Mengulik Berbagai Jenis Pinjaman, Pilih yang Paling Tepat

Dalam dunia keuangan modern, pinjaman telah menjadi salah satu solusi untuk memenuhi kebutuhan finansial, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Namun, beragamnya jenis pinjaman sering kali membuat kita bingung menentukan pilihan. Agar tidak salah langkah, mari kenali perbedaan dan keunggulan masing-masing jenis pinjaman sebelum memutuskan.

Bingung cari pinjaman yang tepat? Cermati solusinya!

Bandingkan Pinjaman Kilat Terbaik Sekarang!  

Jenis Pinjaman Berdasarkan Agunan

loader

Jenis pinjaman dapat terbagi ke dalam beberapa kategori, salah satunya adalah berdasarkan agunan. Dalam kategori ini, pinjaman terbagi menjadi 2 jenis, yaitu dengan agunan dan tanpa agunan.

  1. Pinjaman dengan Agunan

    Pinjaman dengan agunan adalah jenis pinjaman yang mewajibkan peminjam memberikan jaminan berupa aset kepada pemberi pinjaman. Aset tersebut bisa berupa rumah, tanah, kendaraan, emas, atau deposito. Jaminan ini berfungsi sebagai pegangan jika suatu saat peminjam tidak mampu melunasi pinjaman.

    Karena adanya jaminan, pinjaman dengan agunan biasanya menawarkan bunga lebih rendah, tenor lebih panjang, dan plafon pinjaman lebih besar dibanding pinjaman tanpa agunan. Namun risikonya: jika terjadi gagal bayar, aset tersebut bisa disita sehingga kamu harus memperhitungkan dengan baik sebelum mengajukan pinjaman.

    Beberapa contoh pinjaman dengan agunan adalah KPR (Kredit Pemilik Rumah), Kredit Multiguna (KMG), dan pinjaman dengan jaminan deposito.

  2. Pinjaman Tanpa Agunan

    Nah, selain pinjaman dengan agunan, ada juga pinjaman tanpa agunan yang bisa menjadi pilihan. Pinjaman ini semakin populer di era digital karena proses pengajuannya sangat cepat. Bahkan, kini sudah banyak bank dan fintech legal yang menawarkan pengajuan Kredit Tanpa Agunan (KTA) secara online dengan cara yang mudah dan persyaratan yang sederhana. 

    Namun, kemudahan tersebut datang dengan konsekuensi. Bunga pinjaman tanpa agunan umumnya lebih tinggi, limit pinjamannya lebih kecil, dan proses pengecekan kelayakan finansial lebih ketat.

    Pinjaman jenis ini cocok untuk kebutuhan mendesak atau pengeluaran konsumtif dengan nominal yang tidak terlalu besar. Meski begitu, tetap perlu mempertimbangkan tingkat bunganya agar tidak membebani keuangan.

Jenis Pinjaman Berdasarkan Kegunaannya

loader

Selain dikategorikan berdasarkan agunannya, pinjaman juga dapat dikelompokkan berdasarkan kegunaannya. 

  1. Pinjaman Produktif

    Ini adalah pinjaman yang digunakan untuk kegiatan yang menghasilkan pemasukan,  contohnya pinjaman untuk modal usaha, tambahan stok, pembelian alat kerja, atau ekspansi kecil-kecilan.

    Banyak UMKM di Indonesia mengandalkan pinjaman produktif untuk bertahan dan berkembang. Mulai dari penjual kopi literan, penjahit rumahan, hingga reseller online, semuanya bisa memakai jenis pinjaman ini.

    Keunggulan pinjaman produktif biasanya lebih mudah disetujui jika sudah memiliki rencana usaha yang jelas, dengan uang yang didapatkan untuk modal usaha jadi meningkatkan pendapatan kedepannya. Beberapa lembaga keuangan menawarkan bunga yang lebih ringan untuk pelaku usaha. Jadi jenis ini ideal untuk orang yang ingin mengembangkan bisnis dan mempercepat pertumbuhan.

  2. Pinjaman Konsumtif

    Pinjaman konsumtif digunakan untuk kebutuhan pribadi yang tidak langsung menghasilkan pemasukan. Misalnya beli HP baru, liburan, memperbaiki rumah, pembayaran sekolah, dan keperluan mendadak seperti biaya kesehatan.

    Tidak salah, kok, memakai pinjaman untuk memenuhi keburuhan konsumtifmu, yang penting realistis. Jangan sampai ambil cicilan cuma demi memenuhi hal FOMO, padahal masih banyak kebutuhan penting lainnya. Selama cicilan tidak melebihi dan memberatkan keuangan bulanan, pinjaman konsumtif bisa diambil untuk membantu menjaga gaya hidup.

  3. Pinjaman Investasi

    Pinjaman ini lebih besar dan jangka panjang dibanding pinjaman produktif. Biasanya digunakan untuk pembelian aset besar, pembangunan usaha berskala besar, investasi properti, ekspansi bisnis menengah ke atas.

    Pinjaman investasi biasanya menawarkan tenor yang lebih panjang dengan nominal yang besar, dan evaluasi kredit yang lebih ketat. Tapi hasilnya juga lebih signifikan mengubah kondisi finansial peminjam.

Baca juga: Yuk Cek Layanan Pinjaman yang Tersedia di Cermati, Ada Apa Saja?

Jenis Pinjaman Berdasarkan Tenornya

loader

Lalu, pinjaman juga bisa dikelompokkan berdasarkan tenor yang diberikannya. Tenor sendiri merupakan jangka waktu atau durasi pembayaran pinjaman. Pilihan tenor ini biasanya dapat berbeda-beda tergantung kebijakan bank atau penyedia pinjaman. Berikut beberapa jenis pinjaman berdasarkan tenor yang bisa kamu pilih.

  1. Tenor Pendek

    Biasanya 3–24 bulan. Jenis ini populer karena cepat selesai. Cicilan per bulannya memang lebih besar, tapi total bunga biasanya jauh lebih kecil. Jenis ini cocok untuk kebutuhan yang tidak terlalu besar dan kamu yakin bisa langsung lunas tanpa drama.

  2. Tenor Menengah

    Antara 3–5 tahun. Sering digunakan untuk membeli kendaraan, renovasi sedang, atau modal usaha menengah. Tenor ini biasanya lebih realistis karena cicilan tidak terlalu besar, tapi tidak terlalu panjang juga. 

  3. Tenor Panjang

    Bisa 10–30 tahun. Biasanya digunakan untuk KPR, pinjaman investasi besar, atau proyek jangka panjang. Keunggulan dari tenor panjang adalah cicilan bulanan lebih ringan. Tapi total bunganya bisa jauh lebih besar. Selain itu, ada risiko kondisi ekonomi berubah selama masa pinjaman.

Bagaimana Memilih Jenis Pinjaman yang Tepat?

loader

Tentunya dengan banyaknya pilihan pinjaman yang bisa dipilih membuatmu terkadang bingung menentukan pilihan. Untuk membantumu, berikut beberapa tips memilih jenis pinjaman yang tepat sesuai dengan keinginan dan kebutuhanmu.

  1. Tentukan Tujuan

    Langkah awal yang penting untuk dilakukan adalah tentukan tujuanmu mengajukan pinjaman. Jangan sampai pinjaman diajukan tanpa tujuan yang jelas dan berakhir menjadi bumerang yang akan mengacaukan cash flow di masa depan. Tujuan ini akan menjadi pedomanmu dalam memilih pinjaman.

    Kalau kamu bertujuan ingin mengembangkan bisnis dan butuh modal besar, pinjaman dengan agunan seperti Kredit Multiguna bisa menjadi pilihan. Namun, jika pinjaman hanya bertujuan untuk kebutuhan konsumtif seperti membeli laptop, mengambil pinjaman tanpa agunan atau pinjaman online bisa jadi pilihan yang tepat.

    Yang terpenting, selalu bijak gunakan pinjaman dan pastikan bisa membayar cicilannya tepat waktu.

  2. Hitung Kemampuan Bayar

    Sebelum mengajukan pinjaman, sangat penting untuk menghitung kemampuan bayar agar kondisi keuangan tetap sehat. Umumnya, batas aman cicilan adalah 30%–40% dari penghasilan bulanan. Angka ini dianggap ideal karena masih menyisakan ruang untuk memenuhi kebutuhan pokok, tabungan, dan pengeluaran tak terduga.

    Jika cicilan melebihi batas tersebut, risiko keuangan menjadi tidak stabil akan semakin tinggi. Kamu bisa kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari, terjebak gali lubang tutup lubang, atau bahkan gagal bayar.

  3. Pilih Tenor yang Cocok

    Tenor pendek pastinya akan membuat pinjaman lebih cepat selesai, tapi perlu mempertimbangkan cicilannya yang tinggi. Sedangkan tenor panjang cenderung cicilannya lebih ringan, tapi total biayanya akan lebih besar. Untuk itu, pertimbangkan dengan baik tenor pinjaman yang diajukan dan sesuaikan dengan kemampuanmu.

  4. Pertimbangkan Pakai Agunan atau Tidak

    Salah satu hal penting dalam memilih pinjaman adalah mempertimbangkan apakah akan menggunakan agunan atau tidak. Pinjaman dengan agunan tentunya menawarkan bunga lebih rendah, tenor lebih panjang, dan plafon pinjaman lebih besar. Namun, apakah kamu bisa memastikan aset yang dijadikan jaminan bisa tetap aman dan tidak hilang?

    Begitu pun sebaliknya, apakah dengan bunga yang lebih tinggi dan limit pinjaman lebih rendah kebutuhanmu dapat terpenuhi? Dengan mempertimbangkan faktor ini, kamu bisa memilih jenis pinjaman yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansialmu.

  5. Baca Detail Biaya dan Syarat

    Bunga, biaya admin, denda keterlambatan, dan aturan pelunasan dipercepat seringkali lupa dibaca, padahal itu sangat penting. Jadi sebaiknya baca semua detail dan tanyakan kepada pihak lembaga semua biaya-biaya yang dikenakan agar lebih transparan dan tidak ada biaya tersembunyi.

Ketahui Kebutuhan, Tentukan Pinjaman

Di tengah populernya produk pinjaman di Indonesia, penting untuk memahami jenis pinjaman terlebih dahulu agar keputusan yang diambil tepat. Pinjaman bisa membantu memperbaiki kondisi finansial, membangun usaha, atau memenuhi kebutuhan penting lainnya, asalkan sesuai tujuan. Dengan mengetahui jenis-jenis pinjaman, kamu akan lebih paham cara mengajukannya dan mengelola dana, sehingga meminjam di lembaga keuangan tidak seseram yang dibayangkan.