Yuk Kenali Apa Itu Kepribadian Ambivert dan Tips Mengembangkannya

Sudah sejak lama terjadi perbincangan mengenai kepribadian manusia secara umum dapat dibagi menjadi dua jenis, yakni introvert dan ekstrovert. Introvert dianggap sebagai kepribadian yang tertutup dan lebih cenderung untuk berpikir serta tak mengeluarkan hasil pikirannya. Di sisi lain, ekstrovert adalah kepribadian terbuka yang suka bersosialisasi dan lebih berenergi ketika berkumpul bersama banyak orang. 

Namun, tahukah kamu jika ternyata terdapat jenis kepribadian lain yang merupakan kombinasi dari kedua jenis kepribadian tersebut? Kombinasi dari kepribadian introvert dan ekstrovert ini dikenal dengan istilah ambivert dan bisa dikembangkan atau didapatkan dengan cara yang tepat. 

Selain itu, walaupun tak terlalu sering diperbincangkan, jenis kepribadian ini diperkirakan memiliki jumlah lebih banyak dan lebih mendominasi ketimbang tipe kepribadian lainnya. Yang menjadi pertanyaan adalah apa itu ambivert? Mungkin tak sedikit dari kamu yang penasaran.

Nah, untuk menjawab pertanyaan tersebut, simak ulasan tentang arti ambivert, ciri-ciri, hingga tips mengembangkan kepribadian tersebut. 

Baca Juga: Tips Berkomunikasi Bagi yang Punya Kepribadian Ekstrovert dan Introvert

Apa Itu Ambivert?

loader

Kepribadian Ambivert

Seperti yang sudah dibahas sedikit sebelumnya, ambivert adalah jenis kepribadian yang terbentuk dari kombinasi kepribadian ekstrovert dan introvert. Karakter ambivert sendiri cenderung fleksibel dalam hal menghadapi berbagai jenis situasi yang mungkin akan terasa tidak nyaman saat terjadi pada seorang ekstrovert atau introvert. 

Arti ambivert lebih mengarah ke jenis kepribadian yang mampu menikmati kondisi ketika dirinya berada di situasi sosial selayaknya kepribadian ekstrovert. Namun, saat sedang sendirian, seseorang dengan karakter ambivert juga tidak merasakan masalah yang berarti dan mampu menikmati momen tersebut. 

Secara singkat, kepribadian ambivert dapat diartikan sebagai kepribadian yang seimbang dan mampu menyesuaikan dirinya dengan kondisi. Walaupun, seorang ambivert memiliki kecenderungan untuk lebih sensitif serta moody. 

Ciri-Ciri Ambivert

Setelah memahami arti ambivert di atas, kamu mungkin penasaran dengan ciri-ciri seseorang yang memiliki kepribadian tersebut. Selayaknya introvert atau ekstrovert, karakter ambivert juga bisa dicermati dan dibedakan dari jenis kepribadian lainnya. Berikut adalah beberapa cirinya.

  • Mampu Menjadi Komunikator dan Pendengar yang Baik

    Orang dengan jenis kepribadian ambivert biasanya mampu menjadi seorang komunikator sekaligus pendengar yang baik. Paham kapan waktu yang pas untuk mendengarkan serta berbicara atau menyampaikan pendapatnya.

    Selain itu, ketika berinteraksi, seorang ambivert biasanya mempunyai kemampuan dalam menyesuaikan dirinya dengan orang maupun situasi yang tengah dihadapinya. Pada akhirnya, kemampuan tersebutlah yang membuat karakter ambivert gampang diterima oleh kalangan ataupun situasi apa pun.

  • Mempunyai Rasa Empati Tinggi

    Ciri selanjutnya dari seorang ambivert adalah rasa empati atau kepedulian yang tinggi. Karena memiliki sifat tersebut, seorang ambivert seringkali dijadikan sebagai teman bercerita dan berbagi keluh kesah oleh orang terdekatnya. Umumnya, orang yang memiliki kepribadian ini akan lebih condong untuk mendengarkan masalah terlebih dahulu, lalu mencoba memberikan solusi atau pendapatnya terhadap masalah tersebut.

  • Bisa Menjadi Penyeimbang di Berbagai Situasi

    Dengan kepribadian yang fleksibel, ambivert mampu menjadi penyeimbang di berbagai situasi serta ketika komunikasi. Ambivert kerap menjadi pemecah keheningan saat situasi terasa terlalu canggung, atau menjaga suasana komunikasi agar tetap nyaman dirasakan oleh orang yang memiliki kepribadian introvert. 

Baca Juga: Hai Introvert dan Extrovert, Begini Lho Cara Membangun Komunikasi yang Efektif

Tips Mengembangkan Kepribadian Ambivert

Kebanyakan dari kamu mungkin beranggapan bahwa jenis kepribadian, baik itu, introvert, ekstrovert, maupun ambivert merupakan bawaan dari lahir dan tidak bisa diubah. Padahal, asal mau berusaha dan keluar dari zona nyaman, seseorang dengan jenis kepribadian tertentu mampu mendapatkan kemampuan yang dimiliki oleh kepribadian lainnya. Nah, khusus untuk ambivert, berikut adalah beberapa hal yang bisa dilakukan agar bisa mengembangkan jenis kepribadian tersebut. 

  1. Usahakan untuk Menjaga Sifat Fleksibel

    Ambivert adalah jenis kepribadian yang fleksibel dan merupakan kombinasi dari introvert dan ekstrovert. Oleh karena itu, untuk bisa mengembangkan jenis kepribadian ini, kamu perlu mempertahankan sifat fleksibel. Mengembangkan sifat fleksibel ini mampu memberikan berbagai kegunaan, khususnya saat sudah bekerja dan harus masuk ke kondisi lingkungan yang baru atau berganti-ganti. 

    Sifat fleksibel ini dapat membantu kamu untuk bisa diterima di berbagai situasi dan lingkungan apa pun. Alhasil, menjalin ikatan atau hubungan yang lebih baik, dalam, dan dekat bersama rekan kerja, teman, maupun konsumen bisa lebih maksimal dilakukan. 

  2. Fokus pada Aktivitas atau Hal yang Disukai

    Seseorang dengan karakter ambivert memang menyenangi berbagai jenis kegiatan sosial. Akan tetapi, tidak semua aktivitas tersebut harus dilakukan. Alih-alih memberikan kebahagiaan, jika terlalu banyak melakukan kegiatan sosial, hal tersebut justru mampu menguras energi dan menyebabkan kelelahan. 

    Pasalnya, selain memiliki sisi ekstrovert, seorang ambivert juga mempunyai sisi introvert yang juga perlu diperhatikan. Oleh karena itu, tetap fokus untuk melakukan aktivitas yang mampu membuat kamu merasa bahagia dan juga bermakna bagi hidup. Beberapa contohnya adalah berlibur bersama teman atau keluarga, maupun sekadar berkumpul sembari melepas penat dari hiruk pikuk kehidupan sehari-hari. 

  3. Coba untuk Lebih Bebas Mengomunikasikan Perasaan atau Pikiran

    Mengomunikasikan perasaan atau pikiran dapat membantu kamu untuk mengembangkan sifat ambivert ini. Meskipun membutuhkan waktu menyendiri, jangan lupa bahwa manusia sejatinya adalah makhluk sosial dan perlu berkomunikasi dengan orang lain secara rutin.

    Mengomunikasikan pikiran juga perlu dilakukan saat kamu memang sedang membutuhkan waktu sendiri. Jangan ragu untuk menolak ajakan pertemuan dari orang lain jika memang sedang merasa tidak nyaman melakukan aktivitas sosial. Agar tak menimbulkan salah paham, komunikasikan dengan cara yang halus dan penuh pengertian bahwa kamu tengah membutuhkan waktu menyendiri untuk menenangkan pikiran serta memulihkan energi. 

Keuntungan Menjadi Seorang Ambivert

  • Dinilai Lebih Mampu Meraih Kesuksesan 

    Berdasarkan studi, orang dengan jenis kepribadian ini mempunyai keseimbangan agar mampu memiliki kemampuan mengembangkan diri serta introspeksi yang baik. Sehingga, hal tersebut dapat menjadi batu loncatan dalam membangun relasi dan menyukseskan bisnis. 

  • Gampang Beradaptasi di Lingkungan yang Baru

    Ambivert terkadang menyukai aktivitas sosial di satu waktu, dan lebih nyaman menyendiri di waktu yang lainnya. Di dunia kerja, kepribadian tersebut dapat menjadi jembatan untuk menjalin hubungan positif serta lebih terkontrol, fleksibel, peka, dan juga persuasif. 

  • Tak Mudah Terpengaruh

    Jika ekstrovert dikenal sebagai pribadi yang gampang terpengaruh dan introvert dianggap memiliki sikap hipersensitif, kepribadian ambivert tidak masuk ke dalam sikap tersebut. Melainkan, cenderung berpegang teguh terhadap pandangannya sendiri dan tak mudah percaya dengan sesuatu hal sebelum membuktikannya sendiri. 

  • Emosi Lebih Stabil

    Karena memiliki sifat tidak gampang terpengaruh, ambivert memiliki emosi yang lebih stabil. Di sisi lain, ambivert juga pandai dalam membaca emosi atau perasaan orang lain. 

  • Intuisi Tajam

    Orang dengan karakter ambivert paham tentang bagaimana cara menempatkan dirinya. Pada urusan bisnis, ambivert mempunyai sejumlah keahlian yang lebih baik ketimbang ekstrovert ataupun introvert. Orang ambivert mengetahui pentingnya menjaga keseimbangan antara mendengarkan dan berbicara, serta tahu kapan waktu untuk bergerak dan melakukan persuasi, maupun waktu untuk berhenti dan mendengar. 

  • Mampu Menyesuaikan Diri dengan Orang Ekstrovert atau Introvert

    Orang ambivert lebih mampu menikmati pembicaraan ringan atau basa-basi ketimbang introvert. Namun, saat melakukan percakapan dengan topik lebih spesifik, kamu juga menjadi sangat tertarik dan bisa berbicara panjang lebar. Hal ini secara tidak langsung membuatmu tidak masalah dan mampu menyesuaikan diri untuk berkumpul dengan orang ekstrovert maupun introvert. 

Keseimbangan adalah Kunci Kebahagiaan Seorang Ambivert

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa ambivert adalah jenis kepribadian yang berada di tengah karakter introvert dan ekstrovert. Hal tersebut membuat seseorang dengan kepribadian ambivert mampu menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan yang disenangi oleh kepribadian introvert maupun ekstrovert. 

Akan tetapi, keuntungan tersebut tak membuat seorang ambivert bisa dengan bebas menentukan kapan waktu untuk menjadi seorang introvert atau ekstrovert. Tanpa keseimbangan dan memahami kondisi lingkungan yang diinginkannya, bukan tak mungkin seorang ambivert juga akan merasakan masalah atau rasa yang tidak terjadi pada jenis kepribadian lainnya. 

Baca Juga: Bisnis Online Sangat Cocok Dijalankan Orang Introvert, Apa Alasannya?