Berminat Jadi Lender dan Lakukan Pendanaan di Fintech? Pahami Dulu TKB90 dan TWP90 Berikut

Ada banyak cara untuk menginvestasikan uang lebih yang Kamu miliki dan menambah kekayaan dari perolehan hasilnya. Salah satunya yakni dengan menjadi lender atau pemberi dana dalam pendanaan melalui platform Fintech Pendanaan Bersama. 

Melalui opsi ini, Kamu bisa meraih keuntungan berupa bagi hasil atau bunga atas dana yang Kamu pinjamkan kepada pihak lain. Dengan kata lain, lender ialah istilah atau sebutan bagi seseorang atau badan hukum yang berkualifikasi dalam pemberian pinjaman lewat platform pinjaman online (fintech lending). 

Bingung cari pinjaman yang tepat? Cermati solusinya!

Bandingkan Pinjaman Kilat Terbaik Sekarang!  

Sekilas Info Mengenai P2P Lending

loader

Peer to peer lending ialah platform fintech yang menyediakan dua layanan berbeda bagi nasabahnya, yakni layanan mendanai dan juga meminjam dana. Sebagai nasabah, Kamu bisa menjadi pemberi pinjaman yang memberi dana, ataupun penerima dana pinjaman. 

Aktivitas pinjam meminjam dana melalui P2P lending ini termasuk aman untuk dilakukan. Hal ini dikarenakan sistemnya yang transparan berdasarkan aturan dari Pemerintah. Seperti diketahui, pihak Pemerintah mendukung kegiatan usaha ini sesuai peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Nomor 77/POJK.01/2016.

Mempunyai dana yang cukup serta sesuai kebutuhan suatu platform ialah syarat utama untuk menjadi lender. Namun, sebelum memutuskan untuk menjadi lender di sebuah platform fintech, hal pertama yang wajib Kamu ketahui ialah TKB90 dan TWP90 dari perusahaan yang bersangkutan.

Pengertian TKB90 dan TWP90

Sederhananya, TKB90 adalah ukuran tingkat keberhasilan bayar dari penyelesaian kewajiban pinjam meminjam yang diselenggarakan oleh sebuah perusahaan fintech peer to peer (P2P) lending dalam jangka waktu 90 hari terhitung sejak jatuh tempo. 

TKB90 dapat menggambarkan pengembalian modal serta return (imbal hasil) sesuai bunga dan besaran bagi hasil yang disepakati di awal perjanjian pendanaan. 

Semakin tinggi skor persentase TKB90 sebuah perusahaan fintech, semakin baik juga penyelenggaraan pinjam meminjam dan kinerja yang dilaksanakannya. Dengan begitu, semakin rendah juga risiko pendanaan yang akan Kamu hadapi sebagai pihak lender.

Adapun TWP90 ialah ukuran tingkat kelalaian atau wanprestasi penyelesaian kewajiban yang tertera dalam perjanjian di atas 90 hari sejak tanggal jatuh tempo.

Baca Juga: Daftar Pinjaman Online Resmi Terdaftar dan Berizin OJK di Indonesia

Bagaimana Rumus Perhitungan TKB90?

Sebelum menjadi lender dan melakukan pendanaan, ketahui dan pahamilah terlebih dahulu risikonya. Pasalnya, setiap pendanaan tentunya mempunyai tingkat risikonya masing-masing. Demikian pula dengan pendanaan melalui fintech peer to peer (P2P) lending. 

Risiko tersebut salah satunya ialah ketika borrower atau peminjam dana tak sanggup melunasi pinjaman dengan tepat waktu, atau bahkan gagal membayarkannya (wanprestasi). Itulah sebabnya pihak lender perlu memahami TKB90 dan TWP90.

Lantas, bagaimana rumus perhitungan untuk mengetahui dan menentukan TKB90? Berikut rumusannya:

TKB90 = 100% - TWP90

TWP90 = Outstanding wanprestasi di atas 90 hari : Total Outstanding x 100%

TKB90 Wajib Dipublikasikan oleh Sebuah Platform Fintech

Perusahaan P2P Lending perlu menjadi transparan sesuai peraturan yang ditetapkan OJK. Artinya, platform fintech wajib mempublikasikan berapa tingkat keberhasilan 90 atau TKB90 dan TWP90 yang terlaksana di perusahaannya.

Info seputar kinerja pendanaan seperti berapa nominal nilai pendanaan yang tersalurkan, jumlah pemberi dana (lender), jumlah penerima dana (borrower) juga merupakan hal lain yang wajib dicantumkan oleh perusahaan fintech terkait.

Apa Saja Status Kualitas Pendanaan dalam Fintech P2P Lending?

loader

Mengacu kepada Peraturan OJK Nomor 10/ POJK.05/ 2022 mengenai Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi, terdapat lima kategori status kualitas pendanaan yang perlu diketahui lender:

  • Lancar, jika ada keterlambatan pembayaran pokok dan atau manfaat ekonomi pendanaan,
  • Dalam perhatian khusus, jika ada keterlambatan pembayaran pokok atau manfaat ekonomi pendanaan yang telah melampaui jatuh tempo hingga 30 hari,
  • Kurang lancar, jika ada keterlambatan pembayaran pokok atau manfaat ekonomi pendanaan yang sudah melampaui 30 hari sampai 60 hari kalender,
  • Diragukan, jika ada keterlambatan pembayaran pokok atau manfaat ekonomi pendanaan yang sudah melampaui 60 hari hingga 90 hari kalender,
  • Macet, jika ada keterlambatan pembayaran pokok atau manfaat ekonomi pendanaan yang sudah melampaui 90 hari kalender.

Perhatikan TKB90 untuk Meraih Keuntungan yang Diharapkan

Statistik fintech OJK menyebutkan, perhitungan TKB90 industri fintech P2P lending hingga Juli 2022 mencapai 97,47%. Ini berarti, ada sekitar 2,53% pendanaan yang tak berhasil dilunasi dalam waktu 90 hari sejak jatuh temponya (mengalami wanprestasi).

Apabila sebuah platform fintech mempunyai skor TKB90 100%, berarti seluruh pinjaman borrower alias nasabahnya telah berhasil dilunasi dengan baik sesuai waktu yang ditentukan.

Lantas, bagaimana kalau ternyata TKB90 tidak 100%? Artinya, terdapat pendanaan yang pelunasannya tak berhasil dipenuhi setelah lebih dari 90 hari terhitung sejak jatuh tempo. Meski begitu, ini bukan berarti pembiayaannya sama sekali tidak kembali.

Sebagai lender (pihak pemberi pinjaman), periksalah terlebih dahulu TKB90 dan kinerja pendanaan dari sebuah perusahaan fintech. Selanjutnya, pilihlah pendanaan yang cocok berdasarkan profil risiko. 

Apabila sudah dengan cermat memanfaatkan produk finansial yang tersedia, maka Kamu pun bisa menjadi konsumen yang lebih cerdas dan meraih keuntungan yang diharapkan.

Jika Berminat Menjadi Lender, Apa Saja Untung Ruginya?

Berinvestasi sebagai lender tentunya memiliki risiko seperti keharusan mengikuti ketentuan tenor, adanya keterlambatan pembayaran hingga gagal bayar yang biasanya diatasi dengan proteksi dari asuransi. 

Kendati demikian, ada beragam keuntungan yang bisa didapatkan, yaitu:

1. Kemudahan Akses dalam Pendanaan

Karena dilakukan secara online, Kamu tak perlu repot mendatangi kantor perusahaannya langsung. Secara online, Kamu bisa mempelajari usaha yang akan Kamu danai melalui aplikasi atau situs platform yang bersangkutan.

2. Dapat Dimulai dengan Modal Kecil

Tak perlu modal besar, Kamu bisa menjadi lender dengan modal minim.

3. Ada Imbal Hasil yang Menarik

Keuntungan yang bisa Kamu dapatkan berkisar di angka 18-20%. Tentunya, bunga ini berjumlah lebih besar ketimbang deposito pada umumnya.

4. Pendanaan Cenderung Likuid

Umumnya pendanaan bersifat likuid dan mudah ditukar karena tenor yang sebentar (tak lebih dari tiga tahun). Bahkan, ada juga P2P Lending yang menawarkan tenor pendanaan minimal sebulan.

5. Aman

Keamanan uangmu dapat terjaga jika Kamu menjadi lender di platform yang sehat dan berizin OJK.

Apa Saja Ciri P2P Lending yang Sehat dan Aman?

Bagi Kamu yang tertarik menjadi lender, perhatikan dulu sejumlah ciri P2P Lending yang sehat dan aman sebelum ikut bekerja sama:

  • Nama perusahaan telah terdaftar dan mempunyai izin dari OJK,
  • Tergabung dalam Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama (AFPI),
  • Adanya kejelasan pengelola,
  • Mengharuskanmu menyertakan tanda tangan elektronik dalam proses verifikasinya, yang berarti perusahaan terkait telah menggunakan teknologi yang diizinkan operasionalnya oleh KOMINFO,
  • Aplikasi P2P lending hanya akan mengakses microphone, camera, serta lokasi milik pengguna. Artinya, kalau Kamu menemukan aplikasi P2P lending yang meminta akses kontak, bisa dikatakan itu adalah ciri pinjaman online ilegal yang tak sesuai aturan OJK,
  • Adanya nilai TKB90 yang terpampang jelas dan nyata,
  • Adanya asuransi untuk memproteksi lender/ pendana.

Maksimalkan Keuntungan Pendanaan di P2P Lending

Kamu bisa meraih keuntungan dan imbal balik optimal sebagai lender di P2P Lending dengan melakukan beberapa hal berikut:

  • Mengenali Cara Kerjanya

Pahami mekanisme kerja pendanaan dan pembayaran pinjaman di platform terkait. Berapa potensi imbal balik hasilnya? Kemana Kamu bisa melayangkan pengaduan jika terjadi hal tak diinginkan atau masalah?

  • Memeriksa Fact Sheet

Lakukan pemeriksaan mendetail pada fact sheet peminjam dana (borrower). Umumnya, peminjam akan melampirkan laporan finansial usahanya. Kamu bisa menilai kondisi keuangan dari usaha borrower dari situ, karena kondisi tersebut akan berpengaruh signifikan terhadap kelancaran proses pelunasan pinjaman dana.

  • Diversifikasi

Jika ada modal lebih, lakukan diversifikasi dengan membagi pinjaman dana yang Kamu miliki ke sejumlah usaha yang berbeda. Apabila satu usaha ternyata gagal, Kamu tetap bisa mendapatkan keuntungan dari usaha lain yang pembayarannya lebih lancar.

Baca Juga: Daftar Pinjol Resmi OJK 2023 Terbaru dan Tips Memilihnya

Tips Jitu Lainnya Agar Sukses Berinvestasi di P2P Lending

loader

Agar cuan dapat dikantongi sesuai harapan, simak sejumlah tips berikut:

1. Hindari Investasi Bodong dan Pilihlah P2P Lending yang Legal

Memilih berinvestasi di platform fintech bodong hanya akan mendatangkan kerugian. Sebaliknya, pilihlah yang sudah pasti legal dan aman terpercaya dengan izin OJK.

2. Memilih Platform yang TKB90

Periksa berapa nilai TKB90 perusahaan terkait sebelum memutuskan menjadi pendana. Pilihlah platform yang tingkat keberhasilannya baik dengan skor TKB90 terbaik. Karena platform ini umumnya akan sanggup mengembalikan dana kepada lender.

3. Lihat potensi imbal baliknya

Hindari platform yang menjanjikan imbal hasil dengan jumlah tak wajar, seperti keuntungan 100% dalam setahun. Promosi berlebihan ini biasanya merupakan ciri dari penipuan. Karena rata-rata, P2P lending berpotensi meraih untung tak lebih dari 20% setiap tahunnya.

4. Gunakan Uang Dingin

Gunakan hanya idle money atau uang dingin untuk berinvestasi. Uang dingin ialah dana yang berada di luar kebutuhanmu dan tak digunakan untuk apapun, sehingga aman untuk diinvestasikan. Dengan begitu, Kamu sudah mengurangi risiko kerugian.

5. Pilihlah Platform yang Salurkan Dana Besar

Platform yang sudah kapitalis dan sanggup menyalurkan dana besar memang lebih menjanjikan karena terbukti sukses mengelola dana dengan andal dan terpercaya.

6. Pilih Platform P2P Lending yang Menyediakan Proteksi Asuransi

Dengan ketersediaan asuransi untuk pendana (lender), maka uangmu pun akan terlindungi. Khususnya apabila peminjam ternyata tak mampu mengembalikan dana.

7. Kenali Peminjam dengan Baik

Setelah mendaftar sebagai lender, Kamu akan diberikan opsi untuk memilih pendanaan sesuai budget modal yang dimiliki. Pilihlah peminjam dengan credit score terbaik. 

Periksalah nilai profil usahanya, tujuan peminjaman, kondisi keuangannya dan BI checking dari borrower tersebut untuk mengurangi risiko kerugian.

Raih Cuan jadi Lender di Platform Legal dan Terpercaya

Raihlah keuntungan menarik dengan menjadi lender di platform terpercaya dan berizin OJK. Dengan begitu, Kamu pun bisa mengembangkan dana pribadi sekaligus berkontribusi terhadap laju perekonomian Nasional dan membantu kemajuan bangsa Indonesia secara keseluruhan, terutamanya di sektor finansial dan teknologi.

Baca juga: Mau Ajukan Kredit? Perhatikan Istilah-Istilah Ini