Reksa Dana Indeks dan Reksa Dana Saham, Apa Bedanya? Begini Penjelasannya!

Bagi yang masih awam, reksa dana indeks dan reksa dana saham mungkin dianggap sama saja. Apalagi bagi investor pemula yang baru mendengar tentang kedua produk investasi ini. Namun, meski dianggap sama, nyatanya keduanya cukup berbeda sehingga penting untuk dipahami apa perbedaannya.

Kedua jenis produk investasi ini sangat cocok bagi para investor agresif atau mereka yang memiliki profil risiko tinggi. Selain itu, produk ini pun juga bisa jadi pilihan yang tepat bagi yang sedang mempersiapkan tujuan keuangan jangka panjang.

Baca juga: Reksadana Saham, Investasi Risiko Tinggi tapi Cuannya Paling Juara

Bingung cari investasi Reksa Dana yang aman dan menguntungkan? Cermati solusinya!

Mulai Berinvestasi Sekarang!  

Perbedaan Reksa Dana Indeks dan Reksa Dana Saham

loader

Reksa Dana Indeks dan Reksa Dana Saham

Meski disebut memiliki risiko yang relatif tinggi, tapi imbal hasil dari reksa dana indeks dan reksa dana saham juga sama tingginya. Hasil investasi optimal akan diperoleh dalam jangka waktu antara 5 sampai 10 tahun mendatang.

Sebelum mulai memutuskan untuk berinvestasi, sebaiknya pahami dulu cara kerja dari produk reksa dana yang akan dipilih. Dengan begitu, kegiatan investasi yang dilakukan dapat memberikan imbal hasil yang optimal nantinya.

Untuk itu, yuk simak apa saja perbedaan dari kedua jenis reksa dana tersebut dalam ulasan berikut ini.

  1. Pengelolaan Aset Investasi

    Hal pertama yang membedakan antara reksa dana indeks dan saham ada pada pengelolaan portofolio dari masing-masing produk tersebut. Meski sama-sama dikelola oleh Manajer Investasi atau MI, tetapi perlakuannya tidaklah sama.

    Dalam mengelola reksa dana saham, pihak MI akan melakukan pengoptimalan produk dengan beberapa riset mendalam sebelum membuat keputusan investasi. Termasuk diantaranya riset terhadap kinerja dari suatu perusahaan, pertumbuhan ekonomi saat ini, hingga performa dari sektor saham tertentu.

    Sementara itu, dalam pengelolaan reksa dana indeks, MI lebih menggunakan indeks saham tertentu sebagai acuan. Misalnya, dari SRI-KEHATI, IDX30, dan LQ45.

    Dari indeks acuan yang diperoleh, MI kemudian akan mengalokasikan portofolio investasi sesuai dengan yang tertera dalam acuan indeks yang dimaksud. Kegiatan investasi ini kemudian seringkali disebut sebagai strategi passive management.

    Pasalnya, karena MI tak perlu melakukan pengelolaan portofolio investasi secara aktif. Dengan begitu, MI tak lagi perlu untuk menghabiskan waktu dan tenaga untuk melakukan riset secara mendalam.

  2. Komposisi dan Kinerja Aset

    Reksa dana saham biasanya terdiri dari komposisi saham pilihan dari racikan MI yang tentu cukup berbeda dengan reksa dana indeks. Akibat dari perbedaan komposisi tersebut, kemungkinan reksa dana saham dapat memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan pasar, tapi bisa juga sebaliknya.

    Maka, investor perlu memiliki pengalaman yang bagus untuk menentukan pilihan reksa dana saham terbaik yang diprediksi mampu mengalahkan pasar.

    Sementara itu, reksa dana indeks memiliki performa yang jelas sesuai dengan benchmark pasar, misalnya Index MSCI, IDX30, SRI-KEHATI dan sebagainya. Dengan begitu, investor akan terhindar dari sejumlah resiko, seperti memperoleh reksa dana konvensional dengan performa di bawah pasar yang cukup jauh.

  3. Biaya yang Dikeluarkan Investor untuk Pengelolaan Aset

    Perbedaan selanjutnya, antara reksa dana indeks dan reksa dana saham ada pada biaya pengelolaan yang harus ditanggung oleh investor. Biasanya, management fee yang dibebankan untuk reksa dana indeks jauh lebih kecil dibandingkan dengan reksa dana saham.

    Mengapa demikian? Alasannya karena aktivitas penjualan dan pembelian saham yang dilakukan MI hanya di waktu-waktu tertentu. Misalnya, ketika bertepatan dengan penyesuaian indeks sehingga biaya pengelolaan aset investasi ini cenderung jauh lebih kecil.

  4. Risiko Investasi yang Dihadapi Investor

    Hal lainnya yang cukup membuat reksa dana indeks dan reksa dana saham berbeda adalah dari segi risikonya. Meskipun sama-sama termasuk aset investasi high risk, risiko dari instrumen reksa dana indeks hanya merujuk ke suatu indeks.

    Tentunya, hal ini cukup berbeda dengan produk investasi reksa dana saham. Pasalnya, performa produk investasinya sangat tergantung dari performa MI dalam hal pengelolaan portofolio investasi.

    Ketika suatu perusahaan manajemen MI tidak atau kurang dapat mengoptimalkan alokasi instrumen aset investasinya, maka performa dari produk investasi tersebut juga tidak akan membuahkan hasil yang maksimal.

  5. Transparansi Pengelolaan Portofolio Aset Investasi

    Adapun perbedaan selanjutnya yang cukup membuat reksa dana indeks dan reksa dana saham berbeda ada dari segi transparansi alokasi setiap portofolio produknya. Misalnya, investor dapat memantau portofolio aset investasinya pada instrumen reksa dana indeks SRI-KEHATI hanya dengan melihat indeks acuannya, yakni SRI-KEHATI.

    Dari daftar saham yang dalam acuan tersebut, para investor bisa melihat secara langsung dana investasinya dialokasikan ke produk mana saja.

    Sementara dalam investasi reksa dana saham, manajemen MI biasanya hanya memberikan sejumlah informasi secara umum. Terkait dengan dana yang dikelolanya melalui sebuah laporan bulanan yang disebut Fund Fact Sheet atau FFS.

    Di dalam laporan tersebut, biasanya terdapat keterangan yang menginformasikan kinerja produk investasi dalam persentase. Dalam FFS, hanya akan tercantum aset saham top holding atau yang paling banyak saja.

Baca juga: Index S&P 500: Definisi, Manfaat, hingga Daftar Perusahaannya

Cari Tahu Perbedaannya, Sesuaikan dengan Tujuan Finansial di Masa Mendatang

Meski sama-sama merupakan produk investasi berisiko tinggi dan sangat cocok untuk digunakan untuk menyiapkan tujuan keuangan jangka panjang, reksa dana indeks dan saham tetap saja berbeda. Apalagi dari segi pengelolaan, management fee atau biayanya, komposisi aset, risiko, hingga transparansi alokasi dari portofolio aset investasi tersebut.

Itulah sebabnya, sebelum memutuskan untuk berinvestasi cari tahu perbedaannya dan pahami. Baru kemudian pertimbangkan jenis investasi yang sesuai dengan tujuan finansial.

Baca juga: Kerap Dijadikan Pilihan Investasi, Cari Tahu Apa Itu Index Fund, Sejarah, hingga Cara Kerjanya