Ada Banyak Cara Membuat Kartu Kredit yang Prosesnya Anti Lama

Kartu kredit saat ini sudah menjadi kebutuhan hidup banyak orang. Bukan lagi sekadar gaya hidup tanpa makna. Itu karena manfaat kartu kredit untuk mempermudah seseorang dalam transaksi keuangan.

Seiring membuminya kartu kredit, bank penerbit makin berinovasi. Salah satunya menambah cara pengajuan kartu kredit. Dari yang semua hanya bersifat offline atau konvensional, kini sudah merambah ke online. Berikut cara membuat kartu kredit yang dapat dipilih.

Bingung cari Kartu Kredit Terbaik? Cermati punya solusinya!

Bandingkan Produk Kartu Kredit Terbaik!  

Proses Membuat Kartu Kredit

loader

Membuat Kartu Kredit

Sebelum mengetahui cara membuat kartu kredit, sebaiknya kamu mengetahui terlebih dahulu proses pembuatannya. Dengan begitu, kamu bisa mengantisipasi waktu yang dibutuhkan hingga kamu mendapatkan kartu kreditmu. 

Begini tahapan proses pembuatan kartu kredit.

  1. Proses Awal

    Pengajuan kartu kredit secara manual rata-rata proses awal membutuhkan waktu 1 – 7 hari atau lebih, tergantung dari kelengkapan dan waktu yang tersedia untuk pengisian formulir. Kalau kamu super sibuk, memang butuh waktu berhari-hari hanya untuk menulis dan melengkapi formulir dan dikirimkan. Kalau secara online, tentu lebih cepat dan hanya butuh waktu sekitar 15 menit saja untuk mengisi data-data di aplikasi.

    • Proses Memasukkan (Input) Data: Proses memasukkan atau input data ini dilakukan oleh pihak bank dan biasanya butuh waktu sekitar 1 – 2 hari kerja atau lebih.
    • Proses Pengecekan (Checking): Biasanya, proses pengecekan oleh pihak bank umumnya membutuhkan waktu sekitar 1 – 3 hari kerja atau bisa juga lebih.
    • Proses Verifikasi: Lama proses verifikasi yang dilakukan pihak bank biasanya membutuhkan waktu sekitar 2 – 4 hari kerja atau juga bisa lebih.
    • Proses Survei: Bila sudah memasuki tahap survei, artinya secara administratif aplikasi pengajuan kartu kredit sudah lengkap. Ini biasanya butuh waktu sekitar 2 – 3 hari kerja, bisa juga lebih.
  2. Proses Analisis Kredit

    Proses ini merupakan tahap penilaian kreditmu apabila sebelumnya memang pernah memiliki kartu kredit atau bentuk pinjaman-pinjaman lain yang sifatnya resmi. Waktu yang dibutuhkan sekitar 1 – 2 hari kerja.

  3. Proses Pembuatan dan Pengiriman Kartu Kredit

    Lama pembuatan bila pengajuan disetujui adalah sekitar 3 hari kerja. Kartu kredit yang sudah selesai diterbitkan akan dikirimkan ke nasabah dengan kisaran waktu 2 – 5 hari atau lebih bila pengiriman dengan surat.

Syarat Umum Membuat Kartu Kredit

Pembuatan kartu kredit tidak serta merta tanpa syarat. Ada beberapa dokumen yang perlu disediakan. Biasa, setiap bank memiliki syaratnya masing-masing, tetapi secara umum berikut syarat yang diperlukan.

  • Minimal berusia 21 tahun atau telah menikah dan maksimal berusia 65 tahun, khusus untuk pemegang kartu utama.
  • Memiliki penghasilan minimum Rp3 juta setiap bulannya.
  • Memiliki NPWP.
  • Menyediakan identitas berupa KTP, SIM, atau paspor.
  • Slip gaji atau keterangan penghasilan.
  • Bagi pengusaha, dibutuhkan fotokopi rekening koran selama 3 bulan terakhir dan akta pendirian perusahaan (TDP) serta SIUP.
  • Bagi pekerja profesional, dibutuhkan fotokopi keterangan izin praktik.

Pastikan kamu memiliki salinan syarat-syarat di atas dalam bentuk fisik dan juga digital. Hal ini untuk mengantisipasi alih-alih diminta berkasnya kembali.

Cara Membuat Kartu Kredit

  1. Datang Langsung ke Bank

    Banyak orang atau nasabah masih mempercayakan jalur offline, seperti datang langsung ke bank untuk mendapatkan layanan keuangan. Contohnya saja, menabung, menarik uang, transfer, hingga mengajukan kartu kredit.

    Tentu saja, ada plus minusnya. Kelebihan mengajukan kartu kredit langsung ke bank, kamu sebagai nasabah akan mengetahui secara detail informasi dan fitur kartu kredit dari petugasnya, seperti limit yang diperoleh, tenor atau jatuh tempo pembayaran tagihan, suku bunga, dan lainnya.

    Kekurangannya, tentu saja banyak waktu, tenaga, dan biaya terbuang. Contohnya, untuk membayar ongkos transportasi ke bank, antre panjang untuk mendapatkan layanan, serta lainnya.

    Sebelum datang ke bank untuk mengajukan kartu kredit, pastikan kamu mempersiapkan dokumen yang diperlukan, seperti fotokopi KTP, NPWP, dan slip gaji. Kemudian, datang ke bank cabang terdekat, lalu isi formulir pengajuan dan menyerahkan persyaratan. Selanjutnya, tinggal tunggu proses verifikasi dari bank.

  2. Lewat Marketing Kartu Kredit

    Pengajuan kartu kredit juga bisa dilakukan melalui petugas atau staf marketing bank penerbit. Cara ini lebih enak dibanding datang langsung ke bank karena tanpa antre. Hanya saja, kamu perlu menghubungi salah satu marketing yang terpercaya.

    Serahkan fotokopi KTP, NPWP, dan slip gaji. Awas, jangan salah menghubungi marketing officer. Jangan sampai kamu menghubungi marketing gandungan. Bisa-bisa data pribadi kamu disalahgunakan atau dijual. Pengajuan kartu kredit lewat marketing pun harus mengisi dengan lengkap formulir pengajuan.

    Jika beruntung, kamu tidak perlu repot-repot mengirim dokumen persyaratan ke marketing tersebut. Sebab, marketing itu yang akan datang langsung ke kantor ataupun rumahmu untuk mengambil dokumen pengajuan.

  3. Melalui Website

    Mau coba yang lebih mudah, ajukan kartu kredit lewat online. Saat ini, banyak bank penerbit sudah merambah ke channel online untuk menjawab kebutuhan nasabah, termasuk generasi milenial. Pengajuan secara online dapat dilakukan di website bank penerbit.

    Biasanya, di situs resminya, kamu dapat melihat dan membandingkan beberapa produk kartu kredit yang diterbitkan bank. Kemudian, jika tertarik, ada akses untuk apply atau pengajuan secara online. Tinggal klik, maka akan keluar formulir pengajuan. Isi secara lengkap dan benar, lalu kirim.

    Jangan lupa lampirkan persyaratan yang diperlukan. Dalam hal pengajuan secara online, berarti kamu harus memindahkan dokumen KTP, NPWP, dan slip gaji dari hardcopy menjadi softcopy dengan cara discan atau di foto. Lalu, unggah saat pengajuan online.

    Pastikan dalam pengajuan online, kamu mengakses situs atau website resmi bank penerbit. Bukan yang bodong agar terhindar dari penipuan.

  4. Melalui Mobile Banking

    Selain melalui situs atau website, kamu juga bisa mengajukan kartu kredit melalui mobile banking. Kamu perlu mengunduh terlebih dahulu aplikasi mobile banking yang disediakan perbankan. Lalu, kamu pergi ke bagian kartu kredit dan lakukan pengajuan. Ikuti saja langkah-langkah pengajuan yang perlu dilakukan melalui aplikasi tersebut.

  5. Melalui Fintech

    Satu lagi cara mengajukan kartu kredit adalah lewat perusahaan financial technology atau fintech. Biasanya, fintech bekerja sama dengan beberapa bank penerbit kartu kredit dalam menawarkan produknya.

    Jadi, di aplikasi atau website fintech, kamu bisa melihat dan membandingkan sejumlah produk yang diterbitkan beberapa bank. Dengan begitu, kamu dapat memilih mana produk yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansial.

    Salah satu financial technology yang dimaksud adalah Cermati.com. Marketplace produk keuangan yang menawarkan produk dari sejumlah bank penerbit. Tinggal cari, pilih sesuai kebutuhan, dan lakukan pengajuan online melalui aplikasi atau website Cermati.com. Maka, permohonan pengajuan akan segera diproses oleh petugas dalam waktu cepat.

Tips Membuat Kartu Kredit

  • Ketahui Batas Usia Pengajuan Kartu Kredit

    Meskipun secara umum usia pengajuan kartu kredit ada di rentang 21–65 tahun, setiap bank tetap memiliki regulasi tersendiri. Nah, sebelum mengajukan, kamu perlu mengetahui batas usia yang ditentukan oleh setiap perbankan. 

    Selain itu, kamu juga perlu mengetahui bahwa ada perbedaan batas usia jika ingin mengajukan kartu kredit utama dan tambahan. Biasanya, untuk pengajuan kartu kredit tambahan, rentang usianya bisa dimulai dari 17 tahun. Tapi ingat, kamu tidak bisa mengajukan kartu kredit tambahan tanpa memiliki kartu utamanya, ya!

  • Ketahui Syarat Minimum Penghasilan Bulanan

    Selain batas usia, syarat minimum penghasilan bulanan juga perlu diperhatikan. Tidak semua orang bisa mengajukan kartu kredit karena diperlukan penghasilan bulanan pada nominal tertentu.

    Kenapa, sih, kok ada batas minimum penghasilan bulanan? Alasannya adalah karena bank ingin memastikan bahwa kamu memiliki kemampuan untuk membayar tagihan berdasarkan penghasilan bulananmu. 

    Selain itu, minimum penghasilan tersebut juga menjadi acuan bagi bank untuk menentukan limit dan juga jenis kartu kredit yang diberikan padamu. Hal ini juga untuk mengantisipasi agar kamu tidak bertransaksi berlebihan. 

  • Persiapkan Dokumen Secara Lengkap

    Sebelum mengajukan, ada baiknya kamu sudah research terlebih dahulu dokumen apa saja yang dibutuhkan bank untuk pengajuan. Jika sudah tahu, persiapkanlah dokumen-dokumen tersebut terlebih dahulu, pastikan untuk menyiapkannya dalam bentuk fisik maupun digital. Dokumen yang sudah dipersiapkan terlebih dahulu akan membuat pengajuan menjadi lebih seamless.

  • Ajukan Kartu Kredit Sesuai Domisili

    Maksudnya apa, ya, sesuai domisili? Dalam hal pengajuan kartu kredit, akan menjadi jauh lebih mudah apabila kamu mengajukan kartu kredit melalui cabang terdekat. Hal ini diperlukan agar pengiriman menjadi lebih cepat.

    Namun, bukan berarti kamu harus melakukan pengajuan melalui kantor cabang, ya. Jika kamu melakukan pengajuan melalui online, biasanya secara sistem pengajuan akan diatur secara otomatis. Jadi, kamu sebenarnya tidak perlu memikirkan domisili cabang bank terdekat, jika melakukan pengajuan melalui online.

  • Miliki Rekening di Bank Tujuan

    Tidak jarang perbankan lebih mudah menyetujui pengajuan apabila kamu sudah memiliki rekening di bank tujuan. Hal ini akan memudahkan pihak bank untuk memverifikasi riwayat finansialmu.

    Selain itu, pembayaran kartu kredit juga akan menjadi lebih mudah karena kamu bisa menggunakan fitur autodebet. Pembayaran melalui mobile banking pun akan lebih mudah jika dari aplikasi penyedia bank yang sama.

Ajukan Kartu Kredit di Saat yang Tepat

Pengajuan kartu kredit sebaiknya dilakukan di waktu yang tepat, yakni di saat finansialmu sudah siap dengan memiliki pekerjaan tetap, sering transaksi dalam bentuk cashless atau non-tunai, kerap bepergian ke luar negeri.

Paling penting ajukan kartu kredit ketika keuangan stabil atau tidak sedang terjerat tumpukan utang. Nah, jika utangmu sudah lebih dari 30% dari gaji sebulan, memiliki kartu kredit hanya akan menambah beban keuangan.