Dear Pengantin Baru, Begini 3 Tips Sehat Pembagian Uang Suami dan Istri

Bagi orang-orang yang sudah mengubah statusnya dari lajang menjadi menikah, tentu bukan jadi rahasia lagi jika finansial merupakan perkara yang sensitif dalam kehidupan berumah tangga.  Bahkan, tidak jarang hancurnya rumah tangga juga dikarenakan problem dalam keuangan.

Permasalahan finansial memang tidak mengenal siapa targetnya. Baik orang-orang dengan penghasilan pas-pasan, standar, hingga yang pendapatannya fantastis atau memang dari golongan old money rasanya tidak pernah bisa sepenuhnya terlepas dari masalah keuangan.

Jika menyebutkan masalah keuangan dalam rumah tangga, jelas tidak akan ada habisnya. Mulai dari kurangnya pemasukan dan terlalu banyaknya pengeluaran, kesalahan pengelolaan, gaya hidup yang salah, hingga musibah.

Anda tentu sudah tahu bahwa permasalahan tersebut bisa diatasi dengan baik apabila suami dan istri bisa bekerjasama dengan baik dalam mengelola keuangan

Bukankah berumah tangga itu juga berarti bahwa kedua belah pihak harus bisa menjadi tim yang kompak? Lalu, bagaimana cara yang tepat untuk mengelola keuangan bagi suami dan istri? 

Untuk menjawabnya, simak ulasan berikut ini mengenai tips sederhana pembagian uang suami istri yang telah Cermati.com rangkum dari berbagai sumber.

Bingung cari Kartu Kredit Terbaik? Cermati punya solusinya!

Bandingkan Produk Kartu Kredit Terbaik!  

1. Satukan Pemasukan dan Pisahkan Sesuai Pos Pengeluaran

loader
Satukan pemasukan dan pisahkan sesuai pos pengeluaran

Solusi pertama yang bisa Anda dan pasangan coba dalam mengelola keuangan rumah tangga adalah dengan menyatukan pendapatan dalam satu rekening. Setelah itu, barulah Anda dan pasangan membagi-bagi uang tersebut ke setiap pos pengeluaran yang sudah dicatat sebelumnya.

Utamakan pisahkan uang untuk pos pengeluaran yang paling penting terlebih dahulu seperti listrik, air bersih, asuransi, serta cicilan rumah, kendaraan, dan lain sebagainya. Pasalnya, jika uang tagihan, tabungan, serta lain-lain dipisahkan, bukan tidak mungkin ada kebutuhan yang terpaksa tidak terpenuhi karena jatahnya terpakai untuk yang lain. Setelah itu, bayarkan tagihan-tagihan tersebut agar tanggungan beres.

Kemudian, barulah pisahkan uang untuk pos pengeluaran lainnya seperti belanja kebutuhan, tabungan, investasi, dana darurat dan lainnya.

Baca Juga: Sebelum Menikah, Sudahkah Mendiskusikan Urusan Keuangan Ini dengan Pasangan?

2. Pembagian Berdasarkan Pendapatan Masing-Masing

loader
Pembagian berdasarkan pemasukan masing-masing

Alternatif lain dalam mengelola keuangan keluarga yakni dengan menjumlahkan gaji suami dan istri, kemudian tentukan persentase yang akan digunakan untuk kebutuhan rumah tangga. 

Sebagai contoh, gaji istri sebesar Rp6 juta rupiah, dan suami sebesar Rp9 juta rupiah, dan jika dijumlahkan totalnya yakni Rp15 juta rupiah. Untuk mengetahui bagian masing-masing buat perhitungan dengan rumus besarnya gaji dibagi dengan jumlah keseluruhan, dan dikalikan 100. Hasil dari perhitungan tersebut merupakan persentase ideal pembagiannya.

Jika dihitung dengan rumus tersebut, maka besaran persentase gaji istri yang diperlukan untuk kebutuhan rumah tangga yakni 40%, sedangkan suami sebesar 60%. Apabila dirupiahkan, maka besarannya yakni 2,4 juta dari gaji istri, serta 5,4 juta dari gaji suami. 

Dengan perhitungan tersebut, tentu akan lebih adil, bukan? Selain tanggungan-tanggungan bisa terlunasi secara rutin, kedua belah pihak pun masih bisa memberikan self-treat sesuai dengan kesenangannya masing-masing, seperti berbelanja, modifikasi kendaraan, maupun hal lainnya. 

3. Buat Kesepatakan

loader
Buat Kesepakatan

Cara lainnya yang bisa diterapkan dalam mengelola keuangan keluarga yakni dengan membuat kesepakatan antara suami dan istri. Sebagai contoh, istri akan bertanggung jawab untuk kebutuhan makan sehari-hari, listrik, air, serta internet. Sedangkan untuk suami, ia yang akan menanggung biaya cicilan rumah atau kendaraan, biaya pendidikan anak, asuransi, serta investasi.

Walaupun berdasarkan kesepakatan, tentu Anda tetap harus memperhitungkannya terlebih dahulu. Kalaupun gaji istri lebih besar, tentu tidak ada salahnya untuk menanggung lebih banyak tagihan. Hal yang terpenting yaitu semua tagihan beres dan tidak ada cekcok dalam rumah tangga, bukan?

Nah, ketika menerapkan cara yang demikian, walaupun masing-masing sudah memegang tanggung jawabnya, jangan lupa untuk tetap menyisihkan sebagian dari pemasukan untuk ditabung, ya. Dengan adanya dana cadangan, Anda dan keluarga pun bisa merasa lebih tenang, kan?

Baca Juga: 5 Kesalahan Finansial yang Perlu Dihindari oleh Pasangan Baru Nikah

Jauhi Gaya Hidup Tak Sehat

Selain mengatur keuangan sedemikian rupa agar segala kebutuhan terpenuhi dan masih ada dana untuk ditabung dan menyenangkan keluarga, Anda dan pasangan perlu saling mengingatkan untuk menerapkan gaya hidup yang sehat, baik untuk tubuh maupun finansial.

Pasalnya, dengan gaya hidup yang tepat, keluarga pun akan senantiasa sehat. Di samping itu, Anda dan pasangan pun bisa bekerja tanpa terhambat kondisi fisik. Kelanjutannya, jika tetap sehat dan giat bekerja, pemasukan pun akan lancar, serta problem pada keuangan pun bisa diminimalisir kemungkinannya.

Selain pola hidup yang sehat, terapkan pula gaya hidup sehat untuk finansial, dengan menghindari hedonisme alias boros. Jika Anda memiliki kebiasaan untuk membeli sesuatu tanpa pikir panjang, atau membeli sesuatu yang sebenarnya kurang diperlukan, mulailah untuk memperbaiki kebiasaan tersebut.

Baca Juga: 6 Cara Mengelola Keuangan Bagi Pasangan Baru