Sesuaikan Budget, Ini Pertimbangan Biaya Berobat di Luar Negeri & Pilihan Cara Membayarnya

Ketika dilanda penyakit, apalagi yang tergolong sebagai kategori kronis, kebanyakan orang pasti akan langsung merasa putus asa. Maka, tidak sedikit di antara mereka yang tak ragu untuk melakukan segala cara agar bisa sembuh dari masalah kesehatan yang sedang menyerangnya, termasuk dengan berobat ke luar negeri.

Akan tetapi, sebelum memutuskan untuk melakukan pengobatan ke luar negeri, pastikan mempertimbangkan dulu beragam hal penting seputarnya. Salah satunya adalah terkait besaran biaya berobat di luar negeri yang wajib kamu perhitungkan dengan seakurat mungkin agar bisa menyiapkan dananya sesuai kebutuhan.

Lantas, apa saja pertimbangan dalam menentukan biaya berobat di luar negeri serta cara atau pilihan untuk membayarnya secara optimal? Juga, apa saja alasan yang membuat seseorang lebih cenderung melakukan pengobatan ke luar negeri? Nah, jika kamu ingin tahu jawabannya, simak penjelasan tentang biaya berobat di luar negeri berikut ini.

Baca juga: Rentan Tak Terjangkau, Ini Alasan Biaya Kesehatan Terus Meningkat dan Tips Menyiasatinya

Bingung cari asuransi kesehatan terbaik dan termurah? Cermati punya solusinya!

Bandingkan Asuransi Kesehatan Terbaik!  

6 Alasan Pengobatan ke Luar Negeri Lebih Kerap Dipilih

loader

Biaya Berobat di Luar Negeri

Ketika memutuskan untuk berobat di negara lain, setiap orang tentu memiliki alasannya sendiri. Secara umum, berikut adalah 6 alasan mengapa seseorang lebih memilih berobat di luar negeri.

  • Efektivitas Biaya

    Alasan pertama kenapa pengobatan luar negeri cenderung dipilih adalah efektivitas biayanya. Meski harus menambahkan biaya akomodasi dan transportasi, beberapa negara menawarkan layanan khusus bagi wisatawan asing agar bersedia berobat di negaranya.

    Contohnya adalah di Amerika Serikat, banyak warganya kewalahan membayar biaya pengobatan sehingga lebih memilih berobat di negara lain menggunakan layanan medical tourism. Dengan layanan tersebut, biaya pengobatan di negara tujuan bisa jadi lebih hemat hingga 80 persen pada sejumlah prosedur medis.

  • Waktu Tunggunya Lebih Singkat

    Alasan lainnya adalah bisa jadi berobat di luar negeri dapat langsung dilakukan ketika rumah sakit di dalam negeri sedang penuh dan memiliki waktu tunggu. Opsi berobat di negara lain bisa dijadikan pilihan jika kondisi pasien sudah darurat dan perlu ditangani dengan segera agar tak berakhir fatal.

  • Prosedur Medis Lebih Beragam

    Selain itu, berobat di negara lain juga bisa didasari dengan alasan prosedur medisnya yang lebih banyak dan beragam, serta mampu memenuhi kebutuhan pasien. Alhasil, peluang kesembuhan bisa menjadi lebih besar dan membuat seseorang tidak ragu untuk melakukan prosedur medis ini.

  • Peralatan Canggih

    Tidak hanya itu, belum adanya alat medis atau teknologi canggih yang dibutuhkan pasien juga bisa menjadi alasannya untuk berobat di negara lain. Sehingga, opsi ini harus dipilih guna menjamin keselamatan pasien.

  • Sekalian Liburan dan Mobilitas

    Meski pengobatan di negara lain umumnya dilakukan guna meningkatkan jaminan keselamatan pasien, tapi tidak jarang hal ini dilakukan agar keluarga yang menjenguk bisa sekalian berlibur. Tidak hanya itu, alasan mobilitas atau urusan pekerjaan juga bisa menjadi pemicu seseorang lebih memilih langkah ini.

  • Proteksi Asuransi Kesehatan

    Terakhir, seseorang mungkin tidak akan repot berobat hingga ke negara lain jika bukan termasuk sebagai perlindungan yang dijanjikan asuransi kesehatan miliknya. Karena termasuk sebagai salah satu manfaat proteksi yang diberikan, tentu akan sangat disayangkan jika tidak mengklaim proteksi asuransi ketika dibutuhkan.

Baca juga: 10 Faktor Dibalik Tingginya Biaya Premi Asuransi Kesehatan

Pertimbangan terkait Biaya Berobat di Luar Negeri

Bukan sebuah rahasia bahwa melakukan pengobatan di rumah sakit membutuhkan biaya yang tidak sedikit dan bisa seketika menguras isi tabungan. Apalagi jika memutuskan untuk berobat hingga ke luar negeri, biaya yang harus dikeluarkan bisa jauh membengkak dan berisiko mengacaukan kondisi keuangan.

Mengetahui hal tersebut, ada banyak pertimbangan yang harus dilakukan guna memperkirakan besaran biaya berobat luar negeri. Selain mengetahui kisaran tagihan rumah sakit, perhitungan biaya berobat luar negeri juga perlu memasukkan biaya transportasi. Tak hanya itu, ada pula beban biaya akomodasi, termasuk pengeluaran untuk kebutuhan hidup yang harus ditanggung selama berada di negara lain.

Di samping itu, kamu juga perlu memperhatikan kurs mata uang yang digunakan di sana dengan rupiah. Ketika melakukan pengobatan di luar negeri, sudah pasti pembayaran biayanya dilakukan menggunakan mata uang negara tersebut.

Apabila dari segi biaya kamu sudah merasa siap untuk pergi berobat di luar negeri, hal penting lain yang harus diperhatikan adalah cara membayarnya. Lain dari di dalam negeri, metode pembayaran internasional membutuhkan sejumlah langkah tambahan. Tak bisa memanfaatkan BPJS Kesehatan atau fasilitas jaminan medis domestik, pembayaran tagihan rumah sakit di negara lain biasanya wajib menggunakan dana pribadi.

Namun, lain halnya jika kamu terlindungi asuransi kesehatan swasta yang menawarkan manfaat pengobatan hingga ke luar negeri. Dalam kondisi tersebut, pembayaran biaya berobat luar negeri bisa dialihkan ke pihak asuransi. Tapi, jika tak terlindungi asuransi, mau tidak mau biaya berobat tersebut harus ditalangi dari tabungan pribadi.

Hal lain yang harus digarisbawahi adalah terkadang metode pembayaran internasional membebankan pula sejumlah fee tambahan yang membuat biaya berobat membengkak. Karena itu, sebelum memutuskan untuk berobat ke luar negeri, pastikan mengetahui betul detail biaya dan metode pembayarannya agar mampu menyiapkan dananya dengan optimal.

Baca juga: Mau Cari Asuransi Kesehatan yang Tepat? Perhatikan Ciri-cirinya

Opsi Pembayaran Biaya Berobat di Luar Negeri

loader

Biaya Berobat di Luar Negeri

Umumnya, opsi pembayaran biaya berobat luar negeri yang tersedia bagi kebanyakan orang adalah dengan menggunakan dana pribadi. Tapi, tergantung dari sejumlah kondisi, ada beberapa pilihan metode pembayaran yang bisa dijadikan pilihan, antara lain:

  1. Uang Tunai

    Melunasi pembayaran menggunakan dana tunai bisa digunakan di negara lain dan umumnya minim potensi pembengkakan tagihan. Tentunya, dengan metode pembayaran ini, kamu diharuskan untuk menukarkan dulu rupiah dengan mata uang negara yang dituju.

    Ketika menggunakan metode pembayaran ini, usahakan untuk memperhatikan nilai kurs valuta asing. Selain itu, cek juga berapa besaran dana yang idealnya harus dipersiapkan untuk memenuhi segala pengeluaran saat berobat nanti, termasuk biaya berobat, akomodasi, hingga transportasi.

    Perlu dipahami jika mengacu dari aturan pemerintah, orang yang bepergian ke luar negeri hanya diperbolehkan untuk membawa uang tunai senilai 100 juta rupiah atau setara jika dihitung menggunakan valuta asing. Jika lebih dari itu, ada sanksi denda sejumlah 10 persen dari nominal uang yang melampaui ketentuan maksimalnya.

    Maka, jika perkiraan beban biaya berobat lebih besar dari nominal tersebut, tentu kamu perlu mempertimbangkannya dengan lebih matang lagi. Dengan begitu, rencana berobat bisa berjalan dengan lebih lancar.

  2. Klaim Asuransi

    Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, beberapa asuransi kesehatan swasta bisa jadi menawarkan layanan pengobatan hingga ke luar negeri jika dibutuhkan. Jika kamu merupakan nasabah asuransi kesehatan dengan manfaat tersebut, pembayaran tagihan rumah sakit di negara lain bisa dialihkan ke pihak asuransi dengan mudah. Jadi, keuangan pribadimu tidak perlu menanggung biaya pengobatan tersebut asal nilai uang pertanggungan yang dijanjikan asuransi mampu memenuhi tagihannya secara penuh.

  3. Kartu Debit

    Opsi lainnya adalah menggunakan kartu debit apabila termasuk sebagai kartu Mastercard atau Visa. Kartu debit jenis tersebut bisa digunakan bertransaksi di negara lain, termasuk biaya rumah sakit sekalipun. Tapi, jika melakukan penarikan tunai saat berada di negara lain, biasanya ada biaya tambahan 2 sampai 3 persen per transaksi yang mampu membengkakkan tagihan pengobatan dan perlu diantisipasi.

  4. Kartu Kredit

    Selayaknya kartu debit, kartu kredit dengan logo Mastercard atau Visa juga bisa digunakan bertransaksi di negara lain. Tapi, penggunaan kartu kredit hanya bisa dilakukan sesuai dengan limit yang tersedia dan ada beban biaya tambahan sebesar 2 sampai 3 persen tiap transaksi.

Baca juga: 6 Cara Melindungi Keuangan Dari Biaya Medis Tak Terduga

Siasati Besarnya Biaya Berobat di Luar Negeri dengan Menabung atau Investasi

Sejatinya, biaya berobat ke negara lain bisa diantisipasi dengan menjadi nasabah asuransi kesehatan yang menawarkan manfaat proteksi tersebut. Tapi, jika ingin menggunakan dana pribadi, siapkan biaya tersebut dengan menabung atau berinvestasi, seperti di deposito atau reksa dana berisiko rendah dan likuiditas tinggi. Dengan begitu, dana bisa terkumpul dengan lebih cepat karena adanya peluang imbal hasil, serta proses pencairannya dapat lekas dilakukan saat dibutuhkan.

Baca juga: Asuransi Swasta Terbaik: Pengertian dan Keuntungannya