Ingin Buat HRD Terkesan Saat Wawancara Kerja? Begini Tipsnya

Pasti pernah menjalani tes wawancara kerja. Ada yang sudah beberapa kali, tetapi ada juga yang baru pertama kali. Wawancara kerja merupakan salah satu bagian penting dari proses mendapatkan pekerjaan.

Tahapan wawancara kerja setiap perusahaan berbeda. Ada yang prosesnya hanya dengan pihak HRD saja. Namun tidak sedikit pula yang harus menjalani wawancara dengan user. User ini biasanya adalah manajer atau supervisor yang akan menjadi atasanmu kelak.

Berbagai perasaan campur aduk kerap hadir menjelang wawancara kerja. Salah satunya rasa gugup berlebihan. Wajar saja, apalagi kalau kamu baru pertama kali menghadapi situasi semacam ini.

Tetapi perlu diingat, wawancara kerja adalah momen penting. Sehingga kalau kamu gugup, grogi, hanya akan membuyarkan konsentrasimu. Pikiran jadi ke mana-mana, dan akhirnya tidak fokus dalam menjawab setiap pertanyaan pewawancara.

Jangan biarkan kesan pertamamu rusak dalam sesi wawancara. Jika dapat menunjukkan hal-hal di bawah ini, kamu berpeluang besar diterima bekerja. Berikut ulasannya:

1. Pasang senyum manis

Begitu masuk ke ruangan wawancara, dan bertemu dengan pewawancara, tebar senyum manismu. Tunjukkan bahwa kamu adalah orang yang hangat dan ramah.

Dalam situasi tersebut, kamu terlihat lebih santai, tidak tegang dan terlalu serius meski dalam hati, jantung berdegup kencang. Tersenyum itu seperti ‘virus menular.’ Jika kamu tersenyum lebih dulu, maka pewawancara juga akan membalas senyummu.

Sebuah kesan pertama epik yang akan diingat oleh pewawancara. Namun demikian, berikan senyum sewajarnya ya. Jangan berlebihan. Dengan senyum, suasana akan lebih mencair, dan membuatmu merasa lebih nyaman, percaya diri dalam memulai sesi wawancara kerja.

2. Jabat tangan erat

Selain tersenyum, munculkan kesan pertama yang baik dengan menjabat erat tangan si pewawancara. Kamu dapat mengulurkan tangan lebih dahulu, kemudian bersalaman selama kurang lebih dua sampai tiga detik.

Ingat, jabat tangan dengan erat sambil menatap mata si pewawancara. Jangan jabat tangan lemah, apalagi tanpa melakukan kontak mata dengan pewawancara. Kamu akan dianggap tidak menghargai dan tidak peduli dengan pewawancara.

Lewat jabat tangan ini juga dapat mengirimkan pesan pertemanan. Kontak mata pun tak perlu intens dan berlama-lama.

3. Menyapa duluan

Saat berjabat tangan dengan pewawancara, kamu dapat menyapa lebih dahulu. Bisa dengan melontarkan kata ‘Hai,’ ‘Halo,’ atau menyebutkan nama depanmu sebagai sebuah awal perkenalan.

Dengan cara ini, kamu akan dianggap sebagai pribadi yang ramah, tidak sungkan memulai percakapan, profesional, dan punya rasa percaya diri cukup baik di mata pewawancara.

4. Jaga etika

Menjaga etika saat proses wawancara adalah mutlak. Hal ini dapat menjadi bahan pertimbangan HRD atau perusahaan untuk menerimamu bekerja.

Percuma sudah tersenyum, jabat tangan erat, dan menyapa duluan, tetapi kalau etika selama wawancara jelek, imej yang sudah kamu bangun di awal bakal rusak seluruhnya.

Oleh sebab itu, jaga etikamu saat diwawancara. Contohnya terlalu banyak tertawa, memainkan rambut, pandangan ke mana-mana, berbohong, banyak bicara, menggunakan bahasa atau kalimat yang buruk, dan lainnya.

Duduklah dengan sopan, postur tubuh tegak, jangan bicara bila tidak ditanya kecuali dipersilakan bertanya, hindari membual atau berbohong, gunakan kalimat yang baik, serta fokus atau tetap menjaga kontak mata ketika di wawancara.

5. Bersikap tenang

Meskipun kamu gugup, grogi, berusahalah untuk tetap tenang. Atasi ketidaknyamanan tersebut dengan dengan menarik nafas beberapa detik, kemudian hembuskan. Mungkin dapat menghilangkan perasaan cemas tersebut.

Bila tanganmu gemetar, taruh di atas pangkuan. Jangan di atas meja. Tetap pertahankan senyum dan berpikiran positif. Paling penting adalah fokus pada kekuatan dirimu. Bahwa kamu datang dengan kemampuan, keahlian, dan kompetensi, bukan "otak kosong".

Hal ini akan membuatmu lebih percaya diri sehingga mampu menjawab semua pertanyaan pewawancara dengan baik.

Baca Juga: Jangan sampai Ketipu, Inilah Ciri-Ciri Undangan Wawancara Kerja Palsu