5 Masalah Keuangan yang Wajib Diketahui Fresh Graduate

Kuliah dan bekerja adalah dua hal yang berbeda namun saling terkait, khususnya tentang pengelolaan keuangan. Minim pengetahuan tentang keuangan saat kuliah bisa berdampak buruk pada pengelolaan dan perencanaan keuangan pada kamu bekerja.

Lulusan baru (fresh graduate) berpotensi mengalami masa sulit mengelola keuangan kedepannya jika tidak mengetahui cara mengatur penghasilannya. 

Di awal masa-masa lulus kuliah, kamu boleh jadi merasa bahagia karena terbebas dari segala bentuk tanggung jawab akan tugas kuliah yang menumpuk.

Setelahnya, selamat datang ke dunia bekerja. Di sinilah kamu akan menemukan tantangan dalam mengelola uang dari penghasilan yang kamu dapatkan. 

Berapapun gaji yang didapatkan, intinya fresh graduate perlu mengetahui bahwa mengelola uang itu perlu kendali diri agar pengeluaran tidak lebih tinggi dari penghasilan. 

Nah, supaya kamu tidak terjebak dalam pengelolaan keuangan yang keliru yang bisa membuat masa depanmu suram, yuk perhatikan 5 hal keuangan wajib kamu ketahui ini.

1. Upayakan Pengeluaran Lebih Kecil dari Pendapatan

Prinsip dasar pengelolaan keuangan adalah menjaga supaya pengeluaran untuk biaya hidup dan gaya hidup tidak lebih besar daripada gaji. 

Umumnya, posisi pekerjaan fresh graduate masih berada di level bawah atau menengah dengan nilai gaji yang pas-pasan. Apabila kamu bisa mengelola gaji dengan baik, kamu tidak perlu khawatir, gaji yang kamu dapatkan akan cukup untuk biaya hidup dan gaya hidupmu. Namun, sebaliknya, apabila kamu boros dan cenderung impulsif, bisa dipastikan kamu bisa mengalami stres keuangan. 

Setelah lulus dan mulai bekerja, pastinya kamu di tuntut untuk mandiri dan bisa mencukupi kebutuhan hidup sendiri tanpa campur tangan atau bantuan keuangan dari orang tua.

Usahakan untuk tidak terlena menghamburkan gaji yang kamu dapatkan dalam waktu singkat, belajarlah untuk menjadi lebih mandiri secara bertahap dan tidak bergantung kepada orang tua, khususnya urusan finansial.

Idealnya pengeluaran adalah 1/3 dari pendapatan. Mulai sekarang latihlah dirimu untuk mengatur gaji yang kamu dapatkan dan lebih cermat saat membelanjakan uangmu. 

Baca Juga : 8 Cara Cermat Mengatur Gaji Bulanan

2. Waktu adalah Aset Berharga, Mulai Nabung dan Investasi 

Ya, waktu adalah aset berharga. Mengapa? sebab jika kamu punya waktu lebih maka ada banyak hal yang bisa kamu lakukan untuk menambah skills dan penghasilan. Misalnya, mulai usaha sampingan atau investasi.

Dalam konteks perencanaan keuangan, waktu identik dengan kapan kamu mulai untuk menabung atau berinvestasi. Jadi, meski kamu seorang pekerja fresh graduate, jangan malas atau lupa untuk sisihkan sebagian uang gajimu untuk tujuan tabungan / investasi.

Tak perlu minder meski gaji kamu saat ini masih pas-pasan. Tetap usahakan untuk bisa nabung dan investasi. Ingat, zaman now ini investasi bisa dilakukan dengan modal terjangkau. Mulai dari Rp50.000-Rp100.000,- saja sudah bisa investasi. 

Pahami bahwa nabung dan investasi akan berguna untuk masa depanmu. Lakukan secara bertahap dan disiplin untuk mulai nabung dan investasi. 

Cara mulainya, kamu bisa mulai belajar investasi dengan modal terjangkau namun memberikan keuntungan menarik dalam jangka waktu lama, seperti saham dan reksa dana.

Untuk menabung, kamu bisa membuka rekening baru , terpisah dari rekening gajian dan tanpa kartu ATM. Tujuannya supaya kamu tidak tergoda untuk belanja yang tidak kamu butuhkan.

Baca Juga: Apa Itu Reksadana? Ini Yang Perlu Diketahui

3. Terlalu Santai, Jadi Malas Belajar Mengatur Uang 

Pelajaran tentang pengelolaan keuangan jarang diberikan saat kuliah. Tak heran jika banyak diantara lulusan baru yang boros tanpa sadar dalam mengelola gaji mereka. Mereka baru sadar saat sudah bekerja 5-10 tahun mereka tidak punya apa-apa, alias tak ada aset yang mereka miliki.

Mulai sekarang cobalah untuk belajar tentang perencanaan keuangan dan perbanyaklah ilmu tentang investasi.

Hal sederhana yang bisa kamu lakukan adalah dengan membuat perencanaan keuangan bulanan. Caranya mudah, buatlah daftar pengeluaran untuk biaya hidup (cicilan, bayar kost, biaya makanan, transportasi, belanja kebutuhan hidup dan lainnya). 

Lalu tentukan anggaran untuk biaya gaya hidup (biaya ngopi seminggu sekali, biaya makan untuk jajan online / restoran hingga biaya nabung untuk liburan). Jangan lupa sisihkan uang, minimal 10% dari gajimu untuk di alokasikan ke tabungan dan investasi. 

Baca Juga : Gaji di Bawah UMR Mau Investasi, Harus Mulai Dari Mana?

4. Tidak Membuat Rencana Keuangan Masa Depan 

Apabila kamu sudah memiliki pasangan, mulailah berdua menyiapkan rencana keuangan untuk masa depan. Pahami bahwa bicara tentang uang dan masa depan dengan partner adalah hal positif. Tapi jika kamu masih single alias belum punya pasangan / pacar. Tentu kamu juga bisa mulai merencanakan masa depanmu. 

Hindari untuk malas membuat perencanaan keuangan masa depan. Kenali apa sih cita-cita mu dan hitung berapa modal yang kamu butuhkan untuk mewujudkannya? 

Misalnya, kamu bercita-cita ingin nikah 2-3 tahun lagi, modal nikah sekitar Rp150 juta. Atau kamu bercita-cita keliling dunia (Eropa, Amerika, Australia), bujet liburan sekitar Rp50 juta - Rp100 juta. Atau kamu berencana beli rumah dalam waktu 3-5 tahun ke depan, uang yang dibutuhkan sebesar Rp500 juta-Rp1 miliar.  

Nah, jika kamu sudah mengetahui tujuan keuangan atau cita-citamu. Saatnya, kamu mulai menyiapkan dananya. Caranya, bisa dengan nabung, investasi hingga memperbanyak penghasilan.

Baca Juga: Nikah Yuk! Ini 11 Rincian Biaya Nikah yang Perlu Disiapkan Milenial

5. Tidak Memiliki Perencanaan Keuangan untuk Masa Pensiun

 

Tidak memiliki perencanaan keuangan adalah kesalahan besar. Banyak kejadian, saat usia 20 tahunan mereka banyak menghambur-hamburkan uang, saat usia 30 tahunan mencoba mengoreksi kesalahan dan baru belajar cara mengelola uang, kemudian di usia 40 tahunan mulai sibuk menutup utang yang terjadi di usia 20-30 tahunan, dan usia 50 tahunan baru sadar dan mulai merencanakan dana pensiun.

Tentu ini kesalahan umum yang perlu dikoreksi sejak dini. Meskipun usia kamu masih jauh dari usia pensiun, tak ada salahnya untuk mulai mempersiapkan dana pensiun. Semakin muda kamu mempersiapkan dana pensiun, maka semakin siap kamu dalam menghadapi masa pensiun nanti. 

Baca Juga : 7 Kebiasaan Mengatur Keuangan yang Salah Pada Usia 20-an

Komitmen dan Displin

Dalam mengelola uang, tentu dibutuhkan pengorbanan. Sebaiknya kamu lakukan penghematan secukupnya, agar gaji bisa cukup untuk menabung dan investasi. Belilah barang yang memang dibutuhkan bukan keinginan atau gensi semata.

Kurangi kebiasaan boros yang kurang bermanfaat, misalnya hobi nongkrong di kafe atau jalan-jalan tanpa tujuan. Hindari malas dan menunda-nunda, karena kunci sukses keuangan adalah komitmen dan disiplin dalam menjalankan rencana keuangan yang sudah kamu buat. Ciptakan masa depan cemerlang versimu. Semangat ya sobat!

Baca Juga: Tips Memutus Rantai Generasi Sandwich Biar Gak Nyusahin Anak