11 Tradisi Lebaran yang Dikangenin Warga RI Sebelum Pandemi

Hari Raya Lebaran selalu identik dengan berbagai hal yang menyenangkan. Tradisi ini begitu melekat dalam kehidupan masyarakat Indonesia.

Silaturahmi dan berbagai panganan khas Lebaran menjadi sebuah pemandangan wajib yang kita temui setiap kali momen Hari Raya Idul Fitri. Menjadi sebuah kebiasaan yang dilakukan turun temurun.

Sebut saja mudik. Aktivitas pulang kampung yang saban tahun dijalani warga Indonesia setiap jelang Lebaran, terutama bagi mereka yang statusnya perantau. 

Ini adalah satu dari sekian banyak tradisi Lebaran yang ada di Indonesia sebelum pandemi. Ya, virus Covid-19 telah mengubah atau menggeser tradisi yang saban tahun digelar untuk merayakan Idul Fitri. 

Berikut tradisi Lebaran di Indonesia yang sangat dikangenin warga sebelum ada virus corona:

Baca Juga: 4 Tips Investasi Saham saat Lebaran agar THR Gak Mubazir

1. Mudik


Mudik via bokunosekai.files.wordpress.com

Mudik adalah tradisi yang sangat menakjubkan. Mungkin Indonesia menjadi negara dengan masyarakat yang paling banyak melakukan perjalanan pulang kampung di musim Lebaran.

Puluhan juta orang akan bepergian dan menyeberang pulau yang satu ke pulau lainnya dalam satu waktu. Mudik menjadi aktivitas besar di Tanah Air.

Setelah mencari nafkah di Ibu Kota atau kota lain, perantau akan memanfaatkan momen Lebaran untuk mudik. Pulang ke kampung halaman, menumpahkan rasa rindu dan berkumpul bersama orangtua, sanak saudara, maupun pasangan dan anak tercinta. 

2. Halal Bihalal

Meski saat ini banyak di antara kita yang menggunakan gadget atau smartphone untuk bersilaturahmi online, mengucapkan selamat Lebaran kepada keluarga, saudara, atau teman, tetapi bagi sebagian orang halal bihalal lebih afdol jika bertatap muka langsung.

Halal bihalal adalah sebuah tradisi yang telah dilakukan sejak lama sekali. Di mana orang akan saling mengunjungi dan merayakan Lebaran bersama keluarga besar, teman-teman, kerabat, tetangga, atau bahkan mereka yang kita tuakan untuk saling bermaaf-maafan.

3. Takbir Keliling


Takbir Keliling via pareparekota.go.id

Lebaran akan selalu disambut dengan kumandang takbir sebagai tanda kemenangan setelah melakukan puasa selama sebulan penuh. Mereka akan turun ke jalan dan berkeliling, baik menggunakan mobil terbuka ataupun ramai-ramai berjalan kaki. 

Kegiatan takbil keliling akan sangat menyenangkan dan menjadi salah satu yang paling ditunggu-tunggu, terutama bagi anak-anak jelang Lebaran. 

Baca Juga: 6 Langkah Mudah untuk Tetap Hemat di Hari Lebaran Nanti

4. Menabuh Bedug

Kumandang takbir akan selalu diiringi dengan tabuhan bedug yang menggema di sepanjang jalan. Tabuhan bedug akan menambah suasana haru dan gembira.

Suara takbir akan terdengar mulai dari malam takbiran hingga pagi di hari Lebaran. Bukan hanya satu atau dua bedug saja yang ditabuh, namun hampir semua masjid akan menabuhnya dengan diiringi gema takbir, tanda hari kemenangan telah tiba. 

Bedug sudah menjadi simbol Hari Raya Idul Fitri selain ketupat. Tak heran gambar bedug dijadikan ikon yang merepresentasikan hari Lebaran. Salah satu contohnya di kartu ucapan selamat Lebaran.

5. Ketupat


Ketupat via wikimedia.org

Lebaran dan ketupat adalah dua hal yang tidak terpisahkan. Makanan khas Lebaran ini biasanya disajikan bersama opor ayam, rendang daging, semur daging, kerupuk udang, sambal goreng ati, dan beberapa jenis tambahan lainnya.

Meski punya cara penyajian yang berbeda-beda pada tiap daerah, namun ketupat telah menjadi sebuah makanan wajib yang selalu dihidangkan ketika perayaan Lebaran. Disantap bersama-sama oleh seluruh anggota keluarga setelah sholat ied dan bermaaf-maafan.

6. Saling Berkirim Makanan

Hantaran, begitu masyarakat Sumatera mengenal tradisi yang satu ini. Namun bukan hanya di sana saja, tradisi saling bertukar makanan ini juga dijalankan oleh hampir semua wilayah di Indonesia.

Ditujukan bagi saudara, keluarga, tetangga, kerabat, atau bahkan mereka yang kurang beruntung. Tradisi ini mengajarkan kita untuk selalu berbagi dan menjalin silaturahmi dengan kerabat.  

Sebagian daerah melakukan tradisi berkirim makanan ini di waktu-waktu sebelum berbuka pada hari terakhir puasa, sebab biasanya sajian Lebaran telah disiapkan di hari ini.

7. THR

Bagi-bagi amplop THR

Tunjangan Hari Raya (THR) adalah sejumlah uang yang diberikan perusahaan kepada karyawan menjelang Lebaran. Biasanya dalam aturan seminggu sebelum Hari Raya. Besarannya sudah diatur pemerintah. 

Namun, bukan hanya perusahaan saja yang akan memberikan THR kepada karyawannya. Masyarakat juga memiliki sebuah tradisi bagi-bagi amplop THR kepada anak-anak. Pantas saja momen ini selalu dinantikan anak-anak. 

Uang THR yang dibagikan biasanya masih baru. Nominalnya mulai dari Rp 2.000 sampai Rp 100.000 sesuai kemampuan masing-masing pemberi. 

8. Baju Baru

Membeli baju baru ketika Lebaran juga menjadi salah satu tradisi yang hampir dijalani masyarakat kita. Setiap jelang Lebaran, Pasar Tanah Abang maupun pasar dan pusat perbelanjaan selalu ramai dengan pengunjung yang ingin membeli baju baru. 

Mereka ingin berburu baju Lebaran murah karena biasanya banyak diskon atau promo yang ditawarkan merchant untuk meningkatkan penjualan. Namun saat ini, belanja baju baru untuk Lebaran bisa dilakukan secara online atau belanja online. 

Baca Juga: Cara Ampuh Usir Stres akibat Gagal Mudik Lebaran Biar Kembali Bahagia

9. Ziarah ke Makam


Ziarah Kubur via blogspot.com

Nyekar atau ziarah, menjadi hal wajib bagi sebagian besar masyarakat Indonesia di Hari Lebaran. Biasanya hal ini dilakukan selepas Shalat Idul Fitri atau di pagi hari Lebaran pertama tiba.

Orang-orang akan mendatangi makam dan memanjatkan doa bagi keluarga dan saudara yang telah meninggal dunia. Nyekar juga bisa dilakukan sebelum puasa. 

10. Rekreasi

Gak pulang kampung? Libur Lebaran diisi dengan rekreasi. Aktivitas menyenangkan ini juga bisa dilakukan ketika masyarakat mudik. 

Bepergian ke tempat-tempat wisata rombongan dengan keluarga besar. Sambil membawa bekal makanan komplit. Momen berharga yang jarang terjadi. Ini juga yang menjadikan tempat-tempat wisata selalu ramai setiap kali musim libur Lebaran tiba. 

11. Petasan


Petasan via primaradio.co.id

Tradisi menyalakan petasan pada hari Lebaran dinilai berbahaya, sebab secara resmi penggunaan petasan telah dilarang oleh pemerintah. Namun, petasan di Hari Lebaran telah menjadi sebuah tradisi yang sulit dihilangkan karena menambah kemeriahan.

Sebagai pengganti petasan, masyarakat mengunakan kembang api untuk menambah semaraknya pesta kemenangan umat Islam. Hal ini karena kembang api tidak menimbulkan ledakan layaknya petasan. Akan tetapi, harus hati-hati juga dalam bermain kembang api.

Unik dan Menyenangkan

Lebaran tentu menjadi momen yang selalu ditunggu-tunggu oleh semua orang. Sebab di hari ini, seluruh umat Islam akan merayakan kemenangan.

Ada banyak tradisi Lebaran yang dijalankan di Indonesia, beberapa di antaranya bahkan sangat melekat dan tidak pernah hilang ditelan masa.

Namun beberapa tradisi di atas saat ini ada yang ditiadakan atau dilarang pemerintah demi menghindari penyebaran virus Covid-19. Oleh sebab itu, taati kebijakan pemerintah dan patuhi protokol kesehatan di masa pandemi. 

Sambut Lebaran dengan gembira. Selamat Merayakan Hari Kemenangan, Minal Aidin Wal Faizin, Mohon Maaf Lahir dan Batin.

Baca Juga: 6 Tips Menghindari Utang Sehabis Merayakan Lebaran