Jaga Keamanan WhatsApp dari Ancaman Hacker dengan 8 Cara Ini

WhatsApp merupakan salah satu aplikasi chatting online terbesar di dunia. Tidak hanya digunakan untuk chatting yang bersifat pribadi, WhatsApp juga sering digunakan sebagai media diskusi untuk kebutuhan komunikasi lainnya. Di aplikasi ini kamu tidak hanya bisa sharing gambar dan video, tapi juga dokumen seperti word hingga excel.

Dengan berbagai fungsinya tersebut, tidak heran jika banyak orang dari kebutuhan pribadi sampai level bisnis memanfaatkan aplikasi ini untuk berbagai kebutuhan komunikasi dan sharing data.

Bahkan, untuk memaksimalkan pelayanan WhatsApp pun juga memiliki aplikasi khusus bisnis terpisah agar penggunaannya lebih efektif untuk mereka yang menggunakannya untuk tujuan berbisnis atau berdagang.

Walaupun peningkatan kualitas keamanan WhatsApp sudah cukup bagus dan bahkan selalu ditingkatkan dari waktu ke waktu. Tapi bukan berarti kecanggihan para hacker dalam melakukan aksinya juga tidak ikut meningkat.

Dan tentu saja, sebagai aplikasi chatting dengan pengguna terbanyak di dunia. WhatsApp dipastikan menjadi sasaran empuk bagi para hackers dan oknum tidak bertanggung jawab.

Bingung cari Kartu Kredit Terbaik? Cermati punya solusinya!

Bandingkan Produk Kartu Kredit Terbaik!  

Modus yang Digunakan Para Hacker WhatsApp dalam Melakukan Aksinya

loader

Terdapat beberapa cara yang biasa digunakan oleh para pelaku pembobolan WhatsApp ini dalam melakukan aksinya. Berikut beberapa metode para hacker WhatsApp yang harus kamu ketahui:

1. Menggunakan WhatsApp Web

Untuk memudahkan kita membuka aplikasi melalui laptop atau PC, kamu bisa menghubungkan WhatsApp pada handphone dengan WhatsApp web. Tapi justru kemudahan ini bisa menjadi boomerang karena bisa menjadi metode canggih hacker untuk meng-hack WhatsApp kamu.

Untuk melakukannya, hacker hanya membutuhkan QR code dari WhatsApp web untuk di-scan. Kode tersebut bisa didapatkan ketika mereka memiliki akses pada smartphone yang kamu gunakan. Tidak perlu hacker canggih, metode yang satu ini juga bisa dilakukan oleh orang-orang awam karena begitu mudah.

2. Mengintip pesan WhatsApp dari Facebook

WhatsApp dan Facebook berasal dari satu perusahaan yang sama. Meskipun berasal dari perusahaan yang sama, pihak Facebook sudah mengatakan bahwa keduanya tidak terhubung dan data yang ada pada aplikasi WhatsApp tidak akan bocor ke Facebook.

Namun developer ternama Gregorio Zanon mengatakan sebaliknya. Dalam platform medium miliknya, Zanon menjelaskan bahwa Facebook dan WhatsApp menggunakan satu "wadah" penyimpanan yang sama dalam perangkat.

Walaupun pesan diklaim terenkripsi, Facebook masih memiliki potensi untuk menyalin informasi dari WhatsApp.

3. Mencuri Kode OTP

Hacker sering kali memanfaatkan OTP ketika ingin membajak akun orang lain. Modus yang sering digunakan adalah mereka mengatakan salah mengirim kode OTP ke smartphone kamu. Akhirnya mereka memintamu untuk mengirimkan kode tersebut. Ketika sudah mendapatkannya, akun WhatsApp-mu dialihkan ke smartphone mereka.

4. Menggunakan kode Man to Man Interface (MMI)

Dengan metode ini pelaku penipuan akan meminta korban memasukkan kode **21*(nomor pelaku)# dan meneleponnya. Ternyata itu adalah kode Man to Man Interface (MMI).

Kode tersebut biasa digunakan untuk mengalihkan nomor telepon ke perangkat lain. Jadi semua panggilan yang masuk ke nomor kita akan diterima oleh pelaku. Dari situ, ia bisa masuk ke akun WhatsApp ketika sudah mendapatkan OTP Call Me atau kode OTP yang diberikan melalui telepon.

Bukan hanya WhatsApp, ketika hacker menguasai nomor teleponmu, mereka bisa mendapatkan akses ke akun lain. Mulai dari media sosial, akun ojek online, e-wallet, dan lain sebagainya.

5. Pembajakan File Media

WhatsApp memungkinkan penggunanya untuk mengirim dan menerima file. Ternyata fitur ini disalahgunakan oleh hacker atau oknum-oknum tak bertanggung jawab.

Pelaku akan mengirimkan file berisi malware ke orang lain. Ketika file dibuka, malware terpasang secara otomatis. Setelah itu, hacker mendapatkan akses terhadap WhatsApp atau bahkan smartphone korban.

6. Melalui File Backup WhatsApp

Sebagai pengguna aktif WhatsApp, kita pasti sering disarankan untuk rajin melakukan backup. Tujuannya agar kita memiliki file cadangan ketika aplikasi tak sengaja terhapus, reset, atau mengalami gangguan. Hacker pun menyalahgunakan fitur tersebut untuk kepentingannya.

Untuk mendapatkan file backup WhatsApp kamu, hacker akan meretas email atau Google Drive. Melalui trik hacking, mereka juga bisa mengalihkan penyimpanan backup-mu ke emailnya sendiri. Saat berhasil, hacker pun bebas mengakses semua chat dan media.

Baca Juga:  Awas! Nomor HP Dikloning, Rekening Bank Dibobol Dalam Sekejap Mata

Cara Mencegah WhatsApp Kebobolan Oknum Penipuan

loader

Ada beberapa langkah mudah dan tentunya efektif untuk menjaga keamanan WhatsApp kamu dari ancaman pelaku penipuan. Berikut beberapa tipsnya yang bisa dilakukan:

  1. Set pin WhatsApp kamu dengan masuk ke menu "Settings - Account - Two-step Verification’
  2. Set juga email address recovery saat kamu lupa pin WhatsApp.
  3. Log out langsung WhatsApp website setelah digunakan.
  4. Cek perangkat apa saja yang terdaftar pada WhatsApp Web akunmu dengan cara masuk ke Settings > WhatsApp Web/Desktop. Coba perhatikan perangkat apa saja yang terdaftar di sana.
  5. Jangan gunakan email yang sama untuk Facebook dan WhatsApp. Dengan begitu, risiko pembajakan bisa dikurangi.
  6. Jangan pernah mengirimkan kode OTP ke orang lain. Bahkan kepada saudara atau teman sekalipun. Sebab kombinasi angka itu adalah kunci untuk mengambil alih sebuah akun.
  7. Matikan setelan auto-download di WhatsApp. Masuklah ke Settings > Chat Settings. Pada bagian Save to Gallery, pastikan setelannya Off atau mati. Ini untuk menghindari mu membuka secara otomatis file mencurigakan yang dikirim oleh pihak yang tidak dikenal.
  8. Pastikan email yang digunakan pada PlayStore dan AppStore menggunakan metode Two-step Verification juga untuk sistem keamanannya.

Baca Juga:  Serem! Begini 5 Teknik Penipuan Social Engineering yang Bisa Bikin Melarat

Mencegah Jauh Lebih Baik, Jangan Keburu Kecolongan

Jangan malas belajar mengenai keamanan data demi kebaikan diri sendiri. Jika kamu secara 90% tergantung dengan aplikasi handphone untuk aktivitas sehari-hari maka artinya penggunaan keamanan yang dilakukan juga harus ekstra.

Selain mengaplikasikan tips di atas. Coba juga untuk membagikannya ke saudara dan teman-teman kamu agar mereka terhindar dari modus penipuan ini.

Baca Juga: Waduh, Rekening Dibobol Kembali Marak. Begini 6 Cara Jaga Kode OTP