5 Pengeluaran Tahunan yang Menguras Dompet dan Tabungan

Bagi kamu pasangan yang sudah menikah dan memiliki anak, pengeluaran rumah tangga pasti akan bertambah banyak. Ada pengeluaran bulanan dan tahunan.

Pengeluaran bulanan sudah jelas. Kebutuhan yang harus dipenuhi setiap bulan. Biasanya ada perencanaan keuangan untuk ini.

Namun yang sering diabaikan atau dilupakan adalah pengeluaran tahunan. Disebut tahunan karena sifatnya dibayarkan setiap tahun.

Jika tidak dipersiapkan dengan baik bujet atau anggarannya, pengeluaran tahunan ini dapat menguras dompet, bahkan tabungan. Apa saja pengeluaran tahunan tersebut:

Baca Juga: Bagaimana Cara Bisa Menabung dengan Gaji Rp 5 Juta, Punya 2 Anak, dan Utang?

Bingung Cari Produk Kredit Tanpa Agunan Terbaik? Cermati punya solusinya!

Bandingkan Produk KTA Terbaik! 

loader
Premi asuransi kesehatan

  • Pembayaran premi asuransi

Mungkin ada di antara kamu yang memilih pembayaran premi asuransi tahunan. Karena ingin tenang tidak perlu memikirkan cicilan bulanan, karena dibayar setahun penuh.

Akan tetapi, mengambil premi asuransi tahunan harus siap dengan dana besar. Itu lantaran pembayarannya sekali waktu alias tidak dicicil bulanan.

Misalnya kalau bulanan premi asuransi kesehatan keluarga Rp 2 juta per bulan, tetapi jika tahunan berarti Rp 24 juta setahun. Apa jadinya bila kamu tidak siap dengan uang sebesar itu pas waktunya pembayaran?

Otomatis polis asuransi kamu akan lapse atau tidak aktif/batal. Sehingga bila sewaktu-waktu kamu atau anggota keluarga sakit, tidak akan mendapat manfaat pertanggungan karena premi tidak dibayar.

Oleh karena itu, meskipun pembayaran premi asuransi tahunan, kamu harus tetap menyisihkan bujet khusus untuk premi ini. Besarannya, total premi asuransi tahunan dibagi 12. Itulah yang kamu alokasikan setiap bulan.

Baca Juga: 6 Pengeluaran Rumah yang Sebaiknya Punya Anggaran Sendiri

  • Pembayaran sewa rumah atau apartemen

Kalau kamu masih ngontrak rumah atau sewa apartemen, cara pembayarannya juga ada yang tahunan. Ini juga harus menjadi perhatian kamu dalam pengelolaan gaji atau penghasilan setiap bulan.

Misalnya biaya sewa rumah per tahun Rp 15 juta. Dibagi 12 bulan, berarti setiap bulan sisihkan Rp 1,25 juta dari gaji. Tujuannya agar tidak memberatkan keuanganmu ketika jatuh tempo pembayaran sewa rumah.

Sebab, terkadang banyak orang menggampangkan hal ini. Nanti saja, belum waktunya bayar kontrakan rumah, alhasil tidak menabung setiap bulan untuk kebutuhan biaya sewa rumah.

Begitu tanggal jatuh tempo, tidak ada uang untuk bayar sewa rumah. Atau sedang terlilit masalah keuangan, kena PHK, atau jatuh sakit sehingga membutuhkan biaya perawatan.

Akhirnya, sewa rumah menunggak. Jika pemilik rumah kontrakan tidak bisa mentolerir, kamu bakal diusir dari kontrakan tersebut tanpa persiapan apapun, seperti mencari rumah kontrakan baru.

loader
Pajak kendaraan bermotor

  • Pembayaran pajak

Pembayaran pajak penghasilan atau PPh biasanya dipotong bulanan dari gaji untuk karyawan. Namun ada pajak yang wajib dibayar setiap tahun. Jumlahnya pun cukup besar.

Sebut saja Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB). Nilainya bisa mencapai ratusan ribu rupiah, sampai jutaan rupiah.

Kalau PBB, tergantung pada luas tanah dan bangunan, serta Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) per meternya. Sedangkan pajak kendaraan bermotor, didasarkan pada kepemilikan kendaraan bermotor, apakah mobil atau motor, dan tahunnya.

Jika tidak dipersiapkan, pembayaran pajak ini bisa mengganggu keuangan kamu. Misalnya bulan Oktober, gaji sedang kena pemotongan, atau sudah banyak kebutuhan, tetapi kamu harus membayar pajak tersebut karena sudah jatuh tempo.

Mau tidak mau, kamu harus mengorbankan pengeluaran kebutuhan agar bisa membayar pajak. Atau cara lain, mengajukan pinjaman online, bahkan menggadaikan barang berharga agar pajak terbayar dan kebutuhan pokok tidak kena pangkas.

Baca Juga: 7 Biaya yang Harus Disiapkan Setelah Punya Anak

  • Pembayaran biaya sekolah tahun ajaran baru

Tahun ajaran baru biasanya dimulai pada bulan Juli. Artinya, kamu sebagai orangtua harus mempersiapkan biaya pendaftaran sekolah anak sebelum bulan tersebut.

Misalnya, biaya masuk SMP (biaya SPP, uang gedung, dan lainnya) total Rp 25 juta. Jika tidak mengumpulkan uang sebelumnya, pasti kamu akan pusing tujuh keliling.

Tetapi jika sudah dipersiapkan setahun atau dua tahun sebelumnya, kamu bakal tenang. Anak dapat mengenyam pendidikan yang merupakan haknya.

Dalam hal ini, kamu dapat menabung sesuai tujuan keuangan. Contoh, target menabung biaya pendidikan anak Rp 25 juta selama 2 tahun. Berarti, kamu harus menyisihkan sekitar Rp 1 jutaan untuk mencapai target tersebut.

  • Pengeluaran hari raya

Hari Raya Idul Fitri maupun Hari Raya Natal adalah hari raya keagamaan yang membutuhkan pengeluaran besar. Biasanya ada tradisi mudik ke kampung halaman, bagi-bagi ampau, menyiapkan baju baru, kue dan makanan khas Lebaran.

Kebutuhan biayanya bisa mencapai jutaan rupiah. Pantas kalau duit THR biasanya bakal ludes untuk memenuhi pengeluaran tersebut.

Disiplin Menyisihkan Uang

Pengeluaran tahunan memang dibayar setiap tahun. Namun tak ada salahnya bila kamu menyisihkan uang setiap bulan agar uang untuk pembayaran kewajiban tersebut sudah tersedia dengan baik dan sesuai jumlahnya.

Baca Juga: Cara Mengatur Gaji di Tahun Baru agar Tidak Kere