebankan memang menjadi lebih terjangkau. Namun, nominal cicilan akan meningkat dan lebih berisiko mengacaukan keuangan. 

Di sisi lain, saat memilih tenor panjang, cicilan memang lebih terjangkau, namun tingkat bunga yang diberikan semakin besar. Itulah mengapa tak sedikit nasabah KTA merasa bimbang saat dihadapkan pada kedua pilihan tersebut.

Sederhana saja, tenor pinjaman apa pun sudah seharusnya dipilih dengan menyesuaikan kondisi keuangan dan kemampuan bayar nasabahnya. Namun, bagaimana cara tepat untuk menentukannya agar finansial nasabah KTA tidak berantakan? Tak perlu risau, memilih tenor KTA yang tepat dan sesuai keuangan akan menjadi lebih mudah saat kamu memahami kelebihan dari kekurangannya berikut ini.

Baca Juga: 5 Kebutuhan yang Pantang Dipenuhi dengan Kredit Tanpa Agunan

Bingung Cari Produk Kredit Tanpa Agunan Terbaik? Cermati punya solusinya!

Bandingkan Produk KTA Terbaik! 

Kelebihan dan Kekurangan KTA dengan Tenor Panjang

loader

Pinjaman KTA

Jika dibandingkan dengan jenis kredit lainnya, KTA termasuk memiliki jumlah pinjaman tak terlalu besar. Alasannya karena tidak adanya agunan atau jaminan yang diberikan oleh pihak nasabah untuk menjamin aktivitas pinjam-meminjam tersebut dan pihak bank tak mau mengambil risiko. Karena itu pula, tenor maksimal KTA biasanya tak lebih dari 3 tahun. 

Meski begitu, jangka waktu pelunasan tersebut sudah cukup panjang untuk membuat cicilan KTA terjangkau dan aman bagi keuangan nasabahnya. Hanya saja, perlu dipahami walaupun angsurannya lebih kecil, tingkat bunga dan beban biaya lainnya yang dibebankan semakin tinggi. Alhasil, total pengembalian pinjaman KTA dengan tenor panjang akan menjadi lebih besar. 

Selain itu, umumnya penyedia layanan KTA hanya akan memberikan tenor pelunasan panjang jika nasabah merupakan karyawan yang memiliki penghasilan tetap. Tujuannya tidak lain agar kreditur terhindar dari risiko nasabah mengalami kredit macet atau gagal bayar.

Sebagai contoh, kamu mengajukan pinjaman KTA sebesar 12 juta dan tingkat suku bunga flat 12 persen setiap tahunnya, serta tenor pelunasan selama 2 tahun. Dari contoh tersebut, didapat angsuran per bulan KTA sebesar 620 ribu dengan 24 kali pembayaran. Jika ditotal, total dana pinjaman yang harus dikembalikan menjadi 14.880.000, atau membengkak sebesar 2.880.000 dari pinjaman awal sejumlah 12 juta rupiah.

Kelebihan dan Kekurangan KTA dengan Tenor Pendek

Di sisi lain, pinjaman KTA dengan tenor singkat biasanya hanya berjangka waktu 1 tahun dan lebih umum dipilih karena jumlah pinjaman tak terlalu besar. KTA dengan tenor singkat ini lebih cocok bagi kamu yang tak mau berlama-lama terbebani utang dan memiliki penghasilan tetap dengan nominal cukup tinggi. 

Saat memilih tenor singkat, cicilan atau angsuran KTA akan menjadi lebih besar. Akan tetapi, total dana pinjaman yang dikembalikan akan menjadi lebih rendah jika dibandingkan dengan tenor panjang. Pasalnya, tingkat bunga yang dibebankan lebih kecil, meskipun tetap terbebani dengan biaya tambahan sesuai dengan kebijakan lembaga keuangan.

Jika mengambil contoh yang sama dengan KTA tenor panjang di atas, yakni pinjaman KTA dengan nominal 12 juta dan bunga tetap per tahun 12 persen, cicilannya dengan tenor 1 tahun atau 12 bulan adalah 1.120.000 per bulan. Jika ditotal, jumlah dana yang harus dikembalikan selama jangka waktu pelunasan 1 tahun tersebut adalah 13.440.000, bertambah 1.440.000.

Dari contoh tersebut, dapat terlihat bahwa dana pinjaman yang harus dikembalikan saat memilih tenor singkat tak sebesar tenor yang panjang. Akan tetapi, tergantung dari kondisi keuangan dan kemampuan bayar, ada kalanya pengajuan KTA dengan tenor panjang lebih baik dan aman untuk dipilih agar terhindar dari risiko tak mampu melunasi pinjaman tersebut.

Baca Juga: Ingin Ajukan Kredit Tanpa Agunan? Berikut Tips agar Pengajuan Kredit Cepat Disetujui

Lalu, Lebih Baik Pilih Pinjaman KTA dengan Tenor Panjang atau Singkat?

Pada dasarnya, ada banyak faktor yang perlu dipertimbangkan untuk menentukan lebih baik memilih KTA dengan tenor panjang atau singkat, seperti, tingkat bunga, biaya ekstra, limit kredit, dan sebagainya. Namun, baik tenor panjang atau singkat, utamanya kamu harus bisa memastikan bahwa cicilan KTA dan utang lainnya tak lebih dari 30 persen penghasilan setiap bulan. Dengan begitu, kebutuhan lain yang tak kalah pentingnya tetap dapat terpenuhi dan risiko tak mampu melunasi tagihan tepat waktu, apalagi mengalami kredit macet, tak sampai terjadi padamu.

Baca Juga: 4 Tips Manfaatkan Kredit Tanpa Agunan (KTA) agar Lebih Efektif Tunjang Ekonomi Keluarga