Mengenal Rasio Likuiditas, Pengertian, Cara Menghitung, dan Rumusnya

Di dalam dunia investasi, melakukan penilaian yang objektif untuk menilai suatu aset atau instrumen investasi merupakan hal penting sebagai seorang investor. Dari berbagai macam instrumen investasi yang tersedia di masyarakat, likuiditas menjadi salah satu hal yang penting untuk diperhatikan karena merupakan salah satu komponen terpenting dalam menentukan baik atau tidaknya sebuah perusahaan.

Perusahaan yang sehat adalah perusahaan yang memiliki rasio likuiditas yang baik dan juga sebaliknya. Semakin likuid sebuah perusahaan, maka semakin baik kemampuan perusahaan tersebut untuk membayar berbagai tanggung jawab dan utang yang dimiliknya. Hal ini menjadi penting karena berkaitan dengan performa instrumen investasi yang dikelola atau dimiliki oleh perusahaan tersebut. Untuk memahami lebih jauh soal rasio likuditas, berikut penjelasan lengkapnya yang akan dibahas pada artikel Cermati.com di bawah ini.

Pengertian Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas adalah sebuah metrik keuangan yang digunakan untuk mengukur kemampuan debitur untuk melunasi kewajiban atau utang yang dimilikinya. Rasio likuiditas juga bisa diartikan sebagai perbandingan antara aktiva lancar dengan pasiva lancar dalam sebuah perusahaan.

Rasio Likuiditas dalam Perusahaan

Di dalam sebuah perusahaan, rasio likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan tersebut untuk membayar kewajiban dan utang yang dimlikinya. Perusahaan bisa disebut likuid jika dinilai mampu bertanggung jawab untuk melunasi utang-utang yang dimilikinya. Jika tidak, maka perusahaan bisa disebut tidak likuid (ilikuid) karena tidak mampu memenuhi kewajiban dan membayar utang-utangnya.

Pengukuran rasio likuditas dalam sebuah perusahaan bisa dilakukan dengan membandingkan total aktiva lancar dengan total pasiva lancar (utang jangka pendek) dalam periode tertentu. Aktiva lancar dalam perusahaan bisa berbentuk seperti:

  • Uang Kas.
  • Piutang Dagang.
  • Piutang Pendapatan.
  • Piutang Wesel.
  • Beban Dibayar di Muka.
  • Surat Berharga (obligasi atau kepemilikan saham).
  • Persediaan Barang Dagang dan Inventaris.
  • Dll.

Sedangkan untuk pasiva lancar dalam perusahaan, bisa berbentuk:

  • Utang Dagang.
  • Utang Wesel.
  • Utang Jangka Panjang Jatuh Tempo.
  • Utang Dividen.
  • Pendapatan Diterima Dimuka.
  • Dll.

Apa Saja Manfaat Memahami Rasio Likuiditas?

Memahami rasio likuiditas sebuah perusahaan tentu saja memiliki beberapa manfaat baik itu untuk pihak investor maupun perusahaan. Berikut beberapa manfaatnya:

  • Manfaat untuk Perusahaan:
    • Mengetahui perubahan bisnis yang terjadi dalam perusahaan berdasarkan rasio aktiva dan pasiva yang terjadi dalam periode tertentu.
    • Membandingkan posisi strategis sebuah perusahaan dengan kompetitor terkait dalam segi bisnis.
    • Mengetahui posisi finansial perusahaan dalam kemampuannya untuk membayar kewajiban atau utang jangka pendek yang sedang berjalan.
    • Mengukur efisiensi pengeluaran dalam kegiatan operasional
    • Dll.
  • Manfaat untuk Investor:
    • Memungkinkan investor untuk melacak dan menganalisa performa aset perusahaan yang digunakan sebagai instrumen investasi.
    • Mengetahui kemampuan sebuah perusahaan dalam membayar kewajiban atau utang jangka pendek mereka dalam periode yang ditentukan.
    • Mengetahui apakah sebuah perusahaan memiliki aset yang layak diinvestasikan.

Apa Saja Jenis Rasio Likuiditas?

Ada 3 jenis rasio likuditas yang secara umum digunakan sebagai indikator pengukuran performa sebuah perusahaan. Beberapa diantaranya adalah:

Jenis Rasio LikuiditasPenjelasan
Rasio Lancar (Current Ratio) Rasio lancar adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk melunasi pasiva lancarnya (utang atau kewajiban yang harus diselesaikan di bawah 1 tahun) dengan total aktiva lancar yang dimiliki. Contoh dari aktiva lancar ini misalnya kas, piutang, surat berharga, dan perlengkapan. Semakin tinggi perbandingan antara aktiva dan utang lancar, maka semakin tinggi kemampuan sebuah perusahaan dalam melunasi kewajiban atau utang lancarnya.
Rasio Cepat (Quick Ratio) Rasio cepat adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk melunasi pasiva lancarnya dengan total aktiva lancar yang paling likuid (tanpa memperhitungkan persediaan). Persediaan tidak diperhitungkan dalam penghitungan rasio cepat, karena pada umumnya membutuhkan waktu pencairan yang cukup lama dibandingkan aset-aset perusahaan lainnya yang lebih likuid.
Rasio Kas (Cash Ratio) Rasio kas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk melunasi pasiva lancar dengan total uang kas yang dimiliki. Rasio kas pada umumnya merujuk pada aset perusahaan yang paling likuid seperti uang tunai dan surat berharga (obligasi) karena dianggap paling mudah digunakan untuk membayar pasiva lancar.

Cara Menghitung Rasio Likuiditas

Dalam perhitungan rasio likuiditas, jika hasil rasio yang didapatkan adalah 1, maka pada umumnya sebuah perusahaan tersebut dinyatakan likuid karena dianggap mampu membayar utang/kewajiban lancarnya. Sebaliknya, jika hasil rasio yang didapatkan di bawah 1, maka perusahaan tersebut dinyatakan tidak likuid (ilikuid) karena diganggap belum mampu membayar utang/kewajiban lancarnya.

Berikut ini adalah beberapa rumus untuk menghitung rasio likuiditas berdasarkan jenisnya yang perlu Anda ketahui.

Rumus Menghitung Rasio Lancar

Rasio Lancar/Current Ratio (CR)

Current Assets (CA) / Current Liabilities (CL)

Total Aktiva Lancar / Total Kewajiban atau Utang Lancar

Rumus Menghitung Rasio Cepat

Rasio Cepat/Quick Ratio (QR)

(Current Assets (CA) - Inventories) / Current Liabilities (CL)

(Total Aktiva Lancar - Persediaan) / Total Kewajiban atau Utang Lancar

Rumus Menghitung Rasio Kas

Rasio Kas/Cash Ratio (CR)

Cash and Equivalent / Current Liabilities (CL)

Uang Kas dan Setara Kas / Total Kewajiban atau Utang Lancar

Contoh Perhitungan Rasio Likuiditas

PT Cermatjaya adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa keuangan dan peru menghitung rasio likuiditas mereka selama 1 bulan terakhir. Di bawah ini adalah contoh rincian aset dan hutang PT Cermatjaya sebagai referensi perhitungan:

RincianJumlah
Uang Kas dan Setara Kas (Cash and Equivalent) Rp8.000.000,-
Persediaan (Inventory) Rp2.075.000,-
Surat Berharga (Securities) Rp4.300.000,-
Piutang (Accounts Receivable) Rp3.500.000,-
Beban Dibayar di Muka (Prepaid Expenses) Rp2.500.000,-
Utang Dagang (Accounts Payable) Rp7.500.000,-
Utang Wesel (Notes Payable) Rp3.500.000,-
Utang Dividen (Dividend Payable) Rp4.575.000,-
Rasio Lancar PT Cermatjaya

Total Aktiva Lancar / Total Kewajiban atau Utang Lancar

(Uang Kas dan Setara Kas + Persediaan + Surat Berharga + Piutang + Beban Dibayar di Muka) / (Utang Dagang + Utang Wesel + Utang Dividen)
(Rp8.000.000,- + Rp2.075.000,- + Rp4.300.000,- + Rp3.500.000,- + Rp2.500.000,-) / (Rp7.500.000,- + Rp3.500.000,- + Rp4.575.000,-)
Rp20.375.000,- / Rp15.575.000,-
1,31

Berdasarkan perhitungan di atas, rasio lancar PT Cermatjaya adalah 1,31.

Rasio Cepat PT Cermatjaya

(Total Aktiva Lancar - Persediaan) / Total Kewajiban atau Utang Lancar

(Uang Kas dan Setara Kas + Surat Berharga + Piutang + Beban Dibayar di Muka) - Persediaan / (Utang Dagang + Utang Wesel + Utang Dividen)
(Rp8.000.000,- + Rp4.300.000,- + Rp3.500.000,- + Rp2.500.000,-) - Rp2.075.000,- / (Rp7.500.000,- + Rp3.500.000,- + Rp4.575.000,-)
Rp18.300.000,- - Rp2.075.000,- / Rp15.575.000,-
Rp16.225.000,- / Rp15.575.000,-
1,04

Berdasarkan perhitungan di atas, rasio cepat PT Cermatjaya adalah 1,04.

Rasio Kas PT Cermatjaya

Uang Kas dan Setara Kas / Total Kewajiban atau Utang Lancar

Uang Kas dan Setara Kas / (Utang Dagang + Utang Wesel + Utang Dividen)
Rp8.000.000,- / (Rp7.500.000,- + Rp3.500.000,- + Rp4.575.000,-)
Rp8.000.000,- / Rp15.575.000,-
0,51

Berdasarkan perhitungan di atas, rasio kas PT Cermatjaya adalah 0,51.

Apa Perbedaan Rasio Likuiditas dan Rasio Solvabilitas

Selain rasio likuiditas, di dalam dunia ekonomi kita juga mengenal tentang rasio solvabilitas. Walaupun memiliki cara penghitungan yang mirp, ada beberapa hal yang membedakan penggunaan rasio likuiditas dan solvabilitas. Berikut beberapa perbedaannya:

IndikatorRasio LikuiditasRasio Solvabilitas
Definisi Dasar Likuiditas mengacu pada kemampuan perusahaan untuk membayar kewajibannya tepat waktu. Solvabilitas mengacu pada total aset yang lebih besar dari total kewajiban perusahaan.
Tujuan Pengukuran

Digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar utang atau kewajiban jangka pendek.

Memberikan informasi apakah aset perusahaan saat ini dapat diubah menjadi uang tunai atau tidak.

Digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar utang atau kewajiban jangka panjang

Kurangnya tingkat solvabilitas bisa menimbulkan kerugian operasional pada perusahaan.

Analisa Tingkat Risiko Risiko tergolong rendah apabila angkanya semakin rendah, namun mempengaruhi kelayakan kredit perusahaan. Tingkat likuiditas rendah menggambarkan ketidakmampuan perusahaan dalam membayar utang dan kewajiban jangka pendek. Risiko tergolong tinggi jika angkanya semakin rendah. Tingkat solvabilitas rendah menggambarkan ketidakmampuan perushaan dalam membayar utang dan kewajiban jangka panjang.

Pahami Rasio Likuiditas Sebelum Investasi

Memahami pentingnya rasio likuiditas berarti mengerti bagaimana performa sebuah perusahaan atas kemampuannya membayar utang atau kewajiban jangka pendek. Semakin tinggi rasio likuiditas, maka perusahaan akan dinyatakan baik dan tentunya akan berdampak pada kondisi intrumen investasi yang positif. Sebagai investor atau orang awam, ada baiknya Anda memahami apa itu, fungsi, dan cara menghitungnya seperti penjelasan di atas ya. Semoga bermanfaat ya Sobat Cermat!

Baca Juga: Pahami Apa Itu Likuiditas, Aspek Terpenting dalam Perusahaan