Menjaga Kartu Kredit Menjauhimu dari Penipuan, Begini Caranya

Mempunyai kartu kredit memang terkadang akan membuatmu merasa mudah dalam bertransaksi. Kartu super ini memang menjadi alternatif dalam memenuhi segala jenis kebutuhan. Dari kebutuhan bulanan sampai dengan kebutuhan sekunder, seperti belanja, nongkrong dengan teman, dan lain sebagainya. Semua dapat di-cover dan dilakukan oleh kartu ini. Namun, apakah kamu sudah mengerti bagaimana cara menjaga kartu ini?

Tindak kejahatan dengan menggunakan kartu kredit sangat mungkin terjadi. Umumnya, tindak kejahatan ini dilakukan dengan pencurian data kartu kredit dan melakukan pembobolan. Berbagai modus penipuan kartu kredit pun dilakukan, seperti phishing, skimming, carding, dan sebagainya.

Pemegang kartu harus dapat dengan saksama melakukan pengawasan dan waspada agar tidak menjadi korban. Mengenali modus yang sering digunakan pelaku dan sistem keamanan kartu kredit pun menjadi hal yang penting. Beberapa hal berikut adalah tindakan waspada agar dapat terhindar dari kejahatan kartu kredit.

Bingung cari Kartu Kredit Terbaik? Cermati punya solusinya!

Bandingkan Produk Kartu Kredit Terbaik!  

Tips Ampuh Menjaga Keamanan Kartu Kredit

  1. Jaga Kerahasiaan Identitas Pribadi

    loader

    Bagi pemegang kartu kredit memegang kerahasiaan kartu adalah hal yang sangat penting dilakukan. Salah satu alasan terjadinya kejahatan kartu kredit adalah tersebarnya identitas pemegang kartu. Data yang tersebar bisa dari jual beli data oleh para hacker atau juga bisa digunakan oleh pelaku dengan modus menggunakan alat penggesek kartu untuk melakukan transaksi.

  2. Gunakan PIN dalam Bertransaksi

    loader

    Jika ingat-ingat, bertransaksi dengan kartu kredit sempat menggunakan tanda tangan sebagai salah satu satu bentuk verifikasinya. Namun, menggunakan tanda tangan dalam bertransaksi merupakan hal yang rentan. Banyak pelaku kejahatan memalsukan identitas pelaku dengan meniru tanda tangan setelah berhasil mengambil data dari pemegang kartu atau korban.

    Karena itulah, tanda tangan sudah beralih menjadi penggunaan Personal Identification Number (PIN) yang merupakan cara yang paling aman saat ini. Sebab, ada ribuan peluang angka yang dapat digunakan oleh pelaku dan ini akan memakan banyak usaha dan waktu.

    Meskipun begitu, kamu tetap harus menjaga keamanan dan kerahasiaan PIN kartu kreditmu agar orang lain tidak bisa menyalahgunakan kartu kreditmu. Jika PIN sudah diketahui orang lain, risiko mengalami kerugian pun akan tinggi.

  3. Lindungi Informasi Kartu Kredit

    Selain kode PIN, terdapat ciri-ciri kartu kredit fisik yang perlu diamankan pula olehmu. Misalnya, nomor kartu kredit dan nomor CVV atau CVC. Kamu tidak boleh menyebarkan kedua hal ini meskipun diminta oleh orang yang mengaku dari pihak bank. Anggap saja kedua hal ini identitasmu sehingga kamu menjadi lebih waspada.

  4. Menerapkan Sistem Keamanan Berlapis

    Untuk menjaga keamanan transaksi di dalam kartu kredit, bank tidak hanya sekedar menerapkan penggunaan PIN saja. Pihak penerbit kartu kredit bahkan menerapkan sistem pengamanan berlapis di dalam setiap kartu kredit mereka. Misalnya, Visa yang menggunakan teknologi 3D Secure Dynamic PIN, yang populer dengan nama Verified by Visa. Atau, MasterCard yang menggunakan teknologi tersebut dengan nama MasterCard SecureCode.

    Kedua perusahaan besar penerbit kartu kredit tersebut menggunakan teknologi di atas untuk mengamankan setiap transaksi yang dilakukan melalui kartu kredit mereka.

    Di dalam setiap transaksi, pengguna kartu kredit akan menerima OTP melalui SMS di ponsel mereka dan harus memasukkan OTP tersebut ketika melakukan transaksi. Cara yang satu ini terbilang sukses dan bisa mencegah orang lain menggunakan kartu kredit.

  5. Aktifkan Notifikasi Transaksi

    loader

    Mengaktifkan notifikasi otomatis setiap bertransaksi adalah hal yang bisa dilakukan. Dengan notifikasi ini, tentunya pemegang kartu kredit akan mengetahui setiap kartu digunakan untuk transaksi. Apabila tidak merasa melakukannya, maka pemegang kartu dapat segera melaporkan hal ini kepada bank.

  6. Jangan Sampai Kartu Kreditmu Lepas dari Pandangannmu

    loader

    Simpan dan jagalah kartu kredit dengan baik, jangan sampai kartu kreditmu berpindah tangan secara sembarangan. Selain itu, awasi baik-baik setiap transaksi dilakukan di restoran, tempat belanja, dan tempat lainnya. Hal ini penting dilakukan karena masih ada modus kejahatan kartu kredit yang menggunakan alat pembayaran kartu kredit, seperti skimming.

  7. Langsung Laporkan ke Pihak Penerbit Apabila Terjadi Kehilangan

    loader

    Simpan nomor customer care atau nomor penting bank penerbit kartu. Apabila mengalami kehilangan kartu, maka segera hubungi bank penerbit dan beritahukan bahwa kartu kredit telah hilang.

    Lakukan pemblokiran via telpon agar kartu tidak bisa digunakan oleh pelaku. Kamu pun bisa melakukan pemblokiran melalui aplikasi mobile banking perbankan. Dengan melakukan pemblokiran, pemegang kartu dapat meminimalkan risiko dari penyalahgunaan kartu.

  8. Abaikan Nomor yang Tidak Dikenal

    Mengabaikan nomor yang tidak dikenal menjadi cara mudah yang bisa dilakukan setiap pengguna kartu kredit agar tak menjadi korban penipuan. Sebab, sering kali oknum penipuan kartu kredit mengincar korbannya melalui telepon, SMS, atau email dengan kedok ingin memberikan hadiah atau menang undian kartu kredit.

    Jika ada nomor yang menghubungimu secara terus menerus, jangan ragu untuk mengangkatnya. Tapi, pastikan nomor tersebut adalah milik teman atau anggota keluarga lain. Namun, jika saat diangkat ada yang mencurigakan, segera tutup dan blokir nomor telepon tersebut. Kamu juga bisa menggunakan aplikasi pendeteksi nomor telepon untuk mengetahui siapa yang menghubungimu.

  9. Jangan Mudah Percaya

    Jika ada nomor yang tak dikenal menghubungimu, pasti timbul pertanyaan, “ini nomor siapa?”, “nomor dari kantor mana?”, dan lainnya. Hati-hati nomor tak dikenal tersebut bisa saja oknum penipuan yang mengatasnamakan bank. Sebaiknya, jangan mudah percaya begitu saja.

    Pegawai bank yang sesungguhnya sudah mengetahui data nasabah. Jadi, mereka tidak akan bertanya lagi terkait nama panjang nasabah, nama ibu kandung, alamat, dan sebagainya. Mereka hanya konfirmasi, “apakah benar nama ibu kandung Anda, ibu Siti”, atau “apakah benar alamat rumah Anda di jalan Semangka nomor 5”, dan lainnya.

    Hal tersebut jelas berbeda dengan oknum penipuan. Mereka akan bertanya langsung “siapa nama panjang Anda?”, “siapa, nama ibu kandung Anda?”, “di mana alamat rumah Anda?”, dan sebagainya.

  10. Tidak Memberikan Informasi Transaksi Terakhir Kartu Kredit

    Jangan mudah percaya ketika dihubungi oleh penelpon tidak dikenal lalu mengaku dari pihak bank, fintech, provider telepon seluler, OJK (Otoritas Jasa Keuangan) ataupun Bank Indonesia.

    Umumnya, modus via telepon ini sering dilakukan. Penipu akan menanyakan transaksi terakhir kartu kredit seolah-olah mereka adalah dari pihak resmi. Mereka akan mengatakan memerlukan datamu untuk keperluan update/pembaruan sistem agar kartu kredit tidak terblokir.

    Selain itu, jebakan lainnya adalah iming-iming hadiah atau situasi darurat palsu, seperti pembayaran gagal dan sebagainya. Jelas, hal ini merupakan penipuan phishing dengan teknik social engineering via telepon.

    Jangan layani obrolan ini, langsung saja tutup teleponnya, blokir nomor tersebut jika diperlukan. Ada banyak korban tak mengetahui hal ini, dan mereka percaya saja dengan apa yang dikatakan penipu. Akhirnya, secara tidak sadar memberikan informasi data-data pribadi mereka, seperti nomor kartu kredit, CVV dan OTP.

  11. Jangan Memberikan Informasi Pembayaran Terakhir

    Memberikan informasi pembayaran terakhir kartu kredit akan membuat pelaku bisa melacak informasi kartu kreditmu. Biasanya, pelaku akan menanyakan pembayaran terakhir secara detail, seperti buat membeli atau membayar apa, dimana, hari apa, tanggal berapa, jumlah berapa sampai jam berapa.

    Dengan informasi sedetail ini kesempatan pelaku pun makin besar untuk mengetahui informasi lainnya dari kartu kreditmu, seperti nomor kartu kredit bahkan sampai pin kartu kredit. Bisa saja, informasi ini digunakan lagi untuk penipuan dengan teknik lainnya untuk menelponmu dengan nomor yang berbeda.

Selalu Berhati-hati dan Waspada

Menjadi pemegang kartu kredit tidaklah mudah seperti yang dibayangkan. Selain menjaga keamanan kartu, pemegang kartu kredit juga harus dapat menjaga penggunaan kartunya. Modus penipuan kartu kredit makin canggih dan beragam. Jadi, selalu tingkatkan kewaspadaan kamu sebagai pemegang kartu kredit di setiap transaksi yang dilakukan dengan kartu kredit.