Mengenal Mekanisme Over the Counter pada Investasi Saham, Ini Pengertian, Jenis, dan Fungsinya

Ketika membicarakan tentang investasi saham, kebanyakan orang pasti memahami bahwa transaksi menanam modal di instrumen tersebut bisa dilakukan melalui broker dari daftar saham utama yang tersedia. Padahal, selain saham yang terdaftar pada bursa utama, investor sebenarnya juga bisa membeli jenis saham lain yang bukan tidak mungkin mampu memberi peluang keuntungan yang lebih menjanjikan.

Istilah proses transaksi atas suatu saham yang tak terdaftar pada bursa utama di jaringan broker atau dealer ini dikenal dengan istilah OTC yang merupakan singkatan dari over the counter. Secara umum, over the counter bisa dipahami sebagai suatu proses saat saham yang tak terdaftar pada bursa utama bakal ditransaksikan di jaringan broker. Mengacu dari perhitungan, setidaknya terdapat sekitar 12 ribu saham yang bisa ditransaksikan dengan bebas via OTC trading.

Pada OTC trading tersebut bisa ditemukan ekuitas, derivatif, dan instrumen yang dari aset dasar semisal komoditas. Lalu, apakah sistem trading OTC ini legal dan boleh diaplikasikan di Indonesia? Nah, jika ingin tahu selengkapnya tentang apa itu metode trading over the counter, jenis, mekanisme, hingga fungsinya, simak penjelasan berikut ini.

Baca juga: Kenali Apa Itu Saham, Jenis, dan Informasi Jam Bursa Saham dalam Dunia Investasi

Bingung cari investasi Reksa Dana yang aman dan menguntungkan? Cermati solusinya!

Mulai Berinvestasi Sekarang!  

Apa Itu Over the Counter?

loader

Over The Counter

Seperti yang telah disinggung sedikit sebelumnya, OTC atau over the counter adalah suatu proses untuk sebuah saham yang tak terdaftar pada bursa utama diperjualbelikan di jaringan broker atau dealer. Metode trading ini menjadi alternatif transaksi saham dari perusahaan kecil yang tak mampu memenuhi syarat untuk memasuki bursa formal atau bursa utama.

Saham yang telah lolos serta bisa ditransaksikan di bursa efek umumnya dikenal dengan sebutan aset terdaftar. Sementara itu, saham yang diperjualbelikan via over the counter umumnya disebut sebagai jenis aset tak terdaftar.

Mengacu dari sejarahnya, trading over the counter adalah istilah yang mengacu terhadap sekuritas yang beralih dan diperjualbelikan antara 2 pihak tanpa pengaruh atau keterlibatan pihak bursa efek. Akan tetapi, saat ini di Amerika Serikat memberlakukan trading OTC ini di bursa terpisah dan tak sama dengan bursa utamanya.

OTC Market Group adalah salah satu perusahaan yang menjalankan operasi pasar publik bagi sekuritas yang tak terdaftar pada bursa saham yang utama. Perusahaan ini juga menawarkan layanan kuotasi waktu nyata atau real time quotation yang bisa digunakan oleh pelaku pasar dan diberi nama OTC Link. Istilah pasar OTC juga mengacu terhadap bursa yang terdiri dari 12 ribu lebih sekuritas OTC.

Baca juga: Pasar Saham Indonesia: Pengertian, Jenis, dan Jam Perdagangan

Jenis Bursa Over the Counter

Meski pasar OTC menjadi tempat untuk memperdagangkan saham yang tak terdaftar di bursa utama, tapi pasar tersebut dianggap menjadi salah satu jaringan finansial yang besar. Secara umum, terdapat 3 jenis pasar saham berbeda di Amerika yang mempunyai jenis aset OTC, antara lain:

  1. OTCQX

    Jenis pasar OTC yang pertama adalah OTCQX, yaitu tingkatan utama bursa saham OTC lain. Sekuritas yang ditransaksikan pada pasar ini wajib memenuhi syarat kualifikasi yang ketat. Hanya terdapat 4 persen dari seluruh saham over the counter yang sudah terdaftar serta diperjualbelikan di bursa ini.

    Secara umum, OTCQX terdiri atas perusahaan besar dan ternama yang tak bisa mendaftarkan sahamnya pada bursa utama dikarenakan alasan tertentu, seperti ketentuan dan persyaratan yang ketat. Di samping itu, perusahaan tersebut juga memilih untuk memperdagangkan sekuritasnya via OTC guna menghindari beban biaya yang tinggi pada proses pencatatan saham bursa utama.

  2. OTCQB

    Jenis yang selanjutnya adalah OTCQB atau yang juga sering disebut pasar ventura. Bursa ini mayoritas terdiri atas perusahaan asal Amerika Serikat serta internasional yang berada pada proses perkembangan dan belum memenuhi persyaratan memasuki bursa OTCQX. Setiap perusahaan yang berada pada bursa OTC jenis ini umumnya wajib melaporkan kondisi keuangannya ke lembaga pengawas.

  3. Pink Sheet

    Jenis yang terakhir adalah Pink Sheet, yaitu perusahaan berstatus swasta yang bekerja bersama broker dealer guna membawa sahamnya ke bursa efek. Saham perusahaan yang ditransaksikan di bursa OTC jenis ini tak harus terdaftar di SEC atau Securities & Exchange Commission.

Baca juga: Jangan Takut Investasi, Simak 7 Cara Main Saham yang Cocok untuk Investor Pemula

Mekanisme Transaksi Over the Counter

Mekanisme trading OTC sebenarnya tak jauh berbeda dengan mayoritas transaksi saham lain. Investor bisa membeli atau menjual saham OTC via sebagian besar broker atau perusahaan pialang online.

Di samping itu, saat melakukan pembelian terhadap sebuah saham OTC, kamu juga perlu memahami lebih dulu tentang simbol ticker perusahaan serta mempunyai cukup dana pada akun pialang yang digunakan untuk membeli saham tersebut. Barulah dengan begitu proses transaksi saham OTC bisa dilakukan sesuai dengan jumlah saham yang diinginkan.

Beda Over the Counter dengan Bursa

loader

Over The Counter

Ketika melakukan perdagangan saham melalui bursa atau exchange platform, transaksi tersebut ada di bawah pengawasan dari lembaga yang bersangkutan. Hal tersebut dilakukan guna menjamin jika segala aturan sudah dipatuhi dan tak ada indikasi kecurangan atau pelanggaran.

Di sisi lain, OTC merupakan transaksi sekuritas dengan orientasi pada pasar terpusat atau dealer dan tak terorganisir. Proses transaksi bisa dilakukan via e-mail, telepon, atau layanan lainnya. Lebih dari itu, ada sejumlah perbedaan lainnya antara OTC dengan bursa, antara lain:

  • Perusahaan yang tak mengikuti aturan dan memenuhi syarat biasanya memperdagangkan sekuritasnya di bursa OTC. Sementara perusahaan besar dan ternama yang sudah memenuhi syarat tersebut umumnya mendaftarkan serta memperdagangkan sahamnya di bursa utama.
  • Bursa mempunyai bentuk fisik yang nyata, serta menerapkan sistem open output. Sedangkan pada pasar OTC tak mempunyai lokasi tetap serta semua transaksinya berbasis online.
  • Di bursa utama, transaksi dilakukan di jam transaksi atau jam kerja saja. Namun, untuk pasar OTC, transaksi bisa dilakukan dengan sistem 24/7 tanpa ada batasan waktu dan tempat.
  • OTC cenderung tak transparan selayaknya bursa yang anggotanya mempunyai informasi serta pengetahuan lengkap terkait sekuritas yang ingin diperdagangkannya.

Baca juga: Rekomendasi 30 Saham Murah Bagus untuk Investasi

Keunggulan Trading Over the Counter

Dibandingkan dengan transaksi di bursa, ada sejumlah keuntungan yang mungkin didapatkan investor yang bertransaksi di OTC, yaitu:

  • Merupakan pasar yang menawarkan akses pada sekuritas tak terdaftar pada bursa utama, misalnya ADR, obligasi, serta derivatif.
  • Aturan di pasar over the counter lebih sedikit dan ringan sehingga membuat cukup banyak perusahaan cenderung mendaftarkan sahamnya via pasar ini ketimbang bursa utama.
  • Via transaksi jenis penny stock dengan biaya yang rendah, speculative investor atau investor spekulatif dapat memperoleh peluang pengembalian atau imbal hasil keuntungan yang signifikan.

Kekurangan Trading Over the Counter

Sementara itu, transaksi OTC juga memiliki beberapa kekurangan dan risiko kerugian yang penting dipahami investor, di antaranya:

  • Saham jenis ini mempunyai likuiditas lebih rendah sebab volumenya yang kecil. Hal tersebut berisiko menimbulkan penundaan pada proses penyelesaian transaksi dan spread bid-ask secara meluas.
  • Minimnya regulasi menjadikan informasi publik terhadap saham OTC kurang tersedia serta meningkatkan risiko penipuan atau kecurangan.
  • Saham OTC merupakan aset yang mempunyai pergerakan volatif saat rilis data market dan ekonomi.

Ketentuan Trading Over the Counter di Indonesia

BEI atau Bursa Efek Indonesia selaku bursa efek utama terus berusaha agar nantinya perdagangan obligasi berlangsung pada bursa saja. Sebab, sampai saat ini, perdagangan obligasi Indonesia kebanyakan dilakukan di luar bursa alias via OTC.

Hal tersebut menyebabkan kegiatan perdagangan obligasi pada pasar OTC di Indonesia menjadi tak transparan serta berjalan tanpa adanya regulasi yang ketat. Padahal, regulasi ini nantinya berlaku untuk menekan risiko buruk atau masalah yang tak diinginkan pada pelaku investasi di bursa tersebut.

Baca juga: Berencana Terjun ke Dunia Saham? Kenali Dulu IPO Beserta Kaitannya dengan Investor

Over the Counter Adalah Transaksi Sekuritas Alternatif bagi Perusahaan Tertentu

Intinya, over the counter atau OTC merupakan pasar yang membolehkan perusahaan melakukan transaksi sekuritasnya via broker dealer serta umumnya dilakukan secara online. Meski lebih bebas dilakukan, tapi investasi pada jenis bursa ini dinilai lebih berisiko karena belum ada regulasi dan aturan yang mengikat. Karena itu, pastikan untuk memahami dengan seksama pengertian, mekanisme, hingga keunggulan dan kekurangan proses investasi ini sesuai penjelasan di atas sebelum memutuskan untuk bertransaksi di dalamnya.

Baca juga: Perbedaan Saham dan Reksa Dana Saham juga Masing-masing Keuntungannya