Kapan Waktu yang Tepat Beli Rumah KPR?

Sebenarnya kapan waktu yang tepat untuk membeli rumah? Inilah salah satu dilema kebanyakan anak muda zaman sekarang.

Bukan karena tidak ada uang, tetapi lebih karena merasa manfaatnya belum dibutuhkan. Apalagi kalau belum menikah atau berkeluarga.

Membeli rumah di usia muda, terutama di usia 20 tahunan justru bagus. Rumah selain bisa ditinggali, juga menjadi investasi jangka panjang.

Mengajukan KPR tidak boleh asal. Perlu pertimbangan dan perhitungan matang, terutama menyangkut finansial agar rumah betul-betul berfaedah sehingga tidak menimbulkan penyesalan di kemudian hari.

Baca Juga: Trik Menemukan Rumah Kontrakan yang Pas di Hati

 
Membeli rumah KPR

1. Cicilan tidak lebih 30% dari gaji

Batas aman utang dalam keuangan pribadi adalah 30% dari gaji atau penghasilan. Artinya, jika ingin membeli rumah dengan skema Kredit Pemilikan Rumah (KPR), cicilan tidak boleh lebih dari persentase tersebut.

Tujuannya agar tidak mengganggu keuangan maupun terhindar dari kredit macet atau gagal bayar. Sebab, selain membayar utang, kamu juga mesti memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti makan, ongkos transportasi, asuransi, tabungan, dan dana darurat.

Sebagai contoh, gaji sebesar Rp 10 juta per bulan, maka maksimal cicilan KPR sebesar Rp 3 juta. Jika cicilan melebihi nominal ini, sebaiknya urungkan niat tersebut, kecuali kamu memiliki penghasilan tambahan.

Agar cicilan KPR lebih ringan, kamu dapat menabung untuk membayar DP rumah. Jadi, DP rumah bisa 25%-30%, cicilan per bulan lebih kecil.

2. Tidak punya utang lainnya

Jika saat ini kamu masih punya kewajiban untuk melunasi utang kendaraan, kartu kredit, atau pinjaman online, jangan berani ambil cicilan rumah KPR dulu.

Setidaknya untuk saat ini. Tetapi, jika dalam beberapa bulan, utang tersebut sudah lunas baru mulai fokus untuk satu tujuan, yakni membeli rumah KPR.

Porsi utang yang terlalu banyak dapat mengguncang keuangan kamu. Mungkin dalam tiga bulan pertama, pembayaran cicilan rumah lancar. Namun memasuki cicilan keempat, baru terasa berat.

Baca Juga: 4 Cara Menghindari Terjadinya Skor Kredit Jelek

3. Naik gaji atau jabatan

Jika kamu mendapatkan promosi jabatan di usia muda, pastilah dibarengi dengan kenaikan gaji dan tunjangan. Saat itulah, kamu dapat mengajukan KPR.

Apalagi kalau perusahaan tempatmu bekerja menawarkan jenjang karier yang bagus untuk karyawannya. Syukur-syukur, bisa dapat fasilitas pinjaman dari kantor untuk pengajuan KPR sebagai apresiasi atas kinerjamu.


Inilah waktu yang tepat beli rumah KPR

4. Sudah punya tabungan DP rumah 

Jika kamu sudah memiliki tabungan DP rumah dengan persentase 25% sampai 30% dari harga rumah yang jadi incaran, langsung saja booking.

Daripada harga rumah keburu naik, DP yang dibutuhkan pun juga pasti menjadi lebih banyak. Menabung sedini mungkin dapat menyelamatkan masa depan kamu.

Meskipun awalnya hanya menabung tanpa tujuan, tetapi berkat menyisihkan uang sedikit demi sedikit, akhirnya terkumpul banyak dan bisa untuk DP rumah.

Baca Juga: 9 Tips Jaga Kebersihan Rumah Agar Virus Penyakit Pergi Jauh-jauh

5. Ada rumah yang mencuri perhatianmu 

Setiap orang memiliki selera masing-masing terhadap rumah idaman, mungkin juga termasuk kamu. Bila ada rumah yang sesuai kebutuhan, kondisi keuangan, serta yang sudah membuatmu jatuh hati, baik dari sisi bangunan, lokasi, sampai keadaan lingkungan sekitar, tak perlu ragu mengajukan KPR.

Kamu pasti tidak mau kan rumah tersebut disamber orang lain? Apalagi kamu memenuhi syarat-syarat di atas. Susah mendapatkan rumah yang pas di hati untuk kedua kalinya, jadi, jangan sia-siakan yang sudah ada di depan mata.

Hindari Jebakan Bunga KPR Murah

Hindari membeli rumah KPR karena tergoda bunga murah. Hati-hati, bisa jadi itu jebakan batman.

Misalnya promo bunga yang terlihat ‘rendah’ tapi justru lebih ‘tinggi’ setelah dihitung-hitung secara keseluruhan. KPR dengan bunga fix rendah, tapi periode pendek, bukan jaminan cicilan KPR akan lebih murah.

Sebagai contoh, KPR bank X menawarkan promo bunga rendah fix 6% selama cicilan 2 tahun pertama. Lalu, di tahun ketiga, kamu sudah diharuskan membayar cicilan KPR dengan floating rate yang berlaku.

Sudah pasti cicilan lebih tinggi dari 2 tahun sebelumnya, dan jika dihitung menyeluruh, kamu justru rugi. Bunga KPR rendah diawal bukanlah solusi.

Cara yang jauh lebih baik dan menguntungkan kamu, yaitu pilih KPR yang memberikan suku bunga rendah dengan masa hitungan bunga fix yang panjang.

Baca Juga: Pantangan saat Membeli Rumah, Jika Dilanggar Bisa Fatal