Ingin Diet dan Tetap Bisa Menikmati Makanan? Pilih Diet DEBM, Begini Polanya

Pernah mencoba berbagai macam pola diet dan belum ada yang berhasil? Mungkin diet DEBM perlu untuk dicoba. DEBM atau Diet Enak Bahagia Menyenangkan ini merupakan pola diet yang cukup populer.

Pertama kali diperkenalkan Robert Hendrik Liembono dalam bukunya yang berisi panduan diet, DEBM ini diyakini mampu membuat berat badan turun hingga 2 kg hanya dalam waktu seminggu. Saat melakukan diet dengan pola DEBM ini kita tetap bisa makan makanan enak tanpa harus capek-capek olahraga. 

Menarik sekali, bukan? Tapi benarkah pola diet ini baik dan efektif untuk menurunkan berat badan? Daripada galau, yuk simak ulasan berikut selengkapnya.

Bingung cari asuransi kesehatan terbaik dan termurah? Cermati punya solusinya!

Bandingkan Asuransi Kesehatan Terbaik!  

Pola DEBM dan Faktanya

loader
Diet DEBM

Pola diet ini diklaim sukses membuat berat badan turun sampai 2 kg dalam satu minggunya. Tak heran banyak yang tertarik untuk mempraktikkan pola diet yang satu ini. Berikut beberapa fakta  dari DEBM yang perlu diketahui, di antaranya. 

1. Asupan yang tinggi Protein

Dalam pola diet ini, kita diajak untuk mengkonsumsi protein yang lebih banyak dan mengurangi porsi karbohidrat. Ini karena, di dalam karbohidrat memiliki kandungan gula yang lebih banyak dibandingkan pada protein. 

Sementara, meski protein juga memiliki kandungan gula, namun jumlahnya jauh lebih sedikit, selain itu juga lebih kompleks. Maka dari itu, bisa dengan mudah dipecah kembali. Nah, dalam proses pemecahan tersebut memerlukan waktu yang bisa membuat rasa lapar tertunda.

2. Mengurangi Makanan dengan Gula atau Pemanis Tambahan

Perlu diketahui jika di dalam gula terdapat glukosa yang cukup tinggi dan menjadi salah satu pemicu obesitas. Bukan hanya itu saja, asupan gula yang berlebih juga memicu munculnya penyakit degeneratif, seperti diabetes. Ada baiknya untuk mengganti gula dengan pemanis tambahan yang rendah glukosa, misalnya madu, brown sugar dan sebagainya.

3. Porsi Lemak Tanpa Takara Khusus

Tidak jauh berbeda dengan pola diet keto yang juga tetap mengkonsumsi lemak, bedanya ada pada porsi lemak yang akan dikonsumsi. Dalam diet keto, lemak memiliki porsi tersendiri dan harus dipatuhi. 

Sementara dalam DEBM, konsumsi lemak tidak ada takaran atau porsi khusus yang harus dikonsumsi. Bersama dengan protein, lemak bisa dikonsumsi sebanyak apapun asalkan tidak mengonsumsi karbohidrat. 

Baca Juga: Diet GM Tokcer Turunkan Berat Badan Dalam Seminggu, Jangan Kaget Lihat Timbangan!

4. Ada Pembatasan Waktu

Dalam diet DEBM, ada pembatasan waktu untuk jam makan di waktu-waktu tertentu. Misalnya saat makan malam, kita hanya boleh makan sampai jam 6 sore. Setelah itu, kita tidak boleh makan apapun lagi hingga pagi.

Ini karena semakin malam, aktifitas atau kegiatan yang dilakukan pastinya akan jauh lebih sedikit. Jadi tidak diperkenankan untuk makan lagi di atas jam 6 sore.

Pola Diet DEBM

Mengurangi asupan karbohidrat menjadikan lemak sebagai sumber energi utama bagi tubuh. Sehingga, tubuh akan lebih mudah membakar lemak yang tersimpan. Berikut cara paling mudah untuk memulai Diet dengan pola DEBM, berikut selengkapnya

  • Makan pagi harus berupa protein hewani, bisa dari ikan, ayam dan telur. Lalu bisa ditambahkan dengan keju dan alpukat. Bahan-bahan tersebut bisa langsung dinikmati dengan taburan garam atau digoreng menggunakan minyak. 
  • Makan siang dan malam, tetap konsumsi protein hewani tapi kurangi jumlah karbo (nasi) dan ganti dengan memperbanyak porsi sayur, seperti sayuran berdaun hijau, wortel dan buncis. Atau jika mau, porsi nasi bisa dihilangkan. 
  • Setiap hari minum air putih sebanyak tiga gelas di pagi hari jam 9 dan sore hari jam 3, selain jam-jam tersebut kita juga tetap boleh minum secukupnya. 
  • Boleh minum kopi, teh, maupun sparkling water tapi tanpa tambahan gula ataupun krimer. 
  • Jika setelah jam 6 sore masih merasa lapar, tetap boleh makan makanan dari sumber protein hewani. Seperti telur, daging, dan sebagainya, tapi tanpa ada karbohidrat.
  • Semua bahan makanan bisa dimasak dengan bumbu, minyak dan juga garam. Tapi tanpa tambahan gula dan juga tepung.
  • Sertakan selalu makanan dari protein hewani di setiap menu makanan yang dikonsumsi. 

Baca Juga: 9 Makanan Enak dan Lezat Untuk Sukseskan Program Diet

Manfaat dan Efek Samping Diet dengan Pola DEBM

loader
Manfaat dan efek samping

Jika dilakukan sesuai anjuran, diet dengan pola DEBM seharusnya akan memberikan manfaat pada tubuh dan membuahkan hasil sesuai keinginan. Berikut beberapa manfaat yang bisa diperoleh dari pola diet DEBM.

  • Membantu penurunan berat badan dengan waktu relatif singkat.
  • Membantu membuat kadar HDL atau kolesterol baik meningkat dan menurunkan tingkat LDL atau kolesterol jahat dalam darah
  • Mengurangi resiko serangan penyakit kardiovaskuler.
  • Resiko penyakit hipertensi menurun.
  • Menghindari penyakit diabetes.
  • Memperlancar proses metabolisme tubuh.
  • Menekan nafsu makan yang berlebihan.
  • Menjaga berat badan ideal selama dilakukan dengan rutin dan konsisten.
  • Meningkatkan kesehatan tulang serta otot. 

Selain manfaat yang cukup luar biasa, nyatanya pola diet ini juga memiliki efek samping untuk tubuh. Apalagi jika dilakukan dengan pola yang tidak tepat dan berlebihan. Berikut sejumlah efek samping yang bisa saja muncul selama melakukan diet dengan pola DEBM, di antaranya.

  • Menyebabkan masalah pencernaan, salah satunya konstipasi. 
  • Tubuh terasa lebih gampang lemas dan kurang bertenaga.
  • Kekurangan sejumlah nutrisi penting yang diperlukan tubuh.
  • Buang air kecil jadi lebih sering
  • Pola diet tak bersifat umum, tak semua orang bisa menjalankannya.

Konsultasikan Diet ke Dokter

Minimnya penelitian tentang diet dengan pola DEBM ini mengharuskan siapapun untuk berhati-hati jika ingin mencobanya. Ada baiknya untuk berkonsultasi lebih dulu dengan dokter atau ahli gizi jika memang ingin mencobanya. Agar, pola dietnya sesuai dengan kondisi tubuh dan tidak menimbulkan masalah baru.

Jenis diet ini tak disarankan untuk mereka yang memiliki riwayat penyakit kronis, seperti liver, diabetes, pankreas, maupun gangguan metabolisme lemak. Apapun jenis diet yang ingin dicoba, selalu konsultasikan dengan ahlinya, ya!

Baca Juga: Macam-macam Jenis Diet, Kamu Pilih Mana?