Ini Syarat dan Cara Mengajukan Pinjaman Biar Aman

Di tengah kondisi ekonomi belakangan ini yang serba cepat dan berubah-ubah, pinjaman menjadi salah satu solusi keuangan yang memiliki banyak manfaat. Tak hanya untuk memenuhi kebutuhan, pinjaman juga menjadi modal untuk usaha hingga pendidikan. 

Tapi ternyata banyak juga yang masih belum tahu seperti apa langkah mengajukan pinjaman serta syarat-syarat yang dibutuhkannya. Memahami prosedur ini penting supaya proses pengajuan lancar, aman, dan sesuai kemampuan finansial. Dengan persiapan yang matang, kamu bisa meminimalkan risiko, mendapatkan plafon sesuai kebutuhan, dan menghindari masalah di kemudian hari.

Bingung cari pinjaman yang tepat? Cermati solusinya!

Bandingkan Pinjaman Kilat Terbaik Sekarang!  

Apa Saja Syarat Mengajukan Pinjaman?

loader

Umumnya setiap lembaga penyedia pinjaman menerapkan kebijakan terkait syarat dan ketentuan pengajuan yang berbeda-beda. Namun, berikut beberapa syarat umum yang bisa dipersiapkan jika kamu ingin mengajukan pinjaman.

  • Foto kopi KTP yang masih berlaku.
  • Kartu Keluarga (KK) atau dokumen yang menunjukkan status keluarga. 
  • NPWP, jika pinjaman besar atau untuk keperluan usaha.
  • Usia minimal (misalnya mulai 21 tahun) dan maksimal 65 tahun saat tenor pinjaman berakhir.
  • Slip gaji atau surat keterangan penghasilan jika kamu karyawan. 
  • Rekening koran/tabungan 3-6 bulan terakhir.
  • Untuk wiraswasta atau usaha: izin usaha, laporan keuangan, atau surat keterangan usaha.
  • Bank atau lembaga keuangan umumnya melihat apakah kamu punya catatan kredit yang bersih atau apakah ada tunggakan sebelumnya. 
  • Memiliki arus kas yang stabil atau penghasilan yang cukup agar bisa bayar cicilan.

Selain persyaratan di atas, beberapa lembaga penyedia pinjaman seperti bank juga memerlukan beberapa dokumen lain seperti jaminan (agunan), surat kuasa pemotongan gaji, dan sebagainya. Jadi, silakan persiapkan dan pastikan persyaratan ini sudah lengkap saat hendak mengajukan pinjaman.

Baca juga: Mau Ajukan Kredit? Ini Istilah-istilah yang Harus Kamu Pahami Dulu

Cara Mengajukan Pinjaman Secara Umum

loader

Setelah menyiapkan syarat di atas, saatnya mengajukan pinjaman. Sama seperti persyaratan, bank atau lembaga peminjam juga memiliki cara pengajuan yang berbeda-beda. Tapi tak perlu khawatir, berikut cara umum yang bisa menjadi acuan jika kamu hendak mengajukan pinjaman.

  1. Tentukan Jenis Pinjaman dan Tujuanmu

    Pilih dulu jenis pinjaman yang cocok dengan kebutuhanmu, apakah untuk kebutuhan konsumtif,, liburan, usaha, atau untuk investasi. Dengan menetapkan tujuan yang jelas akan membantumu menjelaskan ke bank atau lembaga keuangan. Nantinya pihak bank akan bantu merekomendasikan produk yang cocok dengan kebutuhan dan keinginanmu.

  2. Pilih Lembaga Keuangan dan Pelajari Produknya

    Setiap bank atau lembaga keuangan menawarkan beragam produk pinjaman dengan karakteristik berbeda, mulai dari suku bunga, tenor (jangka waktu), syarat pengajuan, plafon (batas maksimal pinjaman), hingga biaya tambahan lainnya.

    Oleh karena itu, penting untuk membandingkan berbagai produk dan memilih yang paling sesuai dengan kondisi finansial serta kebutuhanmu. Misalnya, produk KTA di satu bank mungkin prosesnya lebih cepat, namun bunganya cenderung lebih tinggi dibanding pinjaman beragunan. Memahami perbedaan ini akan membantumu menentukan pilihan yang tepat dan menghindari cicilan yang memberatkan.

  3. Lengkapi Dokumen dan Isi Formulir Aplikasi

    Setelah memilih lembaga, selanjutnya adalah mengisi formulir aplikasi (bisa online atau datang langsung). Siapkan semua dokumen persyaratan yang dibutuhkan (KTP, NPWP, slip gaji, rekening tabungan, izin usaha, jaminan jika ada).

    Pastikan data yang diberikan benar dan sudah sesuai. Karena kalau ada data yang tidak sesuai, bisa mempengaruhi persetujuan pinjamanmu.

  4. Proses Verifikasi & Analisis

    Setelah dokumen masuk, bank atau lembaga pinjaman akan melakukan veritikasi serta analisis sebelum menyetujui pengajuan pinjamanmu. Mereka akan mengecek laporan kreditmu untuk melihat kelayakan debitur serta menentukan plafon pinjaman yang dapat diberikan. 

    Pada tahap ini, kamu harus bersabar karena prosesnya bisa beberapa hari, tergantung lembaga dan produk pinjaman yang diajukan.

  5. Persetujuan, Pencairan dan Mulai Cicil

    Jika disetujui, kamu akan mendapatkan persetujuan pinjaman yang berisi jumlah yang bisa dipinjam (plafon), tenor, bunga, biaya-biaya lain, dan tanggal mulai cicilan.

    Setelah pencairan dana ke rekeningmu, mulailah menyusun anggaran untuk membayar cicilan tepat waktu agar tidak menunggak dan memengaruhi skor kreditmu.

Kesalahan yang Sering Terjadi Saat Mengajukan Pinjaman

loader

Mengajukan pinjaman memang terlihat mudah, apalagi dengan berbagai kemudahan digital saat ini. Namun, banyak orang yang akhirnya terjebak pada kesalahan-kesalahan sederhana karena kurang cermat. Padahal, kesalahan kecil saat proses pengajuan bisa berpengaruh besar terhadap persetujuan pinjaman, besaran cicilan, dan kesehatan finansialmu jangka panjang.

Sebelum mengajukan, ada baiknya memahami kesalahan yang mungkin akan terjadi saat mengajukan pinjaman agar pengajuan lebih aman dan sesuai kebutuhan.

  1. Mengajukan ke Banyak Tempat Sekaligus

    Mengajukan pinjaman ke beberapa bank atau lembaga keuangan dalam waktu berdekatan malah bikin riwayat kredit terlihat kurang meyakinkan. 

    Setiap kali kamu mengajukan pinjaman, bank akan melakukan pengecekan pada riwayat kreditmu, yang tercatat di Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) OJK. Jika terlihat ada banyak permohonan pinjaman dalam periode yang singkat, bank akan menilai bahwa calon debitur sedang “memburu dana” atau memiliki kebutuhan mendesak yang tinggi. 

    Hal ini bisa menimbulkan kesan risiko tinggi dan membuat bank lebih hati-hati dalam memberikan persetujuan.

  2. Tidak Membaca Detail Kontrak

    Banyak orang hanya fokus pada nominal pinjaman dan cicilan bulanan. Padahal, kontrak pinjaman memuat biaya tambahan seperti provisi, administrasi, asuransi, hingga denda keterlambatan. Jika tidak dibaca dengan teliti, biaya-biaya ini bisa membuat total kewajiban jauh lebih besar dari perkiraan.

  3. Mengambil Pinjaman Lebih Besar dari Kebutuhan

    Banyak orang tergoda untuk mengambil plafon maksimal yang ditawarkan bank, berpikir “lebih banyak lebih baik”. Padahal, tidak semua dana tersebut benar-benar dibutuhkan untuk tujuan pinjaman. Mengambil pinjaman lebih besar dari kebutuhan membuat cicilan bulanan menjadi lebih tinggi, sehingga menekan anggaran harian dan mengurangi fleksibilitas finansial. 

    Kondisi ini juga meningkatkan risiko gagal bayar, apalagi jika ada kebutuhan mendadak atau pengeluaran tak terduga. Oleh karena itu, penting untuk menghitung kebutuhan nyata sebelum mengajukan pinjaman agar tetap aman dan nyaman secara finansial.

  4. Tidak Mempertimbangkan Kondisi Darurat

    Cicilan yang terlalu besar bisa jadi beban. Apalagi kalau tiba-tiba kondisi keuanganmu berubah, misal terkena layoff atau pengurangan gaji. Makanya penting untuk memikirkan kondisi-kondisi seperti itu sebelum mengajukan pinjaman.

  5. Tidak Membuat Perhitungan Sendiri

    Banyak yang langsung percaya pada simulasi dari bank tanpa menghitung ulang sendiri. Padahal, simulasi hanya perkiraan dan belum tentu mencakup biaya lain yang muncul di tengah jalan. Jadi baiknya lakukan perhitungan sendiri juga, ya!

Pahami Syaratnya, Saatnya Ajukan Pinjaman 

Ketika sedang mempertimbangkan untuk mengajukan pinjaman ingat untuk mempertimbangkannya dengan matang. Pahami semua syarat pengajuan pinjaman dan cara mengajukan pinjaman.

Intinya, siapkan semua dokumen, pahami batasannya, dan pilih produk pinjaman yang sesuai dengan keuangan dan kebutuhanmu. Jangan hanya tergoda mengambil pinjaman yang besar yang bahkan melebihi kemampuanmu untuk membayar, lebih baik ajukan jumlah yang realistis dan cicilan yang ringan daripada pinjam besar tapi stres tiap bulan.