4 Alasan Mengapa Harga Perhiasan Platinum Mengalahkan Emas

Memiliki perhiasan berharga merupakan hobi sebagian orang, barangkali Anda salah satunya. Selain sebagai investasi, berbagai perhiasan berharga ini juga kerap dipakai sebagai sesuatu yang menunjukkan status sosial seseorang. 

Hingga saat ini, perhiasan berbahan emas masih menjadi yang paling populer di pasaran. Namun pada kenyataannya, sejumlah perhiasan dari bahan logam lainnya juga tak kalah menarik, salah satunya platinum. 

Di antara sejumlah logam yang kerap dijadikan perhiasan, platinum justru termasuk salah satu yang paling mahal. Bagaimana tidak, harganya bahkan mengalahkan harga perhiasan emas di pasaran. 

Hal ini membuat platinum semakin banyak dilirik, meskipun pada kenyataannya hanya sedikit saja toko yang menyediakan produk-produk tersebut di pasaran. Harga yang cenderung mahal bahkan bukan alasan kebanyakan orang mengoleksi perhiasan platinum. 

Lalu, apa sebenarnya yang membuat harga perhiasan ini begitu tinggi? Berikut ini adalah beberapa alasan kenapa perhiasan platinum mahal dan harganya bisa mengalahkan emas:

1. Tingkat kepadatan yang lebih tinggi

Tingkat kepadatan platinum menjadi salah satu penyebab tingginya harga logam ini di pasaran, termasuk setelah dijadikan sebagai perhiasan. Jika dibandingkan dengan kepadatan emas, platinum bahkan jauh lebih padat. 

Dalam ukuran (fisik) yang sama, logam platinum akan memiliki berat sekitar 50% lebih banyak jika dibandingkan dengan emas. Contohnya: jika sebuah cincin emas untuk ukuran 8 dibuat dengan menggunakan emas seberat 8 gram, maka untuk membuat cincin dengan ukuran yang persis saja akan dibutuhkan platinum seberat 14 gram.

Tingkat kepadatan ini akan membuat platinum lebih berat, jika dibandingkan dengan emas. Hal ini juga akan mempengaruhi harga logam mulia yang satu ini di pasaran. Semakin besar perhiasan platinum yang Anda inginkan, maka semakin mahal juga harga yang harus Anda bayarkan untuk membawanya pulang. 

2. Tingkat kemurnian hingga 95%

Di dalam prakteknya, proses pembuatan perhiasan akan dilakukan dengan cara mencairkan dan mencampur logam utama dengan tambahan logam lainnya. Hal ini berlaku untuk hampir semua jenis perhiasan logam, termasuk emas dan juga platinum. 

Saat membuat perhiasan dengan emas 18 karat yang memiliki kandungan emas sebesar 75%, maka penambahan logam lainnya ini akan dilakukan sebesar 25% dari berat perhiasan yang akan dibuat. Namun di dalam pembuatan perhiasan platinum, logam platinum hanya membutuhkan 5% saja tambahan logam lainnya. 

Platinum memiliki tingkat kemurnian yang sangat tinggi, bahkan hingga mencapai 95%. Selain itu, logam pencampur yang digunakan dalam proses pembuatan perhiasan juga akan menggunakan logam mulia yang harganya hampir sama dengan harga platinum itu sendiri. 

Hal ini juga akan ikut mempengaruhi tingginya harga perhiasan platinum. Sementara perhiasan emas pada umumnya hanya dicampur dengan tambahan logam yang justru harganya lebih murah, seperti tembaga maupun perak yang harganya justru lebih murah dari emas. 

3. Biaya produksi lebih tinggi

Tidak mudah dibentuk menjadi perhiasan, platinum memang memiliki karakter yang lebih keras jika dibandingkan dengan emas. Emas yang mudah lunak ketika dipanaskan tentu akan lebih mudah dibentuk menjadi perhiasan. 

Hal ini juga akan membuat proses produksi menjadi lebih singkat dan mudah, bahkan ikut mempengaruhi biaya produksi menjadi lebih murah. Sementara di lain sisi, platinum yang keras cenderung sulit dibentuk menjadi perhiasan. 

Titik lebur keduanya memang berbeda jauh. Jika titik lebur emas ada di angka 1949 Derajat Fahrenheit, maka platinum berada di titik lebur 3214 Derajat Fahrenheit. 

Tingginya titik lebur platinum tentu membuat logam ini membutuhkan peralatan yang lebih canggih dan juga proses yang lebih panjang ketika dibentuk menjadi perhiasan. Semua ini akan membuat biaya produksi perhiasan logam mulia yang satu ini menjadi begitu tinggi. 

4. Termasuk jenis logam langka

Meskipun cukup terbatas, produksi emas masih terbilang tinggi setiap tahunnya. Logam mulia ini masih bisa ditemukan di banyak wilayah, termasuk Indonesia. 

Setidaknya, emas bisa diproduksi melalui proses penambangan hingga 1.500 ton setiap tahunnya. Ini tentu jumlah yang sangat besar, jika dibandingkan dengan penambangan platinum yang hanya menghasilkan sekitar 160 ton saja setiap tahunnya. 

Berbeda dengan emas yang banyak ditemukan di berbagai wilayah, platinum justru terbilang langka. Logam mulia ini hanya ditemukan di beberapa negara saja, termasuk Rusia dan juga Afrika Selatan yang menjadi 2 negara penghasil utamanya. 

Kelangkaan platinum ini tentu akan sangat mempengaruhi harganya, sebab penambangan hanya memberikan hasil yang terbatas setiap tahunnya. 

Pilih Perhiasan Emas atau Platinum?

Platinum merupakan logam mulia yang harganya terbilang mahal, bahkan bisa mengalahkan harga emas. Jika Anda ingin berinvestasi atau sekedar mengoleksi perhiasan, maka kedua jenis logam mulia ini tentu bisa menjadi pertimbangan. Untuk perhiasan yang lebih awet dan tidak mudah rusak, platinum bisa menjadi pilihan. Namun jika Anda menginginkan perhiasan dengan harga terjangkau dan likuid, maka emas akan menjadi pilihan tepat.