Terbukti Ampuh Lonjakan Penjualan, 10 Strategi Pemasaran Online Ini Wajib Dicoba

Di zaman seperti sekarang ini, di mana hampir semua aspek kehidupan manusia sudah tersentuh teknologi, masyarakat ‘dipaksa’ untuk melakukan berbagai aktivitas secara online atau daring. Jika tidak, seseorang akan merasa tertinggal di tengah orang lain yang mampu bergerak lebih pesat akibat memanfaatkan kemajuan teknologi tersebut.

Ambil saja contoh berbelanja, berbisnis, dan melakukan pembayaran ataupun aktivitas pemasaran yang dewasa ini bisa dilakukan secara digital atau online. Jika Anda berprofesi sebagai seorang pengusaha atau pebisnis, tentu diharuskan untuk menambah wawasan mengenai tata cara atau strategi pemasaran yang bisa praktis dilakukan secara online. 

Melalui aktivitas marketing online, pengusaha mampu mendorong awareness bisnisnya, serta melonjakan omzet penjualan produk. Hal ini terjadi karena potensi market saat bisnis beralih ke metode online sangatlah masif dan menjurus ke konsumen dari kalangan manapun tanpa terkendala waktu atau jarak. 

Itulah mengapa memahami strategi marketing online perlu dilakukan dan diadaptasikan oleh semua bisnis di zaman yang serba digital seperti sekarang ini. Strategi pemasaran secara online pun sangat beragam jenisnya dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan atau tujuannya. 

Nah, agar tidak salah memilih, berikut beberapa strategi pemasaran secara online yang sudah terbukti ampuh lonjakan penjualan, baik pada pengusaha pemula atau yang telah berpengalaman. 

Baca Juga: 5 Strategi Pemasaran yang Wajib Kamu Kuasai

10 Strategi Pemasaran Online

Strategi Online Marketing

  1. Content Marketing

    Strategi pemasaran online pertama yang bisa diterapkan dalam bisnis adalah content marketing. Content marketing adalah metode yang dilakukan oleh pelaku bisnis dengan memberi informasi yang berkaitan dengan usaha yang tengah dijalaninya. Informasi atau konten yang dijelaskan bisa berupa awal mula dibuatnya sebuah produk maupun bahan bakunya, ragam jenis, fakta unik, manfaat, serta tips menyimpan dan merawat produk.

    Informasi tersebut disampaikan bisa dengan narasi artikel, infografis, video, komik, ataupun media lainnya sesuai kreativitas. Lalu, informasinya disebarkan melalui berbagai platform, seperti, akun media sosial resmi milik brand atau perusahaan. Umumnya, informasi dapat diunggah ulang atau reupload di berbagai platform agar dapat dilihat oleh lebih banyak kalangan.

  2. Visual Marketing

    Visual marketing adalah cara pemasaran yang sebenarnya merupakan bagian dari content marketing. Visual marketing berfokus di media visual, sebagai contoh, gambar, ilustrasi, foto, grafis digital, dan juga video. Melalui teknik ini, pelaku bisnis dapat menceritakan semua keadaan yang digambarkan dari berbagai sudut pandang berbeda. 

    Visual marketing dapat menjadi strategi marketing online yang efektif, melihat minat baca masyarakat terhadap konten berupa teks atau tulisan tergolong minim. Namun, dibutuhkan kemampuan dan kreativitas tinggi dari video editor, desainer grafis, maupun desainer komunikasi visual. agar bisa membuat hal semacam ini dengan kualitas yang baik. 

  3. Mobile Marketing

    Selanjutnya ada mobile marketing, strategi pemasaran online yang khusus dibuat untuk target konsumen pengguna perangkat mobile. Misalnya tablet dan smartphone. Strategi ini bisa dibilang merupakan pengembangan dari teknik content marketing melalui penelitian terhadap cara pemesanan yang sering dilakukan konsumen menggunakan perangkat tersebut. 

    Pada mobile marketing, dibutuhkan modifikasi agar tampilan media atau situs bisa lebih nyaman dilihat melalui layar smartphone atau tablet. Jadi, saat membuat mobile marketing, jangan lupa untuk mengganti tampilan iklan atau media pemasaran yang awalnya sesuai dengan ukuran situs atau media lain menjadi mode mobile agar lebih ramah dilihat oleh pengguna perangkat tersebut

  4. Continuous Marketing

    Tak kalah menariknya, para pengusaha atau pebisnis juga bisa melakukan continuous marketing, yakni strategi pemasaran online yang dijalankan secara berkelanjutan atau terus-menerus melalui media sosial. Biasanya, strategi ini telah ditawarkan oleh pihak media sosial yang bersangkutan dengan memanfaatkan algoritma untuk menyasar audiens yang lebih sesuai. Seperti, rentang usia, jenis kelamin, jangkauan wilayah, hingga minat. 

    Sebelum menggunakan continuous marketing, pastikan untuk mempunyai dulu data atau informasi valid serta analisanya. Dengan begitu, penginputan kriteria atau ciri yang disasar bisa sesuai dengan audiens yang ingin dijadikan sebagai pembeli potensial. Selain itu, hal tersebut juga mampu membuat pengiklanan menjadi lebih efektif dan akurat karena biaya yang dibutuhkan untuk kegiatan ini terbilang tinggi. 

  5. Integrated Digital Marketing

    Integrated digital marketing juga menjadi strategi pemasaran secara online yang layak untuk dilakukan pengusaha atau pebisnis guna meningkatkan penjualan dan perkembangan usahanya. Dilihat dari namanya, strategi ini membutuhkan semua aspek pada sumber daya digital guna bisa dimanfaatkan untuk mengenalkan produk atau brand

    Sumber daya digital bisa berupa blog, aplikasi, situs, media sosial, hingga kanal Youtube untuk menjangkau market yang lebih besar. Informasinya yang didapat bisa beragam, seperti, ulasan produk, kanal pemesanan, tutorial, layanan pelanggan, atau apa pun yang mampu menarik minat serta perhatian audiens. Semakin lengkap informasi yang dimiliki, semakin besar pula pengaruh terhadap kesan perusahaan atau produk sebagai brand yang kredibel, juga berkualitas tinggi. 

    Baca Juga: Strategi Manajemen Pemasaran Tepat: Konsumen Terpikat, Bisnis Anda Maju Pesat

  6. Personalized Marketing

    Ada juga personalized marketing atau bisa didefinisikan sebagai strategi marketing secara personal agar produk atau brand yang ditawarkan memiliki potensi lebih besar untuk dibutuhkan target audiens melalui pendekatan dengan dasar demografi. Dengan proses pemasaran ini, calon konsumen akan merasa dihargai akibat pendekatan yang dilakukan secara personal. 

    Strategi ini perlu memperhatikan detail pada data serta algoritma pengguna suatu media sosial yang dijadikan sebagai target audiens. Untuk meningkatkan efektivitasnya, diperlukan ahli teknologi informasi guna menguji data atau informasi yang tersedia, ahli pemasaran mengenai target konsumen yang bakal dituju, serta ahli konten untuk membuat informasi dan juga penataan visual brand atau produk yang dipasarkan.

  7. Affiliate Marketing

    Affiliate marketing adalah strategi online marketing yang dijalankan oleh 2 pihak atau lebih guna memperoleh keuntungan bersama. Strategi ini biasa dilakukan sesama pengusaha atau pebisnis dengan cara menjalin kerja sama atau kolaborasi. Seperti, bisnis sepatu dengan layanan cuci sepatu. Walau bergerak di bidang usaha yang berbeda, kedua bisnis tersebut mempunyai target audiens dan pasar yang saling berhubungan. 

    Di sisi lain, hubungan di antara kedua bisnis tersebut saling berkaitan sehingga mampu saling mereferensikan satu sama lain dan menjadi sebuah strategi pemasaran yang powerful. Tidak hanya itu, strategi ini juga bisa dilakukan melalui kolaborasi dengan influencer, seperti, selebgram, youtuber, blogger, ataupun vlogger. 

    Orang dengan jumlah pengikut atau penonton besar tersebut mampu merekomendasikan brand atau produk melalui kode referral yang menjadi bentuk kerja samanya. Semakin banyak konsumen yang membeli melalui kode referral yang diberikan, maka influencer bisa mendapatkan komisi atau bentuk pembayaran lain yang lebih besar sesuai perjanjian sebelumnya.

  8. Search Engine Optimization

    Anda mungkin pernah mendengar istilah SEO atau Search Engine Optimization, sebuah metode yang mampu membuat situs muncul di laman pertama mesin pencarian internet, seperti, Google. Saat situs berada di halaman paling depan, bahkan urutan paling atas, pengguna internet alias audiens akan lebih cenderung untuk berkunjung ke situs bisnis Anda dan membeli produk yang ditawarkan. 

    Strategi marketing ini umumnya memanfaatkan konten berupa artikel yang berisi kata kunci serta jumlah kata yang telah ditentukan. Kemudian, pemberian meta title dan meta description, berguna untuk mempermudah mesin pencari memahami isi artikel atau konten di sebuah situs. 

  9. Search Engine Marketing

    Sama-sama mengandung frasa search engine, strategi pemasaran ini memiliki sedikit perbedaan dengan SEO. Search Engine Marketing atau SEM adalah strategi online marketing yang menempatkan iklan situs di posisi teratas pada mesin pencarian internet. Umumnya, biaya SEM lebih tinggi ketimbang SEO karena memiliki target keyword atau kata kunci yang bakal berlaku secara lokal maupun global.

  10. Social Media Marketing

    Strategi marketing online terakhir yang mampu melonjakan penjualan bisnis adalah media sosial marketing. Bisa dibilang, di antara strategi yang lainnya, strategi ini menjadi yang paling gampang untuk diterapkan. Alasannya karena nyaris semua orang kini mempunyai akun media sosial, seperti, Facebook, Twitter, Whatsapp, Instagram, dan sebagainya. 

    Social media marketing ini bergantung pada kualitas content marketing. Jika konten marketing berisi data yang tepat, dapat dipastikan jika strategi pemasaran ini akan berjalan lancar. Pasalnya, kebanyakan pelanggan baru berdatangan melalui pengaplikasian strategi ini. 

Jangan Lupa Lakukan Evaluasi Setiap Kali Melakukan Strategi Pemasaran Secara Online

Itulah 10 strategi pemasaran online yang layak untuk dicoba karena terbukti mampu mendatangkan pembeli baru serta meningkatkan kesadaran atau awareness pada produk, jasa, ataupun brand. Yang terpenting, selalu lakukan evaluasi setiap kali selesai melakukan promosi. Dengan begitu, pebisnis mampu memiliki perencanaan matang dengan mengoptimalkan anggaran pemasaran guna mendapatkan dampak yang lebih optimal dibanding sebelumnya.

Baca Juga: Biar Klasik, Cara Pemasaran Berikut Masih Tetap Ampuh Jaring Konsumen