Sebelum Beli NFT PFP, Simak Dulu 9 Tips Berikut Ini agar Tak Merugi

NFT atau Non Fungible Token merupakan salah satu jenis aset digital yang telah berhasil menarik perhatian banyak orang. Bagaimana tidak? Selayaknya jenis aset digital lainnya, NFT juga mampu memiliki nilai atau harga yang begitu tinggi dan diminati oleh banyak orang.

Salah satu contohnya adalah NFT PFP alias NFT profile picture. Sesuai namanya, NFT PFP adalah jenis karya seni berbasis digital yang dapat dipajang dan difungsikan sebagai profile picture atau foto profil oleh pemiliknya di social media. Tidak hanya memiliki keunikan dan ciri khasnya tersendiri, jenis aset digital tersebut juga dapat dijadikan sebagai sarana berinvestasi.

Tips Membeli NFT PFP

Jika dilakukan dengan pertimbangan dan strategi yang tepat, tentu investasi dan membeli NFT PFP mampu memberikan peluang keuntungan yang menjanjikan. Sebaliknya, jika sampai salah langkah dan tak cermat dalam memilihnya, bukan tidak mungkin membeli NFT PFP adalah hal yang menyeretmu pada sumber kerugian. 

Nah, agar hal tersebut tak sampai terjadi, 9 tips membeli NFT PFP berikut ini patut untuk disimak.

1. Cari Tahu Tim Pengembang dan Komunitas NFT PFP yang Ingin Dibeli

loader

Tips yang pertama ini menjadi salah satu kunci utama yang perlu dipahami ketika kamu berencana untuk membeli sebuah proyek NFT PFP. Pasalnya, ketika berinvestasi dalam sebuah proyek NFT, sejatinya kamu juga berinvestasi pada perkembangan tim developer dan komunitasnya. Karenanya, mencari tahu informasi terkait kedua hal tersebut menjadi sangat penting untuk dilakukan.

Beberapa hal yang perlu dilakukan adalah menghabiskan waktu bersama komunitas. Dengan ketertarikan komunitas yang tinggi terhadap sebuah proyek NFT, peluang kesuksesannya juga akan menjadi lebih tinggi. Dalam kata lain, usahakan untuk bergabung dengan komunitas dari proyek NFT yang dibeli, dan cari tahu apakah komunitas tersebut mempunyai lingkungan yang aktif, positif, serta sesuai dengan prinsipmu atau tidak. 

Tidak kalah pentingnya, cek pula akun media sosial komunitas serta proyek NFT dan pastikan keduanya aktif membuat konten atau postingan yang menarik. Selain itu, ketahui kredibilitas pihak developer NFT PFP dengan memeriksa rekam jejak dan informasi penting seputarnya. Sebagai contoh, cek perihal cara penanganan masalah teknis sampai mitigasi dari risiko NFT, serta responsnya dalam berdiskusi bersama komunitas. 

2. Cek Jumlah Kolektor dari NFT PFP Incaran

Tim developer NFT umumnya menggunakan jumlah kolektor guna menilai tingkat kesuksesan dari proyeknya. Namun, tetap waspada dalam memahami angka tersebut karena developer biasanya menilai jumlah kolektor berdasarkan dari jumlah wallet yang menyimpan NFT. 

Artinya, jika seorang kolektor yang mempunyai 2 wallet dan semuanya digunakan untuk menyimpan suatu proyek NFT yang sama, pihak developer akan menganggapnya sebagai 2 wallet meski keduanya berasal dari kolektor yang sama. Untuk menyiasatinya, kamu harus melihat jumlah unique holders atau kolektor unik suatu proyek NFT. Semakin tinggi jumlah kolektor unik di sebuah proyek NFT, proyek tersebut tergolong terpercaya dan mengindikasikan komunitas yang besar. 

3. Ketahui pula Distribusi NFT di Antara Kolektor

Hal lainnya yang perlu dilakukan adalah mengetahui distribusi dari NFT di antara para kolektornya. Pastikan jika distribusi NFT PFP merata dan tak hanya dimiliki oleh sebagian kecil holders karena hal tersebut membuat risiko terjadinya pengontrolan harga menjadi lebih besar. Biasanya, distribusi NFT tergolong baik apabila hanya ada beberapa wallet saja yang menyimpan lebih dari 1 karya seni digital. 

Baca Juga: Mengulik Pengertian NFT Artist dan Deretan Nama NFT Artist Ternama Saat Ini

4. Waspadai Kehadiran Bandar Aset Digital Tersebut

loader

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, distribusi NFT PFP yang terpusat pada satu maupun segelintir kolektor tertentu mampu mengacaukan harga pasarnya. Jadi, kamu perlu mewaspadai risiko tersebut dengan mencermati potensi adanya kehadiran bandar atau pengguna yang mempunyai ukuran dompet menggembung. 

Di samping itu, perhatikan pula cara pemilik NFT dalam melakukan listing serta target harga yang ditetapkan saat menjualnya. Biasanya, whales atau bandar akan menurunkan nilai NFT di pasar melalui listing NFT dengan harga lebih rendah ketimbang harga dasarnya. Sebaliknya, jika ada bandar yang melakukan listing pada harga tertinggi, hal tersebut biasanya dilakukan dengan niat untuk mendorong proyek NFT.  

5. Lakukan Pembelian NFT pada Floor Price  

Tips lainnya, saat memilih NFT PFP, perhatikan betul terkait keunikannya dan pastikan tak memiliki kesamaan yang identik dengan karya milik pengguna lain. Bila perlu, luangkan waktu untuk mencari karya seni digital langka dan memiliki keunikan atau ciri khas khusus.

Mengapa hal ini perlu dilakukan? Alasannya karena kamu perlu memastikan jika karya seni yang dimiliki bersifat likuid sehingga mudah untuk dijual dan mendulang keuntungan. Hal ini bisa dilakukan dengan membeli aset digital tersebut pada harga penawaran terendah sejak awal atau floor price. 

Tapi ingat, hindari membeli aset digital yang terkesan begitu langka karena harganya akan menjadi terlampau mahal dan memiliki likuiditas kecil. Selain dengan alasan untuk sekadar menjadikannya sebagai koleksi dan bukan investasi, hal tersebut sebaiknya dihindari dan tak dilakukan. 

6. Praktikkan Transaksi NFT dengan 3 Rumus Pamungkas

Pada dasarnya, pelaku NFT akan melakukan transaksi NFT menggunakan 3 rumus, antara lain:

  • Menjual NFT pertama pada tingkatan harga yang paling tidak mampu mengembalikan modal.
  • Menargetkan penjualan NFT kedua pada tingkat harga sesuai target
  • Menahan kepemilikan NFT ketiga hingga nilainya selangit atau istilahnya “to the moon”

Baca Juga: Cara Cek Kelangkaan NFT dengan Rarity Tools NFT, Ini Pengertian, Fungsi, dan Cara Kerjanya

7. Jangan Lupa Pentingnya Diversifikasi

loader

Sama halnya dengan aktivitas investasi pada umumnya, diversifikasi menjadi langkah yang krusial untuk diambil guna meminimalkan risiko kerugian. Walaupun telah memiliki NFT PFP dari tim developer dan komunitas yang kredibel, jangan langsung terlena dan merasa aman. 

Sebagai contoh, ada kalanya aset digital akan langsung ditinggalkan oleh komunitas dan tim developer saat harganya anjlok, kendati di awal terlihat menjanjikan. Untuk itu, guna mencegah terjebak risiko tersebut, sebaiknya lakukan diversifikasi NFT ke sejumlah proyek berbeda.  

8. Konsisten Mengalokasikan Dana Sesuai Rencana saat Beli NFT

Tips yang sama seperti saat berinvestasi di jenis aset lain, buat rencana terkait alokasi modal yang bisa dikucurkan pada NFT sesuai profil risiko. Mengenai hal ini, tak ada panduan khusus terkait jumlah dana dan persentase portofolio yang boleh dialokasikan pada NFT. Namun, apabila merasa khawatir atau gugup terkait fluktuasi harga proyek NFT pada pasar, artinya kamu telah mengalokasikan dana dengan jumlah terlampau tinggi. 

Dengan gejolak pergerakan harga yang ekstrem, NFT memang mempunyai tingkat risiko yang tinggi. Tapi, jika sedang beruntung, nilai aset tersebut bisa berlipat ganda dan menghasilkan peluang keuntungan selangit. 

9. Hitung Nilai NFT Menggunakan Satuan ETH

Tips yang terakhir, selalu hitung nilai NFT dengan satuan token ETH. Ketika membeli NFT, satuan yang biasanya digunakan adalah ETH sehingga ketika menghitung nilai portofolio milikmu, pastikan untuk menggunakan satuan token tersebut dan bukan mata uang fiat. Selain itu, pada industri ETH dan industri metaverse, ETH menjadi mata uang yang resmi digunakan oleh para pelakunya.

Tidak berhenti sampai di situ, saat berinvestasi NFT, termasuk jenis PFP, secara tak langsung kamu juga mengharapkan pertumbuhan nilainya lebih tinggi ketimbang pertumbuhan ETH. Karenanya, saat nilai NFT meningkat apabila diukur dengan mata uang fiat tapi menurun jika diukur dengan ETH, maka akan lebih menguntungkan jika kamu berinvestasi ETH ketimbang NFT. Alasannya karena potensi keuntungan investasi token tersebut menjadi lebih tinggi. 

Dalam kata lain, nilai NFT bakal turun saat nilai ETH berkembang karena kolektor aset digital tersebut kemungkinan tinggi akan melakukan penjualan. Hal ini terjadi sebab menukarkan NFT dengan token ETH mampu memberi keuntungan dari kenaikan nilai pada token tersebut. Hanya saja, perkembangan nilai NFT bluechip, sebagai contoh Bored Ape dan Cryptopunk secara konsisten pasti mengungguli pertumbuhan nilai ETH di jangka waktu menengah. 

Hal lainnya yang penting untuk diketahui ialah NFT dengan metaverse tak berkorelasi dengan nilai BTC, walaupun keduanya merupakan bagian dari aset digital. Kendati demikian, pergerakan nilai altcoin semisal ETH terkadang mendapat pengaruh dari pergerakan BTC yang menjadi pemimpin dari industri aset kripto saat ini. 

Meningkatkan Pengetahuan dan Nilai Pasarnya Jadi Kunci Penting Investasi NFT

Terlepas dari sederet tips yang telah dijelaskan di atas, kamu perlu terus meningkatkan pengetahuan seputar NFT serta bagaimana kondisi nilainya di pasar saat ini agar bisa meraup cuan optimal. Asal dilakukan dengan konsisten dan kontinu, pada akhirnya peluang mendapatkan NFT jagoan yang mampu memberi untung maksimal pasti akan muncul juga. Nah, tips-tips di atas merupakan hal yang dapat membantumu dalam mewujudkan tujuan tersebut dan meminimalkan risikonya.  

Baca Juga:  Manfaat dan Resiko yang Bisa Didapatkan dari NFT