Jangan Panik Dulu, Ketahui 6 Penyebab Transaksi Kartu Kredit Ditolak
Kartu kredit sudah digunakan banyak orang, mulai dari orang dewasa, para pebisnis, karyawan hingga anak kuliah sekalipun. Hal ini dikarenakan kartu kredit menjadi alat transaksi yang sangat mudah dilakukan, tinggal gesek, masukkan PIN kemudian barang belanjaan bisa langsung dibawa pulang. Ditambah lagi, kartu kredit sering mengadakan promo, mulai dari diskon, cashback, poin dan sebagainya.
Tak heran, jika saat ini tak sedikit orang yang mengajukan kartu kredit guna memenuhi kebutuhannya. Bak mendapat durian runtuh, itulah yang kerap kali Anda rasakan saat pengajuan kartu kredit diterima. Tapi, kasus durian runtuh tidak selalu terjadi di kehidupan nyata. Terkadang, Anda harus menerima kenyataan pahit dimana kartu kredit tidak bisa digunakan untuk bertransaksi.
Panik? Sudah pasti, terutama saat kartu kredit tiba-tiba error saat hendak digunakan untuk bertransaksi. Daripada rasa panik bertambah, lebih baik ketahui beberapa penyebab transaksi kartu kredit ditolak. Simak ulasannya berikut ini!
Bingung cari Kartu Kredit Terbaik? Cermati punya solusinya!
Ketahui Penyebab Transaksi Kartu Kredit Ditolak
1. Salah memasukkan PIN
Salah memasukkan PIN
Melakukan kesalahan saat sedang terburu-buru adalah hal yang wajar, dan ini juga sering terjadi saat ingin bertransaksi di suatu merchant. Karena ingin cepat, Anda asal memasukkan PIN ke mesin EDC. Dan ketika PIN yang dimasukkan salah, transaksi otomatis akan ditolak dan pembayaran pun gagal.
Kode PIN ini sifatnya sangat sensitif, jadi tidak boleh asal-asalan apalagi karena sudah terintegrasi dengan sistem. Jika kesalahan tersebut terjadi sampai 3 kali, maka kartu kredit akan langsung diblokir.
Cobalah lebih berhati-hati saat memasukkan PIN kalau Anda tidak mau dirugikan oleh kesalahan sendiri. Kalau PIN dirasa terlalu sulit, tak ada salahnya dicatat.
2. Salah memasukkan kode CVV
Jika kode PIN dibutuhkan untuk transaksi offline di merchant-merchant yang menerima pembayaran kredit, maka kode CVV dibutuhkan untuk transaksi online. Kode CVV ini biasanya dimasukkan bersamaan dengan 16 digit angka yang tertera pada halaman depan kartu kredit agar transaksi online disetujui.
Jika Anda salah memasukkan kode CVV, transaksi otomatis akan ditolak. Anda juga harus menginput ulang 16 digit angka beserta kode CVV sampai benar agar transaksi diterima, dan status pembelian online Anda berubah menjadi berhasil.
3. Belum melunasi over limit di bulan sebelumnya
Transaksi masih tetap ditolak? Bisa jadi karena Anda lupa membayar tagihan overlimit yang terjadi pada bulan sebelumnya. Jadi pihak bank terpaksa membekukan transaksi Anda untuk sementara waktu sebelum overlimit itu dibayarkan sampai lunas.
Ini adalah hal yang wajar karena bank sendiri tidak mau memperbesar kerugian kalau seandainya masih mengizinkan Anda untuk bertransaksi. Bukannya dibayar, yang ada Anda malah keasyikan belanja tapi lupa membayar tagihan.
Maka dari itu, bayarkan tagihan kartu kredit Anda beserta denda atau biaya overlimit saat tagihan jatuh tempo nanti. Dengan demikian, Anda kembali diperkenankan untuk menggunakan kartu kredit dan menikmati fasilitas yang ditawarkan oleh kartu tersebut.
Baca Juga: Ini Enaknya Punya Kartu Kredit...
4. Masa berlaku kartu kredit habis
Masa berlaku kartu kredit habis
Sama seperti kartu debit, kartu kredit pun mempunyai masa berlaku dalam kurun waktu tertentu. Jika Anda menggunakan kartu yang sudah kadaluarsa, transaksi otomatis akan ditolak. Mau tidak mau Anda harus pakai kartu kredit yang masih aktif, bayar pakai kartu debit atau uang tunai.
Untuk memperpanjang masa berlaku kartu kredit, silahkan hubungi bank penerbit kartu guna menanyakan mekanisme penggantian kartu. Setelah itu, datangi bank yang bersangkutan agar permintaan Anda bisa segera diproses.
Sebelum bertransaksi offline maupun online, luangkan sedikit waktu untuk melihat masa berlaku kartu. Jadi Anda tidak membawa atau menggunakan kartu kredit yang salah saat ingin bertransaksi nanti.
5. Data diri yang tidak diperbaharui
Informasi data diri yang diisi saat mengajukan kartu kredit untuk pertama kali perlu diperbaharui secara berkala. Tujuannya untuk memastikan validitas data-data yang diisi sebelumnya. Jika satu atau dua data sudah tidak valid, maka Anda bisa perbaharui untuk mendapatkan data terkini.
Misalnya, nomor handphone atau alamat domisili yang sejatinya bisa berubah karena alasan tertentu. Dan ketika perubahan terjadi, segera hubungi call center dari bank penerbit untuk melakukan penyesuaian.
Setelah informasi berhasil diperbaharui, percayalah kartu kredit bisa digunakan kembali untuk bertransaksi seperti dulu. Jadi, kasus transaksi ditolak tidak akan terjadi lagi di kemudian hari.
Baca Juga: Catat, Begini Cara Buat PIN Kartu Kredit BCA, Mandiri, BNI, BRI, dan CIMB Niaga
6. Transaksi yang mencurigakan
Kartu kredit terintegrasi dengan sistem yang canggih, jadi hal-hal yang mencurigakan lebih mudah dideteksi. Jika ada seseorang yang sengaja menukarkan kartu kredit asli dengan yang palsu, maka transaksi yang dilakukan dengan kartu palsu otomatis akan ditolak.
Penting bagi Anda untuk senantiasa memeriksa kartu kredit untuk memastikan keaslian kartu. Terlebih lagi untuk Anda yang pernah meminjam kartu kredit kepada orang lain, maka pengecekan lanjutan ini sangat penting dilakukan.
Jika terbukti dipalsukan, mintalah bantuan bank untuk memblokir kartu sehingga orang yang memalsukan tidak bisa menggunakan kartu kredit. Setelah itu, mintalah bank untuk membuatkan kartu kredit yang baru agar Anda bisa transaksi lagi seperti dulu kala.
Gunakan Kartu Kredit dengan Bijak
Kartu kredit memang menjadi alat transaksi yang sangat mudah digunakan. Namun, dengan kemudahan terkadang Anda lalai dalam menggunakan kartu kredit yang memungkinkan kelalaian tersebut bisa menyebabkan kartu kredit tidak bisa digunakan. Untuk itu, gunakan kartu kredit dengan bijak, mulai dari memperhatikan informasi penting pada kartu kredit, merahasiakan data kartu kredit hingga membayar tagihan kartu kredit tepat waktu.
Baca Juga: Pakai Kartu Kredit Tanpa Ribet Gesek Kartu, Mau?