Buat Ayah dan Calon Ayah, Begini Cara Atur Keuangan dan Investasi yang Baik

Salah satu impian yang dimiliki banyak lelaki adalah menikah dengan wanita dambaan, memiliki anak, dan menjadi seorang ayah. Bagi mereka yang baru saja menikah, tentu anak akan selalu menjadi salah satu harapan yang selalu dinanti.

Saat sang buah hatinya lahir, maka si pria akan langsung menyandang status sebagai seorang ayah. Namun, menjadi seorang ayah bukanlah perkara sepele. Ada banyak sekali tantangan dan tanggung jawab baru yang harus dipikul.

Salah satunya dalam hal keuangan, ketika dia menjadi seorang ayah, seorang pria tidak bisa lagi bermain-main dengan keuangan. Dia harus sangat cermat dan bijak melakukan pengaturan keuangan untuk keluarganya.

Bagaimana keluarganya mau hidup sejahtera kalau kepala keluarganya saja tidak bisa mengatur keuangan dengan benar.

Bagi Anda yang akan segera menikah maupun akan menjadi seorang ayah, siapkan diri Anda dengan baik. Pelajari cara mengelola keuangan dan investasi yang benar supaya keuangan selalu sehat.

Simak ulasannya tipsnya dari cermati.com berikut ini.

1. Miliki Asuransi Sesuai Kebutuhan

Hal pertama yang harus dilakukan para calon ayah adalah membeli produk asuransi yang dibutuhkan keluarganya. Karena asuransi yang akan memberikan proteksi keuangan ketika ada suatu masalah yang membutuhkan pengeluaran besar, seperti masalah kesehatan. Di samping itu, tentunya kehidupan Anda dan seluruh anggota keluarga akan menjadi lebih tenang.

Ingat, kita semua tidak akan tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Maka dari itu, sebelum menjadi ayah, sebaiknya melakukan persiapkan yang baik dalam segala hal, termasuk mengambil asuransi untuk semua anggota keluarga.

Kenali jenis-jenis asuransi yang bisa Anda pilih dan gunakan sesuai dengan kebutuhan keluarga nantinya, antara lain:

  • Asuransi Jiwa

Seperti yang sudah disebutkan, kita tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Sebagai contoh, bukan untuk menakut-nakuti, bila suatu saat kepala keluarga atau pencari nafkah utama meninggal dunia, siapa yang akan menanggung biaya hidup keluarganya?

Di sinilah asuransi keluarga berperan, karena dia akan memberikan santunan atau uang pertanggungan kepada pewaris dalam jumlah tertentu yang nilainya cukup besar. Santunan itu nantinya bisa digunakan untuk menghidupi keluarga atau menjadi modal kerja guna menjadi sumber pemasukan baru pasca ditinggal pencari nafkah utama.

Baca Juga: 4 Alasan Kenapa Asuransi Jiwa Penting Untuk Anda

  • Asuransi Kesehatan

Kita sudah tahu kalau biaya kesehatan selalu naik setiap tahunnya, memeriksa kesehatan saja membutuhkan minimal biaya ratusan ribu rupiah, bagaimana kalau diperlukan tindakan tertentu yang membutuhkan uang banyak?

Untuk itu diperlukan asuransi keuangan untuk mengatasi masalah itu. Karena asuransi kesehatan akan menjamin biaya-biaya yang dibutuhkan. Jadi, Anda tidak perlu pusing ketika masalah kesehatan datang.

Sesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi finansial Anda, apabila saat ini asuransi kesehatan dari BPJS Kesehatan dirasa kurang dan Anda memiliki bujet lebih maka Anda bisa membeli asuransi kesehatan dari swasta.  

  • Asuransi Pendidikan

Meskipun masih lama, tapi biaya pendidikan anak harus dipersiapkan dari sekarang. Alasan utamanya, karena biaya pendidikan selalu naik dari tahun ke tahun. Memang, sekarang sekolah negeri bisa dikatakan sudah tidak memungut biaya bulanan lagi, tapi itu tidak termasuk biaya buku, seragam, tugas, dan lainnya lagi.

Nilai dari keperluan itu bahkan lebih besar dari biaya bulanan yang dulu dipungut sekolah. Kalau ingin menyekolahkan anak di sekolah swasta, tentu biaya yang dibutuhkan akan melonjak lebih besar karena Anda mesti membayar biaya bulanan dan segala embel-embelnya. Karena itu, Beli asuransi pendidikan dari sekarang, dan jamin pendidikan anak Anda dari sekarang

Baca Juga: Pentingnya Asuransi Pendidikan untuk Anak

Kalau Ayah Sudah Punya Asuransi, Jangan Lupa Perbarui Polis

Masih berhubungan dengan asuransi, ketika anak yang ditunggu-tunggu lahir, mungkin Anda masih larut dalam kebahagiaan sampai lupa harus melakukan pembaruan pada polis asuransi, terutama asuransi yang terkait dengan anak.

Kalau polis tidak diperbarui maka perlindungan asuransi Anda menjadi tidak lengkap. Hal ini tidak berlaku pada anak pertama saja, tapi berlaku juga pada anak kedua, ketiga, dan seterusnya.

Sebagai kepala keluarga, Anda wajib untuk terus memperbarui polis asuransi. Pembaruan polis asuransi ini tidak hanya berlaku untuk asuransi yang dibeli sendiri, tapi juga asuransi yang didapatkan dari tempat kerja.

2. Miliki Dana Darurat

Sebagai kepala keluarga, Anda harus paham betul fungsi dari dana darurat. Hal ini krusial dan tidak boleh disepelekan. Dana darurat adalah simpanan wajib yang dapat digunakan pada saat keluarga mengalami kondisi darurat atau mendesak.

Bagi Anda yang baru menikah, idealnya milikilah dana darurat sekitar 3-6 bulan dari pengeluaran rutin. Sementara itu, bagi yang sudah berkeluarga (memiliki lebih dari 2 anak) bisa disiapkan dana darurat sekitar 6-12 bulan pengeluaran.

Baca Juga: Berapa Jumlah Dana Darurat yang Harus Dipersiapkan?

3. Siapkan Tabungan Pendidikan

Seperti yang sudah disebutkan di atas, seorang ayah yang baik seharusnya memiliki tabungan pendidikan anak, baik itu berbentuk tabungan biasa ataupun asuransi. Mengapa? Alasannya jelas, karena beban biaya pendidikan semakin mahal dari tahun ke tahun.

Mungkin saja Anda akan sangat berat saat di awal masa bayar premi, karena Anda harus mau menyisihkan atau mengalokasikan sebagian uang untuk keperluan ini.

Namun saat anak tumbuh dewasa dan sudah mulai menempuh jenjang pendidikan demi pendidikan, Anda juga yang akan merasakan manfaat dari menggunakan produk ini. Maka semakin cepat Anda memulai persiapan pendidikan anak, hasilnya juga akan semakin bagus.

4. Miliki Investasi

Sebagai seorang ayah, tentunya Anda mesti memikirkan keuangan tidak hanya untuk masa sekarang, tapi juga sampai saat pensiun nanti.

Investasi akan menjadi solusi paling tepat untuk mewujudkan impian Anda dan keluarga di masa depan. Investasi juga merupakan sebuah cara untuk melindungi uang agar tidak ditelan inflasi  begitu saja.

Jika Anda tertarik untuk berinvestasi, lebih baik lakukan dari sekarang jauh sebelum menikah. Mengapa? Karena ketika sudah menikah, Anda harus mengubah gaya investasi dan harus lebih bijak dalam memilih produk investasinya.

Lalu, bagaimana jika saya sudah menikah? Jangan khawatir, tidak ada kata terlambat untuk berinvestasi. Lakukan dari sekarang, karena semakin dini Anda berinvestasi, hasil yang didapat juga semakin besar.

Investasi akan memberikan keuntungan yang melebihi tingkat pertumbuhan inflasi setiap tahunnya. Sebagai contoh, jika tingkat inflasi di Indonesia sekitar tujuh persen per tahunnya, maka Anda wajib mencari jenis investasi yang memberikan keuntungan di atas tujuh persen per tahun.

Ada banyak produk investasi yang menawarkan keuntungan di atas nilai inflasi, seperti saham atau reksa dana. Tapi nilai risiko dari kedua investasi itu berbeda, di mana saham dianggap lebih berisiko dari reksa dana.

Sebagai saran, jika Anda adalah orang yang belum menikah, maka investasi saham bisa menjadi pilihan utama. Namun jika sudah menikah dan memiliki anak, sebaiknya memilih investasi yang tidak berisiko tinggi seperti reksa dana. Karena Anda tidak boleh kehilangan banyak uang ketika berinvestasi mengingat kebutuhan yang harus ditanggung juga besar.

Baca Juga:  Pahami Plus-Minus dari Investasi Saham, Reksa Dana, SBR, ORI, dan Deposito

5. Tingkatkan Penghasilan

Memiliki pendapatan tambahan sebagai sumber keuangan adalah hal yang baik. Anda bisa melakukan kerja sampingan seperti menjadi freelancer atau menekuni bisnis kecil-kecilan.

Tak dipungkiri setelah menikah atau bekeluarga, biaya kebutuhan hidup semakin banyak dan mahal. Jadi, apabila memungkinkan Anda bisa punya pendapatan dari sumber lainnya. Uang dari hasil kerja sampingan ini nantinya bisa dialokasikan untuk tabungan dana darurat dan investasi.

Baca Juga: Kiat Sukses Berbisnis Saat Pandemi, Dijamin Berhasil!  

Terus Tingkatkan Skills dan Pengetahuan

Apabila Anda saat ini telah menjadi seorang ayah atau Anda adalah calon ayah, terus semangat. Mengelola uang itu tidaklah sulit. Yang terpenting adalah Anda senantiasa meningkatkan keahlian Anda dalam segala hal, khususnya mengelola keuangan dan investasi. Teruslah berjuang untuk memberikan penghidupan yang terbaik bagi keluarga tercinta.

Baca Juga: Mau Keluarga Harmonis? Ini 12 Tips untuk Dicoba