Bagaimana Cara Negosiasi Gaji? Apa Saja yang Perlu Disiapkan?

Siapa yang ingin mengalami kenaikan gaji? Semua orang pasti menginginkannya. Selain tentang uang, gaji juga dipandang sebagai peningkatan jenjang karir dalam sebuah perusahaan. Namun, faktanya, tidak semua orang berani untuk menyuarakan keinginannya tersebut kepada Human Resources (HR) atau orang yang bertanggung jawab atas proses kenaikan gaji di dalam suatu perusahaan terkait. 

Mungkin beberapa di antara kamu pernah merasa bahwa gaji yang diterima saat ini masih tidak sesuai dengan kinerja dan kontribusi yang telah diberikan kepada perusahaan, betul? Tetapi, ragu juga untuk melakukan negosiasi gaji dan bingung harus menawar gaji berapa? Tenang, karena artikel ini akan membantumu melakukan negosiasi gaji dengan cara yang sopan dan ampuh untuk dipraktekkan secara langsung kepada divisi HRD di kantor Let’s go! 

Baca Juga: 5 Tips Nego Gaji Lewat Email

Bingung cari investasi Reksa Dana yang aman dan menguntungkan? Cermati solusinya!

Mulai Berinvestasi Sekarang!  

  1. Melakukan Riset 

    loader

    Negosiasi Naik Gaji

    Sebelum mendatangi HR dan melakukan negosiasi gaji. Penting untuk melakukan riset terlebih dahulu terkait kisaran upah terbaru pada wilayah atau daerah kantor tersebut,  dan gaji yang diberikan untuk pekerjaan serta industri terkait. Perhatikan juga kisaran rata-rata gaji yang diberikan pada perusahaan tersebut terhadap karyawannya. 

    Membicarakan gaji karyawan sering kali menjadi topik yang tidak mudah untuk dibicarakan, terlebih dengan sesama kolega satu perusahaan dan divisi. Padahal, topik mengenai gaji merupakan salah satu topik yang sangat penting untuk dibahas, agar dapat mengetahui kisaran gaji di dalam perusahaan tersebut dan dapat menggunakannya untuk melakukan negosiasi gaji dengan lancar. 

  2. Menentukan Target Besaran Gaji yang Diinginkan dan Argumennya 

    Setelah melakukan riset dan mendapatkan kisaran gaji rata-rata yang ingin disasar. Maka, langkah selanjutnya adalah menentukan target besaran gaji yang akan dinegosiasikan kepada perusahaan. Terdapat beberapa hal yang dapat menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan target besaran gaji, yaitu:

    • Periode waktu

      Sudah berapa lama seseorang bekerja di perusahaan tersebut?

    • Performance Review

      Bagaimana hasil kinerjamu selama bekerja di perusahaan tersebut? Apakah terdapat inovasi atau prestasi yang dapat menjadi bahan pertimbangan atas permintaan kenaikan gaji tersebut? Apa saja kontribusi yang sudah dilakukan dalam meningkatkan keuntungan perusahaan? 

    • Keuangan Perusahaan

      Selain dari hal internal, saat akan melakukan negosiasi gaji seseorang juga harus peka terhadap kondisi keuangan perusahaan. Pastikan bahwa melakukan proses negosiasi gaji saat kondisi finansial perusahaan sedang baik, karena jika sebaliknya maka akan sulit untuk melakukan negosiasi gaji. Perhatikan juga apakah atasan sedang memiliki berbagai pekerjaan atau tidak, agar dapat lebih mudah dapat mengatur waktu untuk membicarakan terkait kenaikan gaji dengannya.

      Dengan mempertimbangkan hal-hal tersebut, seseorang dapat menetapkan target yang lebih realistis dengan argumen-argumen yang kuat selama proses negosiasi berlangsung. Untuk memperkuat argumen yang diutarakan, seseorang juga dapat melakukan presentasi dan menampilkan bukti-bukti terkait prestasi yang telah dicapainya dan kontribusi yang telah dilakukannya selama bekerja di perusahaan tersebut. 

      Selain terkait prestasi, seseorang juga dapat melakukan pengajuan negosiasi gaji apabila beban kerja yang diberikan tidak sesuai dan lebih banyak daripada perjanjian awal yang telah disepakati. Usahakan untuk tidak memberikan argumen yang merupakan alasan pribadi untuk mendapatkan persetujuan kenaikan gaji agar proses negosiasi dapat berjalan secara profesional, ya. 

  3. Pertimbangkan Benefit Lainnya 

    Selain besaran gaji, seseorang juga dapat mempertimbangan berbagai fasilitas atau benefit lain yang menguntungkan sebagai seorang karyawan, diantaranya yaitu:

    • Ketentuan Cuti

      Cuti merupakan hak karyawan dalam melakukan izin atau libur karyawan secara sementara, dan tidak mengikuti kerja sementara waktu. Berdasarkan UU Ketenagakerjaan, jumlah minimal cuti yang diperoleh oleh karyawan adalah 12 hari dalam satu tahun. Namun, jumlah tersebut biasanya akan disesuaikan dengan ketentuan masing-masing perusahaan. Termasuk syarat dan ketentuan dalam mengambil jatah cuti. 

    • Sistem Kerja

      Di era saat ini, orang-orang sudah mulai terbiasa dengan sistem kerja Work From Home (WFH), sehingga pilihan jadwal kerja hybrid atau gabungan antara WFH dan Work From Office (WFO) seringkali dianggap sebagai privilege oleh para karyawan.  

    • Tunjangan

      Seseorang juga dapat memperhatikan tunjangan yang dapat diajukan kepada perusahaan, seperti tunjangan kesehatan. 

    • Pengembangan Karier

      Selain terkait uang, cuti, sistem kerja, dan tunjangan. Salah satu hal penting lainnya adalah pengembangan karier. Hal ini dapat dilihat dari berbagai hal, salah satunya adalah adanya tawaran dari perusahaan untuk mengemban pendidikan di luar negeri untuk mengembangkan produk atau sesuatu yang berhubungan dengan divisi terkait dan perkembangan perusahaan. 

      Baca Juga: Ditawari Naik Gaji atau Promosi Jabatan, Pilih Mana?

  4. Tampil Percaya Diri 

    Sebelum melakukan proses negosiasi, pastikan bahwa kamu sudah mengetahui dengan jelas mengenai kelebihan, keahlian, prestasi, dan pengalaman yang dimiliki. Sehingga dapat memberikan menampilkan sikap dan pembawaan yang penuh percaya diri dan yakin terhadap nilai yang dimiliki sebagai seorang karyawan saat sedang melakukan proses negosiasi.

    Jangan takut untuk menyampaikan pendapat dan argumen yang rasional dan berdasarkan fakta. Pada umumnya, saat sedang berada dalam proses negosiasi, seseorang akan merasa lebih emosional. Oleh karena itu, usahakanlah untuk tetap bersikap tenang bahkan jika terdapat pertanyaan yang diluar ekspektasi. 

    Jangan terlalu agresif karena akan memberikan kesan yang tidak baik bagi lawan bicara. Jangan juga membicarakan dan membandingkan dirimu dengan karyawan lain, karena dapat mengurangi rasionalitas dalam argumenmu dan terkesan tidak profesional. 

  5. Bersikap Sopan

    Selain percaya diri, salah satu hal lain yang harus diperhatikan adalah sopan santun. Bawalah suasana yang ceria agar proses negosiasi berjalan dengan lebih lancar dan tidak mengintimidasi satu sama lain. Selain itu, kamu juga dapat lebih mudah untuk bertukar pikiran dengan atasanmu terkait alasanmu untuk melakukan negosiasi gaji. 

    Perhatikan setiap tutur kata dan gaya tubuh yang ditampilkan. Berusahalah untuk tetap tersenyum dan menjaga nada bicara agar tetap halus dan sopan. Sehingga, lawan bicara pun akan merasa lebih dihargai dan senang dengan penampilanmu. Hal ini dapat menjadi salah satu nilai tambahan dari atasan untuk menyetujui negosiasi gaji yang kamu tawarkan, lho. 

  6. Jelaskan Rencana Karier Masa Depan 

    Untuk semakin menguatkan alasan kepada kamu pantas untuk mendapatkan kenaikan gaji, seseorang juga dapat menjelaskan rencana karier dan ide inovasinya di masa depan bagi perusahaan. 

    Seseorang yang memiliki track record yang baik bagi perusahaan, dapat menjelaskan lebih detail terkait keterampilan dan tanggung jawab yang dimilikinya saat ini. Serta, memberi tambahan informasi terkait bagaimana cara untuk mengembangkan tanggung jawab tersebut dengan ide-ide yang inovatif dan menyakinkan bagi perusahaan bahwa orang tersebut layak untuk diberikan tanggung jawab yang lebih dengan upah yang juga meningkat.

  7. Berlatih dengan Teman 

    Sebelum memulai proses negosiasi gaji, seseorang biasanya akan merasa tegang, khawatir, dan gugup. Oleh karena itu, berlatih dengan teman akan menjadi solusi terbaik untuk membuat dirimu lebih tenang dan siap untuk melakukan penawaran gaji. Kamu dapat mencari berbagai pertanyaan yang kerap ditanyakan pada saat seseorang akan melakukan negosiasi gaji di internet dan mempersiapkan jawabannya, serta melatihnya dengan seorang teman. 

    Negosiasi gaji pada dasarnya adalah sebuah proses yang bertujuan untuk mendapatkan kesepakatan bersama antara 2 pihak atau lebih. Oleh karena itu, terdapat beberapa hal yang saling bertentangan dan tidak sesuai dengan ekspektasi semula. Pada saat situasi menjadi agak sedikit tegang inilah, seorang karyawan yang mengajukan negosiasi tersebut harus dapat membawa dirinya untuk terus bersikap positif dan sopan agar diskusi negosiasi tetap dapat berjalan dengan baik.

Bagaimana Jika Proses Negosiasi Gaji Tidak Berjalan Lancar?

loader

Jangan Khawatir Bila Negosiasi Gaji Gagal

Jika proses negosiasimu ternyata tidak mendapatkan hasil yang diinginkan, kamu tetap dapat melakukan tukar pikiran dengan atasanmu dan menanyakan pertimbangan apa yang membuat mereka belum bisa menaikkan gajimu saat itu. Lalu, berusahalah untuk meningkatkan value diri terhadap perusahaan agar ketika nantinya kamu melakukan negosiasi gaji, sudah lebih matang dan penuh persiapan.

Baca Juga: 7 Tips Memotivasi Diri di Lingkungan Orang Malas