Backpacker vs Flashpacker, Apa Bedanya?

Salah satu istilah di dalam dunia traveling yang sering didengar adalah backpacker. Bagaimana dengan flashpacker? Apakah kamu pernah mendengarnya?

Backpacker dan flashpacker adalah dua istilah yang berbeda. Sebelum membahas tentang perbedaannya, mari bahas tentang pengertiannya dulu, yuk!

Baca juga: 8 Tips Memilih Resort untuk Liburan

Bingung cari asuransi perjalanan terbaik dan termurah? Cermati punya solusinya!

Beli Asuransi Perjalanan Terbaik Sekarang!  

Pengertian Backpackerdan Flashpacker

loader

Backpacker dan flashpacker

Backpacker adalah seseorang yang bepergian dengan biaya murah karena terbatasnya budget. Misalnya, budget rata-rata ke Bandung untuk 3 hari 2 malam adalah Rp600 ribu per orang. Nah, backpacker akan mencari cara agar budget bisa ditekan menjadi Rp500.000 per orang.

Flashpacker sendiri tetap punya budget yang terbatas, tapi lebih besar daripada backpacker karena masih mengutamakan kenyamanan selama perjalanan. Tak heran kalau flashpacker suka mengganti rencana liburan atau melakukan upgrade perjalanan agar tetap nyaman.

Baca juga: Liburan Pakai Investasi Reksa Dana? Ini Tipsnya

Perbedaan Backpacker dan Flashpacker

  1. Budget

    Perbedaan paling mencolok adalah soal budget. Backpacker-an jauh lebih murah karena dari awal niatnya memang untuk cari yang paling murah. Yang terpenting bagi backpacker adalah mereka sampai ke tujuan dengan selamat dan dapat menikmati destinasi wisata yang dikunjunginya.

    Sedangkan budget untuk flashpacker lebih besar karena mereka ini mengutamakan kenyamanan. Tak heran kalau mereka mau bayar lebih mahal untuk menikmati akses atau fasilitas, maka pengeluarannya cenderung lebih banyak.

  2. Destinasi atau Perjalanan

    Dari segi destinasi, backpacker lebih kaku karena yang dicari adalah yang murah. Misalnya, antara pergi ke museum atau nongkrong di tempat bersejarah, backpacker biasanya memilih ke museum karena lebih murah. Meski demikian, perjalanannya tetap menyenangkan karena di sana mereka bisa bertemu banyak orang dengan gaya jalan-jalan yang serupa.

    Berbeda dengan flashpacker yang destinasinya lebih fleksibel. Hari ini mungkin rencananya ke museum, tapi karena jaraknya terlalu jauh, jadinya pergi untuk keliling kota saja sambil mencicipi kuliner setempat. Selagi budget masih cukup, mereka bisa liburan secara leluasa.

  3. Fleksibilitas

    Waktu, destinasi, dan pengeluaran flashpacker jauh lebih fleksibel daripada para backpacker. Hal ini tidak lepas dari pengaruh budget yang disiapkan oleh masing-masing traveler.

    Flashpacker tidak keberatan kalau seandainya mau membatalkan penginapan di suatu daerah karena ingin menginap di tempat yang lebih bagus. Tidak seperti backpacker yang kalau sudah pesan, mau tidak mau harus menginap di sana karena alasan menghemat pengeluaran.

  4. Tingkat Kenyamanan

    Bukannya backpacker tidak suka perjalanan yang nyaman, cuma karena budget terbatas, mereka harus menerima konsekuensinya. Menginap di hotel yang apa adanya pun asalkan murah, tidak apa-apa. Sebab, yang penting adalah pernah berkunjung ke tempat baru dan menikmati lingkungan di sekitarnya.

    Sedangkan flashpacker sangat mengutamakan kenyamanan saat traveling, khususnya untuk perjalanan jauh. Mereka berani bayar mahal asalkan nyaman. Hal yang wajar juga sih karena budget-nya lebih besar.

  5. Pengalaman

    Keduanya sama-sama akan dapat pengalaman baru sewaktu berkunjung ke tempat baru. Bedanya dari segi jumlah tempat yang dikunjungi, backpacker mungkin lebih banyak karena fokus mereka adalah menjelajah tempat-tempat baru. Sedangkan flashpacker menikmati dunia di sekelilingnya.

    Sementara untuk pengalaman lain, seperti kuliner dan belanja, flashpacker lebih unggul. Mereka ini akan lebih sering datang ke tempat yang lebih bagus, nyaman, dan “ada harganya” karena ingin merasakan sensasi liburan unik dan berbeda.

  6. Peralatan Traveling

    Murah, seru, dan ringkas, itulah tiga kata untuk backpacker. Mereka ini si anti-ribet, jadi kurang suka kalau terlalu banyak bawa barang saat bepergian. Takutnya tenaga dan waktu mereka habis untuk mengurus barang bawaan tersebut.

    Sedangkan flashpacker tetap mengutamakan kualitas liburan. Mereka tak keberatan kalau harus bawa kamera dan peralatannya untuk foto-foto di tempat tertentu sambil merekam momen berharga. Lumayan untuk kenangan, kan?

Baca juga: Liburan Itu Penting! Ini Dia 7 Alasannya

Tips Menghemat Budget Traveling

Meskipun punya budget lebih, yang namanya traveling murah tetap menjadi impian. Nah, berikut tips menghemat budget agar kantong gak jebol selepas liburan.

  • Cari Tiket Jauh-Jauh Hari

    Tiket menjadi pengeluaran terbesar sewaktu liburan. Untuk menghemat, silahkan cari tiket jauh-jauh hari sebelumnya, misalnya H-1 bulan sebelum keberangkatan.

    Intinya, kamu sudah tahu tanggal pasti kepergian untuk menghindari reschedule. Sebab, tidak semua maskapai mau mengembalikan dana apabila penerbangan dijadwal ulang atau dibatalkan.

  • Manfaatkan Diskon

    Banyak diskon yang ditawarkan oleh maskapai penerbangan, baik melalui website resmi, e-commerce, maupun tour yang bekerjasama. Manfaatkan diskon tersebut untuk menghemat perjalanan.

    Uangnya bisa digunakan untuk membiayai pengeluaran yang tak kalah penting, seperti akomodasi, transportasi antar-jemput bandara, makan, dan lain sebagainya.

  • Pergi Beramai-Ramai

    Makin banyak jumlah anggota yang pergi, makin murah. Hal ini berlaku untuk backpacker maupun flashpacker.

    Sebelum pergi, sebaiknya ajaklah teman-teman terdekat terlebih dahulu. Lumayan kalau ada yang mau. Selain hemat, kamu juga punya teman untuk mengobrol di sepanjang perjalanan.

Baca juga: 9 Tips Cerdas Menikmati Liburan dengan Budget Minim

Mana yang Cocok Untukmu?

Jawabannya tergantung dari gaya traveling seseorang. Jika mengutamakan kenyamanan, liburanlah ala-ala flashpacker dan backpacker kalau mau berhemat. Apapun pilihanmu, pastikan sudah menyusun destinasi sebaik mungkin agar liburan menjadi berkesan.