Ketahui Efek Samping dan Persiapan Vaksinasi Covid-19 untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Kabar baik untuk para ibu karena Kementerian kesehatan sudah memberikan izin vaksinasi untuk ibu hamil dan menyusui. Sebelumnya dalam Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan, ibu hamil dan ibu menyusui termasuk dalam daftar kelompok orang yang tidak diberikan vaksin COVID-19.

Namun, sekarang ibu hamil dan menyusi sudah diperbolehkan untuk melakukan vaksinasi Covid-19 guna untuk memperingan gejala dan melindungi mereka dari gejala berat jika tiba-tiba tertular Covid-19. Tapi meskipun sudah diperbolehkan, vaksinasi Covid-19 untuk ibu hamil ini belum termasuk prioritas atau diwajibkan.

Adapun jenis vaksin yang diizinkan untuk digunakan untuk proses vaksinasi Covid-19 ke ibu hamil dan menyusui yaitu:

  • Pfizer
  • Moderna
  • Sinovac

Namun karena sekarang di Indonesia baru tersedia vaksin Sinovac yang proses vaksinasinya memiliki beberapa persyaratan penting yang tidak boleh dihiraukan demi keselamatan ibu dan buah hati.

Bingung cari asuransi kesehatan terbaik dan termurah? Cermati punya solusinya!

Bandingkan Asuransi Kesehatan Terbaik!  

Persyaratan dan Aturan Vaksinasi untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Ada beberapa persyaratan dan peraturan yang harus diketahui oleh para ibu hamil dan menyusui yang harus dipenuhi demi mencegah efe samping/gejala berat ke penerima vaksin yaitu:

  1. Suhu tubuh di bawah 37,5 derajat Celsius
  2. Tekanan darah di bawah 140/90 mmHg. Apabila hasilnya di atas 140/90 mmHg, pengukuran diulang lagi 5-10 menit kemudian, apabila masih di atas ambang batas tersebut, vaksinasi Covid-19 ditunda
  3. Usia kehamilan di trimester kedua, atau di atas 13 minggu
  4. Tidak ada tanda-tanda preeklamsia seperti kaki bengkak, sakit kepala, nyeri ulu hati, pandangan kabur, dan tekanan darah di atas 140/90 mmHg
  5. Tidak memiliki riwayat alergi berat seperti sesak napas, bengkak, atau bidur di seluruh tubuh
  6. Bagi ibu hamil dengan penyakit penyerta atau komorbid seperti jantung, diabetes, asma, penyakit paru, HIV, hipertiroid/hipotiroid, penyakit ginjal kronik, atau penyakit liver; penyakit penyerta dalam kondisi terkontrol dan tidak ada komplikasi akut
  7. Bagi ibu hamil dengan penyakit autoimun atau menjalani pengobatan autoimun seperti lupus, penyakit dalam kondisi terkontrol dan tidak ada komplikasi akut
  8. Tidak sedang menjalani pengobatan untuk gangguan pembekuan darah, kelainan darah, defisiensi imun, dan penerima produk atau transfusi darah
  9. Tidak sedang menerima pengobatan imunosupresan seperti kortikosteroid dan kemoterapi
  10. Tidak terkonfirmasi positif Covid-19 dalam waktu tiga bulan terakhir

Efek Samping yang Mungkin Akan Dirasakan sehabis Vaksinasi Covid-19

Ada 2 efek samping yang mungkin bisa dirasakan baik oleh ibu hami dan menyusui ketika selesai vaksinasi menurut POGI (Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia). Gejalanya terbagi antara gejala ringan (umum) dan gejalan berat, berikut selengkapnya:

Efek samping ringan (umum):

  • Nyeri
  • Indurasi
  • Kemerahan
  • Pembengkakan Myalgia (Nyeri otot)
  • Fatigue (Kelelahan berlebihan)
  • Demam

Efek samping berat:

  • Rhinitis (Iritasi di lapisan dalam hidung)
  • Faringitis (Nyeri atau iritasi tenggorokan)
  • Nyeri perut - Dispepsia (Gangguan pencernaan)
  • Nausea (Mual dan ingin muntah)
  • Vomiting (Muntah)
  • Urtikaria (Kulit melepuh)
  • Sakit kepala
  • Malaise (Tidak enak badan, bisa kelelahan, nyeri menyebar atau hilang nafsu makan)
  • Pireksia (demam)

Yang Harus Dilakukan Sebelum dan Sesudah Vaksinasi Covid-19

Adapun persiapan yang harus dilakukan baik sebelum vaksinasi dan hal yang harus segera dilakukan baik setelah vaksinasi Covid-19 oleh para ibu hamil dan menyusui guna memperingan efek samping/gejala yang bisa saja dirasakan setelah vaksinasi Covid-19. Berikut selengkapnya:

1. Istirahat yang Cukup setidaknya Seminggu sebelum Vaksinasi

Hal yang paling penting untuk para ibu hami dan menyusui untuk mengutamakan porsi waktu untuk beristirahat sebaik-baiknya. Ini tidak hanya untuk menghindari gejala berat setelah vaksinasi tapi untuk menjaga badan tetap fit sampai hari vaksinasi.

Pastikan jam tidur sudah sesuai kebutuhan waktu tidur yang disarankan misalnya minimal harus rutin tidur 6-8 jam perharinya, hindari pekerjaan berat dan membutuhkan gerakan fisik yang banyak seperti berbelanja ke supermarket atau membersihkan rumah secara menyeluruh dalam satu waktu.

Bagi waktu dengan jarak waktu 1-2 jam sebelum mengerjakan pekerjaan lainnya yang membutuhkan banyak pergerakan seperti, menyapu, mengepel dan mencuci pakaian.

2. Makan dengan Teratur dengan Komposisi Makanan yang Sehat (Sebelum dan Sesudah Vaksinasi)

Pastikan untuk selalu mengonsumsi makanan dengan komposisi yang sehat dimana kebutuhan serat, vitamin, karbohidrat, protein dan lemak tersedia dalam satu menu dengan porsi yang cukup atau sesuai kebutuhan gizi perhari.

Hindari memakan makanan cepat saji terutama seminggu sebelum vaksinasi karena bisa memicu penyakit seperti radang dan batuk juga jenis penyakit lainnya yang dilarang untuk divaksin.

3. Rutin Meminum Multivitamin dan Buah-Buahan (Sebelum dan Sesudah Vaksinasi)

Jangan hanya makanan utama yang harus sehat, snack/cemilan juga harus sehat. Ganti snack yang biasa kamu konsumsi seperti ciki-cikian, biskuit atau jajanan warung lainnya dengan buah-buahan. Bisa di makan langsung atau di jus jika ingin lebih praktis.

Jangan lupa juga barengi dengan meminum multivitamin yang diresepkan Dokter baik untuk ibu hamil atau menyusui untuk melengkapi kebutuhan vitamin dan hal-hal baiknya lainnya yang dibutuhkan tubuh.

Ingat makanan sehat tidak hanya bagus untuk membuat tubuh sehat jelang vaksinasi tapi juga baik untuk pertumbuhan janin dan meningkatkan kualitas ASI.

4. Konsultasi dengan Dokter Terlebih Dahulu sebelum Vaksinasi

Untuk mengetahui lebih baik kondisi tubuh, akan lebih baik jika melakukan cek kesehatan dan konsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum vaksinasi Covid-19.

Ini sangat penting untuk mengetahui apakan tubuh sudah siap vaksinasi. Terutama untuk ibu hamil, konsultasi ke Dokter sebelum vaksin harus menjadi prioritas jika tidak ingin ada kejadian buruk terjadi dengan kondisi janin.

5. Segera Kerumah Sakit atau Puksesmas Terdekat untuk Mendapatkan Resep Obat yang Tepat

Kondisi ibu hamil dan menyusui bisa dikatakan lebih spesial dan juga lebih rentan dan lebih berisiko terhadap gejala berat. Untuk itu agar lebih aman baiknya jangan sembarangan membeli obat, cobalah untuk membeli obat dari resep Dokter saja terutama untuk ibu hamil agar kondisi janin dan ibunya senantiasa baik.

Sayang Anak, Ayo Vaksin

Untuk Anda yang akan dan sudah menjadi orang tua baru apakah tega melihat kondisi pandemi yang semakin panjang saja? Tentu tidak dong, apalagi anak bayi dan balita juga bisa sangat rentan dengan Covid-19 dan berbagai gejalanya.

Untuk itu, agar masa pandemi ini bisa menjadi lebih cepat berlalu jangan lupa vaksin dan mematuhi protokol kesehatan dengan baik. Ingat, menjaga diri dari Covid-19 tidak hanya untuk melindungi diri sendiri tapi juga keluarga dan orang-orang sekitar. Yuk vaksin yuk!