Mengenal Ashmore Dana Obligasi Nusantara, Produk Reksa Dana dengan Bentuk Kontrak Investasi Kolektif

Bagi yang sudah cukup lama terjun ke dunia investasi, kamu tentu setidaknya pernah mendengar tentang apa itu Kontrak Investasi Kolektif atau bisa juga disingkat dengan KIK. Secara umum, yang dimaksud dengan Kontrak Investasi Kolektif adalah suatu kontrak perjanjian antara Manajer Investasi sebagai pihak yang menaungi pemilik unit penyertaan dengan bank kustodian.

Berbeda dengan produk reksa dana biasa, KIK adalah jenis produk penyertaan terbatas yang mana penjualannya dibatasi dengan suatu target tertentu. Produk Kontrak Investasi Kolektif sendiri sudah cukup banyak beredar. Salah satu contohnya adalah Ashmore Dana Obligasi Nusantara yang mana Manajer Investasinya adalah Ashmore Assets Management Indonesia. 

Sebagai salah satu produk yang telah lama dikenal di kalangan investor, tentu ada beragam hal menarik yang patut untuk dipahami seputar produk ini. Nah, jika kamu ingin tahu lebih lanjut tentang apa itu Ashmore Dana Obligasi Nusantara atau ADON, simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Baca Juga: Apa Itu Obligasi? Inilah Penjelasan Lengkapnya

Bingung cari investasi Reksa Dana yang aman dan menguntungkan? Cermati solusinya!

Mulai Berinvestasi Sekarang!  

Seputar Ashmore Dana Obligasi Nusantara atau ADON

loader

Ashmore Dana Obligasi Nusantara

Ashmore Dana Obligasi Nusantara, atau bisa juga disingkat sebagai ADON, adalah produk reksa dana dengan bentuk Kontrak Investasi Kolektif atau KIK. Hal tersebut sesuai dengan aturan UU No.8 Thn. 1995 mengenai Pasar Modal serta peraturan pelaksanaannya. 

Produk reksa dana jenis KIK ini memiliki Manajer Investasi atau MI yaitu Ashmore Assets Management Indonesia Tbk., dengan bank kustodian yaitu Bank HSBC Indonesia. Ashmore Dana Obligasi Nusantara sudah mendapatkan surat pernyataan efektif pihak OJK atau Otoritas Jasa Keuangan sesuai surat edaran Nomor 5-83/D.04/2013 di tanggal 15 April tahun 2013.

Produk ini akan mengalokasikan dana investasi dengan komposisi khusus pada portofolionya. Komposisi tersebut yakni minimal 80 persen serta maksimal 100 persen Nilai Aktiva Bersih atau NAB pada efek dengan sifat utang yang diluncurkan oleh pihak pemerintah Indonesia maupun korporasi di Indonesia yang diperdagangkan pada penawaran umum maupun bursa. Terkait peringkat investment grade efek yang dibeli sendiri minimal BBB.

Sementara untuk rasio NAB maksimal 20 persen akan dialokasikan pada instrumen pasar uang domestik yang memiliki waktu jatuh tempo tidak lebih dari setahun ataupun deposito. Hal tersebut sesuai dengan aturan undang-undang yang berlaku. 

Tujuan Investasi Ashmore Dana Obligasi Nusantara

Tujuan dari reksa dana ADON atau Ashmore Dana Obligasi Nusantara adalah untuk memberi pengembalian atau imbal hasil investasi yang lebih besar dibanding tingkat dari suku bunga tabungan

Hal tersebut berusaha diwujudkan dengan melakukan aktivitas investasi di efek yang sifatnya utang dan diterbitkan oleh pemerintah Indonesia maupun korporasi dengan badan hukum di Indonesia. 

Di samping itu, pilihan efek yang terdapat pada produk reksa dana jenis KIK ini adalah yang bisa dijual pada penawaran umum maupun diperdagangkan pada bursa efek di Indonesia. Dengan tujuan tersebut, produk ini berupaya untuk memberikan potensi pengembalian lebih menjanjikan daripada tingkat bunga simpanan biasa. 

Cara Kerja Penawaran Umum Ashmore Dana Obligasi Nusantara

Selaku Manajer Investasi, Ashmore Assets Management Indonesia melakukan aktivitas penawaran umum terhadap unit penyertaan dari produk ADON secara kontinu hingga mencapai unit penyertaan berjumlah 10 miliar. Setiap dari unit penyertaan produk ini ditawarkan dengan nilai yang sama dengan NAB awal, yakni sejumlah 1.000 Rupiah di hari pertama penawarannya.

Kemudian, harga pembelian dari setiap unit penyertaan produk ini ditetapkan sesuai dengan NAB tiap unit penyertaan di akhir hari bursa yang berlangsung. Pemilik unit penyertaan dari Ashmore Dana Obligasi Nusantara akan dikenakan dengan biaya pembelian dari unit penyertaan atau subscription fee sejumlah maksimal 2 persen nilai transaksinya. 

Sementara untuk biaya penjualan kembali atau redemption fee adalah sejumlah maksimal 1 persen nilai transaksinya. Lalu, untuk biaya pengalihan atau switching fee yang dibebankan adalah maksimal 1 persen dari nilai transaksinya. Uraian lengkap terkait cara kerja penawaran umum, alokasi biaya serta imbalan jasa bisa dilihat di bagian prospektus produk ini.

Baca Juga: Peringkat Obligasi – Arti, Jenis, dan Contohnya

Informasi Seputar Manajer Investasi dan Bank Kustodian ADON

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, Manajer Investasi dari produk ini adalah Ashmore Assets Management Indonesia, dan yang bertugas sebagai bank kustodian adalah HSBC Indonesia. Berikut adalah informasi seputar Manajer Investasi dan Bank Kustodian tersebut.

Manajer Investasi

Ashmore Assets Management Indonesia adalah suatu perusahaan Manajer Investasi bertempat di Jakarta serta sudah mendapatkan izin usaha dari Otoritas Pasar Modal. Aktivitas utama dari perusahaan ini adalah untuk mengelola produk reksa dana serta portofolio dari sejumlah tipe klien, seperti institusi atau ritel, baik yang berskala domestik atau internasional. 

Perusahaan ini terdiri dari para profesional pada industri pengelolaan modal investasi yang tentunya memiliki segudang pengalaman dalam aktivitas dalam negeri atau luar negeri. Perusahaan ini secara umum merupakan anak perusahaan Ashmore Investment Management Ltd., sebuah perusahaan keuangan asal Inggris.

Bank Kustodian

Selanjutnya, terkait HSBC Indonesia sebagai bank kustodian dari produk ini adalah institusi perbankan yang sudah beroperasi di dalam negeri selama 125 tahun lebih dan merupakan bagian dari perusahaan HSBC Group. HSBC adalah sebuah perbankan yang menyediakan layanan keuangan berstandar internasional.

Perusahaan perbankan ini dikenal memberi berbagai macam jasa keuangan, baik itu, pribadi, korporasi, komersial, ataupun investasi dan asuransi. Layanan tersebut ditawarkan di banyak negara, salah satunya Indonesia. Untuk cabang di Indonesia atau Jakarta, HSBC menawarkan jasa kustodian sesuai persetujuan otoritas Pasar Modal dan menjadi sebuah bank kustodian.

Kebijakan Investasi Reksa Dana ADON

Dengan tujuan memberi pengembalian investasi lebih tinggi ketimbang suku bunga tabungan, ada beberapa kebijakan investasi pada reksa dana ini. Berikut beberapa di antaranya.

  • Minimal 80 persen dan maksimal 100 persen NAB ditempatkan pada efek bersifat utang terbitan pemerintah Indonesia atau korporasi dalam negeri yang diperdagangkan pada penawaran umum maupun di bursa efek. Pemilihan efek tersebut dilakukan dengan memperhatikan peringkat perusahaan pemeringkat yang terdaftar OJK dan masuk pada kategori investment grade atau layak investasi dengan minimal peringkat BBB.
  • Lalu, minimal 0 persen atau maksimal 20 persen dari NAB akan ditempatkan pada instrumen pasar uang domestik yang memiliki masa jatuh tempo paling lama 1 tahun, maupun pada instrumen deposito. 

Kebijakan di atas tentu akan disesuaikan oleh Manajer Investasi dengan tetap mengedepankan aturan OJK yang berlaku. MI dilarang mengubah kebijakan investasi produk ini, kecuali sebagai upaya untuk menyesuaikan aturan baru atau perubahan aturan UU, maupun penyesuaian pada kondisi khusus yang ditetapkan OJK. 

Dalam rangka untuk mengelola risiko investasi, Manajer Investasi bisa mengalokasikan aset ADON pada kas maupun setara kas. Keputusan tersebut bisa diambil dengan tetap memenuhi kewajiban pembayaran pada pemilik unit penyertaan, menyelesaikan transaksi efek, serta beban biaya sesuai Kontrak Investasi Kolektifnya. 

Di samping itu, terdapat beberapa pembatasan atau larangan investasi pada produk ini, antara lain:

  • Mempunyai efek yang ditransaksikan pada bursa luar negeri di mana informasi tentang efeknya tak bisa diakses dari dalam negeri via situs atau media massa. 
  • Mempunyai efek yang diluncurkan oleh sebuah badan hukum Indonesia maupun asing yang ditransaksikan pada bursa luar negeri dengan besaran melebihi 5 persen modal yang disetor perusahaan, ataupun di atas 10 persen NAB di setiap waktu.
  • Mempunyai efek ekuitas terbitan perusahaan yang sudah mencatatkan efeknya di bursa Indonesia lebih dari 5 persen modal disetor perusahaan yang dimaksud. 
  • Mempunyai tawaran efek beragun aset dari penawaran umum melebihi 20 persen NAB.
  • Mempunyai efek bersifat efek, efek syariah pendapatan tetap, real estat, atau efek beragun aset. 
  • Mempunyai portofolio dengan efek yang dimiliki pihak afiliasi dari Manajer Investasi dengan jumlah 20 persen atau lebih dari NAB.

Selengkapnya tentang pengecualian dan batasan investasi di Ashmore Dana Obligasi Nusantara bisa dilihat dalam prospektusnya. 

Pastikan Pengelolaan Investasi Profesional untuk Memaksimalkan Peluang Manfaatnya

Itulah penjelasan tentang apa itu Ashmore Dana Obligasi Nusantara. Sebagai salah satu reksa dana jenis KIK yang telah lama beroperasi dan menawarkan layanannya di Indonesia, produk ini tentu telah berhasil menunjukkan kredibilitasnya sebagai layanan investasi pada para investor di dalam negeri. Dengan pengelolaan investasi yang profesional, tentu peluang keuntungan dan manfaat yang bisa didapatkan oleh para kliennya akan menjadi lebih maksimal. 

Baca Juga: Ini Pengertian Obligasi Korporasi, Cara Membeli, dan Perbedaannya dengan Obligasi Pemerintah