Tips Cerdas Kelola Keuangan untuk Keluarga dengan Single Income

Sebagian keluarga ada yang memutuskan bahwa di keluarganya hanya salah satu saja yang bekerja mencari nafkah. Hal ini kerap disebut sebagai keluarga berstatus single income. Karena penghasilan keluarga hanya berasal dari salah satu orang saja 

Tentu saja keputusan tersebut dibuat dengan berbagai pertimbangan. Selain karena ingin lebih fokus dalam mengurus anak, ada juga yang dikarenakan pindah rumah atau tempat tinggal. 

Baca Juga: Gaji UMR Terkini yang Pekerja Wajib Tahu

Bingung cari investasi Reksa Dana yang aman dan menguntungkan? Cermati solusinya!

Mulai Berinvestasi Sekarang!  

Pengelolaan Keuangan untuk Keluarga Single Income

loader

Mengatur Keuangan

Apabila saat ini kamu termasuk dalam golongan keluarga single income, berikut ini beberapa tips cerdas supaya kebutuhan hidup bisa tetap terpenuhi dengan baik. Bahkan, masih ada sisa uang untuk dijadikan tabungan demi masa depan. Penasaran? Yuk, simak dulu rahasianya dalam ulasan berikut ini. 

  1. Hitung Pengeluaran Keluarga dengan Detail

    Apabila kamu memilih untuk jadi keluarga single income, jangan lupa untuk memastikan bahwa semua pemasukan memang benar-benar cukup. Jangan sampai, kebutuhan hidup keluarga di setiap bulannya jadi berantakan. 

    Sebaiknya, atur pengeluaran sesuai kebutuhan berdasarkan penghasilan yang didapat. Hindari jumlah pengeluaran yang lebih atau sama besar ketika masih berstatus double income. Dengan kata lain, kamu harus bisa membuat rincian pengeluaran yang lebih detail. 

  2. Mulai Mengubah Gaya Hidup

    Poin berikut ini sebenarnya masih berkaitan dengan menghitung seluruh pengeluaran secara detail. Mulailah untuk mengubah gaya hidup, baik itu berupa nonton bioskop di setiap akhir pekan ataupun mengurangi jatah makan yang dibeli saat berada di luar rumah. Ingatlah untuk mengutamakan kebutuhan primer terlebih dulu agar kondisi keuangan keluarga tidak kacau. 

  3. Manfaatkan Promo Diskon atau Voucher Saat Belanja Bulanan

    Salah satu strategi untuk menghemat pengeluaran yang paling manjur adalah memanfaatkan promo berupa diskon ataupun voucher ketika berbelanja bulanan. Langkah mudahnya dengan menyusun daftar tiap barang yang memang selalu dibeli. Kemudian, cari toko yang memberi penawaran harga diskon sehingga jauh lebih hemat. 

  4. Mencari Tambahan Penghasilan

    Apabila memungkinkan, coba cari tambahan penghasilan yang menjanjikan. Ada banyak caranya, seperti berbisnis secara mandiri dari rumah. Mulai dari membuka jasa les untuk anak-anak sekolah, berjualan kue, bisnis laundry, dan lain sebagainya. 

    Bahkan, kamu juga bisa cari pekerjaan yang waktunya lebih fleksibel. Contohnya seperti menjadi penerjemah bahasa asing, penulis artikel, hingga agen properti

    Pastikan saja itu semua dilakukan sepulang kerja ataupun saat akhir pekan. Nah, nantinya tambahan penghasilan tersebut yang bersifat tidak tetap dapat dialokasikan menjadi pos tabungan ataupun untuk sekadar membayar premi dari asuransi yang dimiliki. 

  5. Kerjakan Sendiri, Kurangi Tenaga Asisten

    Demi menghemat biaya, kamu juga bisa meminimalkan asisten di rumah, baik itu pengasuh anak, asisten rumah tangga, ataupun sopir. Jika masih bisa dikerjakan sendiri, maka tak perlu memakai jasa asisten yang tentu butuh dana lebih. Dengan begitu, alokasi budget yang tadinya digunakan untuk menggaji para asisten tersebut bisa kamu alihkan ke tabungan atau investasi

  6. Batasi Makan Bersama Keluarga di Luar 

    Ketika tadinya keluarga kamu adalah tipe double income, lalu beralih jadi single income, maka harus ada beberapa penyesuaian. Hal paling pertama adalah memotong anggaran hiburan, seperti misalnya makan bersama keluarga di luar rumah ketika akhir pekan maupun hari kerja. 

    Kendati demikian, kamu tetap boleh kok makan bersama di luar, tetapi batasi hanya saat perayaan tertentu saja. Contohnya, saat anak berhasil naik kelas ataupun perayaan ulang tahun salah satu anggota keluarga atau momen yang benar-benar penting saja. 

  7. Tekan Kebiasaan Belanja Tersier

    Penyesuaian berikutnya yang bisa kamu lakukan adalah memotong anggaran kebutuhan tersier. Mulai dari pakaian, mainan anak, ataupun gadget. Apabila kamu sudah memiliki anak, coba batasi juga belanja pakaian ataupun mainan mereka. 

    Ketahuilah, meski membatasi kegiatan belanja baju untuk anak, kamu tetap bisa menjadikan mereka tetap fashionable, lho. Caranya dengan memadukan beberapa pakaian yang dimiliki dengan aksesori keren nan menggemaskan. 

  8. Buat Rencana Liburan Hemat

    Sebagian keluarga sudah pasti membutuhkan waktu istirahat dari segudang rutinitas dengan cara berlibur. Kamu bisa kok membatasi biaya liburan agar tetap sesuai dengan budget tapi masih cukup menyenangkan. Salah satunya dengan berlibur ke tempat yang hemat biaya dan terjangkau serta tidak perlu keluar biaya lain untuk sewa hotel atau tiket pesawat terbang. 

    Dengan begitu, kamu bisa meminimalkan biaya akomodasi. Selain itu, ada pilihan lain berupa membawa kendaraan pribadi sehingga tak ada biaya sewa yang dikeluarkan. Jangan lupa pilih penginapan berupa rumah atau apartemen sewa yang jauh lebih murah daripada hotel. 

  9. Persiapkan Dana Darurat

    Apapun statusnya, single income ataupun double income, keluarga kamu tetap wajib menyiapkan yang namanya dana darurat dan investasi. Pasalnya, hal semacam ini sangat berguna ketika suatu hari nanti ada kebutuhan yang sifatnya sangat mendesak. Umumnya, dana darurat untuk keluarga yang telah memiliki satu atau dua orang anak adalah sebanyak 12 kali lipat pengeluaran di setiap bulan. 

  10. Baca Juga: Kenali Apa Itu Saham, Jenis, dan Informasi Jam Bursa Saham dalam Dunia Investasi

Lakukan Pengelolaan Keuangan dengan Rencana yang Matang 

Perlu digaris bawahi, menjadi satu-satunya pencari nafkah di keluarga tak jadi penghalang untuk kamu bisa merencanakan keuangan secara cermat. Pada kenyataannya, keluarga single income juga bisa memenuhi kebutuhan dengan pengelolaan keuangan yang tepat. Dengan begitu, masa depan pun bisa lebih terarah dan terencana.

Baca Juga: 8 Cara Alami Menurunkan Kadar Gula dalam Darah saat Puasa