Jasa Desainer Rumah: Harga dan Cara Menghitungnya

Penggunaan jasa arsitek semakin diminati saat ini. Campur tangan arsitek dipercaya dapat membuat pembangunan rumah menjadi efisien, baik dari segi konsep, struktur, bahan bangunan, hingga budget yang dibutuhkan untuk membangun rumah. Namun, perlu diketahui bahwa penggunaan jasa arsitek otomatis menambah biaya pembangunan. 

Besarnya biaya arsitek cukup beragam di setiap kota atau wilayah. Tidak semuanya mahal, tidak semuanya murah karena mahal atau murah tergantung kebutuhan masing-masing. Jika ingin menggunakan jasa arsitek, lantas berapa budget yang harus disiapkan di awal?

Baca Juga: Butuh Persiapan Matang, Ini Rincian Biaya Kuliah Arsitektur dan Keahlian yang Perlu Dimiliki

Bingung Cari Produk KPR Terbaik? Cermati punya solusinya!

Bandingkan Produk KPR Terbaik! 

Kategori Bangunan untuk Menghitung Biaya Jasa Arsitek

loader

Arsitek sebagai jasa desainer rumah

Dalam menghitung biaya jasa desainer rumah, kamu perlu mengetahui kategori bangunan dalam desain arsitektur terlebih dahulu. Kategori ini menjadi patokan dalam menentukan tarif mahal atau murahnya jasa arsitektur. Kategori bangunan dapat dikelompokkan ke dalam lima bagian, yaitu:

  1. Bangunan Khusus

    Yang termasuk bangunan khusus adalah bangunan yang dibiayai langsung oleh pemerintah. Tarif yang digunakan untuk menghitung biaya arsitekturnya disesuaikan dengan tarif pembangunan gedung-gedung negara. Besarnya perbedaan biaya pembangunan antar gedung tergantung dari luas gedung yang dibangun.

  2. Bangunan Sosial

    Yang termasuk bangunan sosial adalah bangunan yang ditujukan untuk kebutuhan sosial, bukan untuk komersial. Misalnya, rumah ibadat, rumah yatim piatu, pondok pesantren, bangunan untuk pelayanan masyarakat, dan lain sebagainya. Besarnya tarif yang ditetapkan disesuaikan dengan tarif pembangunan gedung sosial lainnya.

  3. Bangunan Kategori 1

    Bangunan dalam kategori ini biasa memiliki tingkat kesulitan pembangunan yang rendah. Kategori 1 dibagi lagi menjadi tiga bagian, yaitu:

    • Hunian, berupa asrama atau hotel.
    • Industri, berupa gedung atau bengkel.
    • Komersial, berupa lahan parkir.
  4. Bangunan Kategori 2

    Bangunan kategori 2 biasanya memiliki tingkat kesulitan bersifat menengah selama proses pembangunan. Bangunan yang termasuk kategori 2, di antaranya:

    • Hunian, berupa perumahan dan apartemen.
    • Industri, berupa pabrik dan gudang.
    • Komersial, berupa restoran, kantor, ruko.
    • Pelayanan medis, berupa rumah jompo, klinik.
    • Pendidikan, berupa sekolah, taman bermain, tempat pelatihan.
    • Rekreasi, berupa museum, stadion, taman.
  5. Bangunan Kategori 3

    Tingkat kesulitan pembangunan dalam kategori 3 sangat tinggi dan cukup kompleks. Beberapa bangunan yang termasuk dalam kategori 3, di antaranya:

    • Hunian, berupa rumah pribadi.
    • Komersial, berupa hotel, bandara.
    • Pelayanan medis, berupa rumah sakit.
    • Pendidikan, berupa laboratorium, universitas.
    • Rumah ibadah yang luasnya lebih dari 250 meter persegi.

Cara Menghitung Harga Jasa Desainer Rumah

Setiap bangunan memiliki tingkat kesulitan masing-masing yang otomatis mempengaruhi biaya jasa desainer rumah itu sendiri. Besarnya biaya desain rumah juga tak lepas dari perhitungan jasa arsitek yang diatur oleh Ikatan Arsitek Indonesia (IAI). Tugasmu sekarang adalah menghitung tarifnya, apakah itu berdasarkan anggaran atau luas rumah.

  1. Tarif Berdasarkan Rencana Anggaran

    Penentuan tarif paling umum biasanya menggunakan rencana anggaran untuk membangun rumah. Untuk rumah pribadi, kamu bisa hitung biayanya menggunakan tarif kategori 3. Informasi lebih jelasnya bisa lihat contoh di bawah ini.

    Persentase tarif arsitektur yang dikenakan untuk rumah kategori 3 adalah 8%. Jika asumsi rencana anggaran adalah Rp700.000.000, maka tarif arsitek yang perlu dibayarkan olehmu adalah 8% x Rp700.000.000 = Rp56.000.000. Tentu bukan biaya yang murah, kan?

    Semakin besar rencana anggaran, maka semakin besar pula tarif arsitek yang dibayar. Begitu pula sebaliknya. Makanya, tarif yang dibayar setiap orang berbeda sesuai kebutuhan masing-masing.

  2. Tarif Berdasarkan Luas per Meter Persegi

    Tarif jasa desain interior rumah bisa dihitung juga berdasarkan luas per meter persegi. Kisaran harga pada umumnya adalah Rp150.000 sampai Rp180.000 per meter persegi. Meski demikian, ada saja arsitek yang menetapkan tarif lebih mahal atau murah, tergantung pengalaman masing-masing arsitek.

    Luas lingkup pekerjaan arsitek mempengaruhi tarifnya. Jika arsitek tersebut berperan dari awal hingga akhir pembangunan. Sebut saja dari membuat konsep hingga mengawasi jalannya pembangunan, maka tarifnya akan semakin mahal. 

    Dalam hal ini, arsitek tidak hanya berperan sebagai pengatur konsep atau ide untuk membuat bangunan. Namun, arsitek juga berperan sebagai kontraktor untuk memastikan pembangunan berjalan sesuai konsep yang telah dibuatnya di awal. Singkatnya two in one, makanya tarifnya lebih mahal.

    Baca Juga: Desainer Interior: Tanggung Jawab, Skill, Spesialisasi, dan Peluang Kariernya

Keuntungan Menggunakan Jasa Desainer Rumah

Penggunaan jasa arsitek diharapkan mampu memberikan manfaat maksimal dalam pembangunan rumah. Manfaat ini dapat dilihat dari hasil akhir bangunan. Mulai dari kualitas bangunan, tingkat keamanan, kenyamanan, dan kesehatan penghuni rumah nanti.

Hal yang wajar apabila permintaan jasa arsitek dalam pembangunan rumah semakin tinggi. Sebab, terdapat keuntungan yang bisa didapatkan, di antaranya:

  • Penggunaan anggaran menjadi lebih efisien, baik untuk material hingga perencanaan bangunan.
  • Kesalahan struktur bangunan dapat diminimalisir, sehingga keselamatan penghuni rumah terjamin.
  • Rumah lebih berkualitas.
  • Rumah kelihatan lebih unik, karena dibangun sesuai konsep sendiri.
  • Menambah nilai jual rumah.

Tips Memilih Jasa Desainer Rumah yang Pas

loader

Memilih Jasa Desainer Rumah

Melihat keuntungan yang bisa didapatkan, tertarik menggunakan jasa desain interior rumah? Ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar tidak salah pilih arsitek. Informasi selengkapnya ada pada tips di bawah ini.

  1. Pastikan Arsitek Memiliki Sertifikat

    Kredibilitas seorang arsitek dapat dilihat dari sertifikat yang dimilikinya. Dengan sertifikat ini, maka kapabilitas, cara kerja, dan keterampilan arsitek sudah teruji. Di Indonesia sendiri sertifikasi ini biasanya diberikan oleh lembaga Sertifikasi Keahlian Arsitek (KSA) yang telah berasosiasi dengan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN). 

    Terdapat 13 komponen dasar yang harus dimiliki arsitek untuk mendapatkan sertifikat ini. Pastikan kalau ingin memakai jasa arsitek, arsitek tersebut sudah memiliki sertifikat yang sah. Dengan demikian, kamu merasa lebih lega karena bangunan yang dihasilkan lebih berkualitas.

  2. Lihat Portofolio Arsitek

    Pengalaman kerja arsitek dalam dunia arsitektur dapat dilihat dari portofolionya. Apa saja proyek yang sudah pernah dikerjakan arsitek sebelumnya? Ini bisa dijadikan penilaian untuk memastikan kalau arsitek yang bersangkutan sesuai dengan preferensi yang dicari.

    Kualitas dan kuantitas portofolio yang dibuat arsitek dapat menentukan jati diri arsiteknya. Mengingat yang dibangun adalah rumah pribadi, maka pastikan kalau arsitek pernah mendesain rumah. Jika tidak, hasilnya kemungkinan tidak sesuai dengan harapanmu.

  3. Ketahui Juga Testimoni Klien

    Kredibilitas seorang arsitek dapat diketahui lewat testimoni klien yang sebelumnya pernah menggunakan jasa arsitek yang bersangkutan. Selain kredibilitas, testimoni mencerminkan kualitas dan cara kerja arsitek. Jika testimoni memuaskan, kamu bisa lanjut membicarakan konsep pembangunan rumah dari awal sampai akhir.

    Jika testimoninya kurang bagus, kamu bisa mencari  arsitek lain. Tidak dapat dipungkiri kalau tingkat kepuasan klien sangat mempengaruhi hasil akhir dari suatu pembangunan. Kamu tentu tidak mau hunianmu sampai failed, bukan?

  4. Sesuaikan dengan Konsep yang Diinginkan

    Setiap arsitek memiliki cara kerja masing-masing. Begitu pula dengan desain atau konsep yang dibuatnya. Tidak semua desain atau konsep sesuai dengan keinginan kamu, jadi picky dalam memilih arsitek sangatlah wajar.

    Penting juga untuk mencari arsitek yang mau diajak berdiskusi. Dalam arti, arsitek berusaha untuk menyarankan konsep terbaik agar hasil bangunan memuaskan. Bukan arsitek yang memaksakan kehendaknya dalam membuat konsep.

  5. Sesuai Budget

    Tips terakhir yang tak kalah penting adalah menyesuaikan dengan budget. Walaupun tarif acuan arsitek sudah ada, tidak dapat dipungkiri kalau tarifnya bisa berubah menjadi lebih mahal karena arsiteknya sudah berpengalaman. Lihat kembali apa yang menjadi prioritas dan kebutuhan kamu saat menggunakan jasa arsitek untuk membangun rumah.

    Dengan memperhatikan poin ini, kamu dapat menghindari pembengkakan budget di tengah-tengah pembangunan. Jangan sampai karena uangnya tidak cukup, pembangunan terpaksa diberhentikan untuk sementara waktu. Alih-alih ingin cepat tinggal di rumah baru, malah harus menunggu karena kehabisan biaya. 

Temukan Arsitek Sesuai Kebutuhan Masing-masing

Jumlah arsitek yang ada di Indonesia sangat banyak, tapi tidak semua cocok dengan keinginanmu. Baik dari cara kerja arsitek, konsep, maupun ide yang dibuatnya. So, pilihlah arsitek yang benar-benar sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masing-masing.

Carilah informasi tentang nama arsitek yang tersohor di kota tempat tinggalmu, baik lewat sosial media atau dari mulut ke mulut. Tarifnya mungkin lebih mahal daripada tarif arsitek pada umumnya, tapi hasilnya tidak perlu diragukan. Bisa jadi melebihi ekspektasi kamu, karena arsitek benar-benar mengeluarkan kemampuan maksimalnya saat membuat desain atau konsep rumah milikmu.

Baca Juga: Mau Bangun Rumah Minimalis? Ini Dia Perkiraan Biayanya