Perusahaan Manufaktur: Definisi, Ruang Lingkup, Ciri, dan Kiat Mengembangkannya

Kebanyakan dari kamu mungkin menganggap jika semua bisnis besar dengan lokasi produksi masif di sebuah gedung termasuk sebagai perusahaan. Padahal, perusahaan memiliki beberapa jenis yang memiliki ciri dan kriteria khusus. Salah satu contohnya adalah perusahaan manufaktur. 

Di Indonesia sendiri, istilah perusahaan manufaktur bukanlah hal yang baru. Bahkan, ada banyak contoh perusahaan manufaktur yang ternama dan aktif beroperasi hingga saat ini. Meski begitu, mungkin masih ada banyak orang yang belum memahami betul arti dari istilah perusahaan manufaktur ini.

Padahal, jenis perusahaan ini termasuk sebagai salah satu yang cukup banyak menyerap tenaga kerja dan membantu tingkatkan kualitas kesejahteraan hidup masyarakat sekitar. Lantas, apa yang sebenarnya dimaksud dengan perusahaan manufaktur itu? Nah, agar memahami lebih jauh tentang pengertian perusahaan manufaktur, termasuk ciri, ruang lingkup, hingga contohnya, simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Baca Juga: Opsi Bisnis Untung Besar, Yuk Cari Tahu Pengertian Wholesale, Jenis, dan Tips Praktiknya

Apa Itu Perusahaan Manufaktur?

Apa Itu Perusahaan Manufaktur?

Perusahaan manufaktur adalah suatu badan usaha atau bisnis yang mampu mengolah barang mentah atau bahan baku menjadi produk setengah jadi maupun produk jadi yang mempunyai nilai jual. Selain itu, arti lainnya dari perusahaan manufaktur adalah perusahaan perakitan, umumnya mengacu terhadap perusahaan yang beroperasi pada bidang otomotif atau elektronik. 

Karena dilakukan pada skala produksi yang masif, jenis perusahaan ini tentu mempunyai jumlah karyawan dan pekerja yang sangat banyak pula. Di samping itu, tidak sedikit perusahaan yang bergerak di bidang ini juga menggunakan mesin besar yang dilibatkan pada kegiatan operasionalnya. Karenanya, tidak mengherankan jika perusahaan manufaktur ini amat penting keberadaannya di sebuah negara karena mampu meningkatkan jumlah lapangan kerja di wilayah sekitar.

Terkait kinerjanya, pada proses pengolahan, perusahaan ini akan mengombinasikan seluruh elemen produksi yang tersedia secara optimal, mulai dari peralatan, mesin, hingga tenaga kerja pada sebuah medium yang sama. Seluruh proses dan juga tahapan yang dijalankan pada aktivitas manufaktur tersebut tentu akan mengacu pada SOP atau Standar Operasional Prosedur. Telah disusun dengan detail dan runtut, SOP ini diberikan kepada setiap satuan kerja dan wajib diikuti pada setiap tahap proses produksi. 

Di Indonesia sendiri, kebanyakan masyarakat menganggap perusahaan manufaktur ini sebagai pabrik. Selain itu, terdapat beberapa kota atau wilayah yang kerap disebut sebagai area industri karena jumlah pabrik atau perusahaan manufaktur di dalamnya cukup banyak. Beberapa contoh kota atau area industri tersebut adalah Pulogadung, Cikarang, dan juga Cibitung. 

Pengertian Manufacturing

Secara umum, pengertian manufacturing adalah pengolahan barang mentah melalui proses fisika dan kimia yang dilakukan dengan tujuan untuk mengubah sifat, bentuk, maupun tampilan produk. Aktivitas manufaktur ini meliputi proses perakitan terhadap beberapa komponen sampai bisa menjadi produk utuh yang siap jual.

Secara ekonomis, pengertian dari manufacturing adalah proses transformasi dari barang mentah menjadi produk dengan bentuk yang mempunyai nilai tambah. Proses transformasi tersebut dilakukan melalui satu atau lebih tahap perakitan, hingga akhirnya mampu terbentuk produk dengan nilai jual. 

Kemudian, produk yang telah siap jual tersebut akan ditawarkan kepada konsumen atau pembeli melalui sistem distribusi, mulai dari grosir sampai pada tingkat eceran. Dengan begitu, produk yang telah dihasilkan oleh jenis perusahaan ini bisa tiba ke tangan pembeli atau konsumen. 

Ciri-ciri Perusahaan Manufaktur

Ciri-ciri Perusahaan Manufaktur

Terdapat 3 ciri utama dari sebuah perusahaan manufaktur, antara lain:

  1. Sumber Pendapatan dari Penjualan

    Jenis perusahaan ini melakukan berbagai kegiatan yang mencakup produksi, menciptakan, dan juga menjual barang sebagai sebuah produk. Produk yang dimaksud tersebut bisa berupa produk setengah jadi maupun produk jadi, sebagai contoh, peralatan rumah tangga, ataupun produk makanan maupun minuman kemasan. 

    Karena melakukan proses penjualan berupa produk, maka pemasukan utama dari jenis perusahaan tersebut adalah dari aktivitas penjualan barang atau produk yang diproduksinya. Umumnya, sebuah perusahaan manufaktur mampu memproduksi satu atau lebih barang jadi maupun barang setengah jadi. Tentunya, semakin banyak jenis barang yang bisa diproduksinya, semakin besar pula pemasukan yang bisa didapatkan. 

  2. Mempunyai Persediaan Fisik

    Barang atau produk yang dijual oleh perusahaan manufaktur adalah produk berwujud yang bisa dilihat serta diraba. Dalam kata lain, perusahaan manufaktur pasti mempunyai persediaan produk atau barang secara fisik. 

    Persediaan produk pada perusahaan ini bisa berupa stok barang yang sudah siap jual ataupun produk setengah jadi yang nanti akan diproses kembali menjadi produk jadi. Stok produk pun juga perlu selalu diperbarui datanya agar tak mengganggu proses produksi. 

  3. Aktivitas Operasional Utamanya Adalah Produksi

    Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kegiatan operasional utama perusahaan manufaktur adalah menjalankan aktivitas produksi. Kegiatan tersebut mencakup pengolahan bahan mentah atau barang baku menjadi produk setengah jadi maupun langsung menjadi barang jadi yang siap jual. Tanpa ada proses produksi tersebut, perusahaan ini tidak akan bisa berjalan dan mendapatkan keuntungan.

Baca Juga: Laporan Posisi Keuangan: Pengertian, Fungsi, Komponen, Contoh, dan Cara Membuatnya

Ruang Lingkup Perusahaan Manufaktur

Terkait ruang lingkup perusahaan manufaktur, yang dimaksud ialah bidang bisnis apa saja yang tergolong pada sektor manufaktur tersebut. Industri manufaktur dapat dibagi menjadi beragam jenis perusahaan dan bergerak pada beberapa bidang, sebagai contoh industri kimia dan dasar, aneka produk konsumsi, dan aneka industri. Di samping itu, ada pula industri garmen dan tekstil, otomotif, alat dan mesin berat, logam, industri dengan basis plastik, farmasi, rokok, dan banyak lagi yang lainnya. 

Tentunya, seluruh produk atau barang yang diciptakan oleh perusahaan ini adalah produk yang dibutuhkan pasar. Semakin tinggi tingkat permintaan pasar terhadap barang tersebut, maka makin banyak pula proses produksi yang bakal dilakukan. Hal ini tidak menutup kemungkinan pula pada jumlah pelaku atau perusahaan manufaktur yang memproduksi barang tersebut. 

Contoh Perusahaan Manufaktur

Ada banyak contoh perusahaan manufaktur yang bisa dengan mudah kamu temukan di Indonesia. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah contoh perusahaan manufaktur sesuai dengan bidang industrinya.

Bidang

Contoh Perusahaan Manufaktur

Industri Kimia dan Dasar

Perusahaan manufaktur yang termasuk dalam jenis industri kimia dan dasar adalah perusahaan yang beroperasi pada sektor produksi semen, porselen, logam, dan keramik. Selain itu, perusahaan yang memproduksi plastik, kimia, pakan ternak, kertas, kayu serta pengolahannya, dan lain sebagainya juga termasuk pada jenis perusahaan manufaktur pada industri ini.

Berikut adalah beberapa contoh perusahaan manufaktur pada industri kimia dan dasar. 

  • Holcim Indonesia (SMCB).
  • Betonjaya Manunggal (BTON).
  • Semen Baturaja Persero (SMBR).
  • Pabrik Kertas Tjiwi Kimia ( TKIM).
  • Barito Pacific (BRPT).

Aneka Industri

Sementara untuk aneka industri, jenis perusahaan yang termasuk pada industri ini adalah perusahaan yang beroperasi pada bidang alat dan mesin berat, otomotif serta komponennya, alas kaki, kabel serta elektronika, tekstil serta garmen, dan lain sebagainya. Berikut adalah beberapa contoh perusahaan manufaktur yang bergerak pada jenis industri ini.

  • Astra Indonesia (ASII).
  • Goodyear Indonesia (GDYR).
  • Astra Otoparts (AUTO).
  • Sumi Indo Kabel (IKBI).
  • Asia Pacific Fiber (POLY).

Industri Produk Konsumsi

Sedangkan untuk industri produk konsumsi, perusahaan yang termasuk di dalamnya antara lain adalah perusahaan yang beroperasi pada sektor produksi makanan maupun minuman, farmasi, rokok, peralatan rumah tangga, dan juga kosmetik. Berikut adalah beberapa contoh perusahaan manufaktur yang bergerak pada jenis industri produk konsumsi.

  • Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP).
  • Kimia Farma (KAEF).
  • Gudang Garam (GGRM).
  • Kalbe Farma (KLBF).
  • Unilever Indonesia (UNVR).
  • Kedawung Setia Industrial (KDSI).
  • Mustika Ratu (MRAT).

Tentunya, selain yang telah disebutkan di atas, masih ada banyak lagi ruang lingkup lainnya yang termasuk sebagai sektor manufaktur. Contohnya adalah perusahaan pembuatan pesawat terbang atau kapal laut, bisnis permesinan, dan sebagainya. Meski begitu, contoh yang dijelaskan di atas merupakan contoh perusahaan yang umum dan kerap bersentuhan dengan kehidupan masyarakat dan pastinya sedikit banyak telah diketahui. 

Ada Banyak Peran Penting yang Dimiliki Perusahaan Manufaktur 

Itulah penjelasan mengenai apa itu perusahaan manufaktur, ciri, ruang lingkup, hingga contoh perusahaannya yang ada di Indonesia. Sebagai perusahaan yang bertugas untuk memproduksi produk yang dibutuhkan oleh masyarakat dalam skala besar, tentu ada banyak peran penting yang dimiliki oleh jenis perusahaan ini. Oleh karena itu, keberadaannya dalam sebuah negara amat dibutuhkan karena juga mampu menyokong kondisi keuangan dan kesejahteraan dari masyarakatnya. 

Baca Juga: Jadi Amunisi dalam Bisnis, Ini Pengertian Inventory, Jenis, dan Juga Tips Pengelolaannya