Manipulatif: Pengertian, Ciri-ciri, dan Penyebabnya

Kamu pasti pernah mendengar istilah manipulatif. Misalnya, saat seseorang mengatakan kalau dia punya teman yang manipulatif. Sifat tersebut membuat temanmu merasa tidak nyaman, bahkan merasa khawatir dirinya akan tertular.

Apa yang dimaksud dengan manipulatif? Apa penyebabnya dan seperti apa ciri-cirinya? Simak dalam penjelasan berikut ini, ya!

Pengertian Manipulatif yang Sebenarnya

Arti manipulatif adalah suatu sifat yang dengan sengaja memanfaatkan orang lain demi keuntungan dirinya sendiri. Orang manipulatif menggunakan cara tidak jujur alias berbohong untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. Bisa dikatakan seperti peribahasa “ada udang di balik batu”.

Seseorang yang manipulatif awalnya bersikap sangat baik, bahkan terlihat tulus dalam berteman atau menjalin hubungan. Namun, sikapnya tersebut adalah topeng untuk menutupi sifat aslinya. Ketika sifat aslinya keluar, orang lain mungkin akan berasumsi kalau sifat ini hanya bagian dari amarah atau kekesalannya saja, dan tidak akan terulang di kemudian hari.

Seseorang berusaha untuk men-justify sifat asli orang yang manipulatif lantaran si manipulatif sudah sering berbuat kebaikan dulunya. Padahal, sifat baiknya tersebut tidak dilandasi oleh rasa tulus. Makanya seseorang yang berteman dengan orang yang manipulatif biasanya akan banyak dirugikan, baik dari segi perasaan maupun mental.

Baca Juga: Konsultasi Gratis Kesehatan Mental dengan BPJS Kesehatan, Bisa? Ini Caranya

Penyebab Seseorang Menjadi Manipulatif

Ternyata, ada beberapa hal yang menyebabkan seseorang menjadi manipulatif. Apa saja?

  • Hubungannya mengalami disfungsi atau tidak berfungsi dengan baik, jadi orang yang manipulatif tidak mampu membangun komunikasi baik dengan orang di sekitarnya
  • Pernah mengalami pelecehan atau kekerasan, mengakibatkan orang tersebut tidak mampu berbicara jujur kepada orang lain. Membuat dirinya melakukan segala cara manipulasi untuk mendapatkan apa yang diinginkan
  • Mengalami gangguan kepribadian, termasuk merasa kesulitan untuk membedakan antara narsisme dan boundaries

Ciri-ciri Orang Manipulatif

Apakah orang-orang di sekitarmu termasuk manipulatif? Kenali dulu ciri-ciri orang manipulated berikut ini.

1. Minim Usaha

Sosok manipulatif tidak mau mengeluarkan usaha lebih untuk berurusan dengan seseorang. Katakanlah ketika ingin bertemu satu sama lain untuk membahas hal penting. Si manipulatif akan memilih tempat yang dekat dengannya tanpa memikirkan jarak yang kamu tempuh untuk sampai ke sana.

Bukan satu atau dua kali, hal ini terjadi setiap kali ingin bertemu. Sikap ini untuk memberikan rasa aman bagi dirinya sendiri. Semakin dekat jarak tempat yang dituju, semakin besar pula kekuatan yang dimiliki si manipulatif karena tempat itu masih menjadi bagian dari wilayah kekuasaannya. 

2. Suka Membolak-balikkan Fakta

Sosok yang manipulatif suka membolak-balikkan fakta agar orang lain merasa bersalah. Mereka sering kali mengarang sesuatu agar orang lain merasa kebingungan. Membuat orang tersebut ragu atas dirinya sendiri. 

Manipulator tidak akan ragu untuk memberitahu letak kesalahan seseorang untuk meyakinkan kalau dia benar-benar bersalah. Misalnya dalam suatu konflik, si A berusaha terlihat tak berdaya untuk membuktikan kalau dirinya adalah korban padahal aslinya pelaku. Istilah ini sering disebut dengan playing victim.

3. Enggan Berbicara Duluan

Mempersilakan seseorang untuk berbicara duluan tidak selamanya sebagai bentuk sikap sopan atau menghargai. Terkadang, ini adalah trik manipulator untuk memanipulasi lawan bicaranya. Siapa yang berbicara duluan, sering kali harus kalah dalam suatu perdebatan. 

Manipulator akan dengan teliti mendengarkan perkataan lawan bicaranya. Ketika dirasa sudah cukup, manipulator akan memutarbalikkan perkataan tersebut untuk menyerang lawan bicaranya sampai telak. Pada saat inilah manipulator merasa menang.

4. Perilaku Pasif-agresif

Sikap pasif-agresif tidak selamanya manipulasi. Namun, cara ini sering kali digunakan manipulator untuk membuat seseorang merasa bersalah. Mereka menunjukkan kemarahan tanpa mengatakan kalau sedang marah. 

Misalnya, menunjukkan wajah cemberut yang menjadi pertanda kalau mereka tidak suka, tidak senang, atau marah terhadap sesuatu. Jika kamu tidak peka, kamu pasti akan bertanya-tanya tentang sikap ini. Kamu bingung dan akhirnya merasa bersalah.

5. Gaslighting

Gaslighting adalah salah satu cara untuk menurunkan tingkat kepercayaan terhadap diri sendiri maupun intuisi yang kamu miliki. Gaslighting membuatmu mempertanyakan realita yang terjadi. Membuatmu merasa bersalah terhadap diri sendiri.

Manipulator menggunakan cara ini untuk melindungi dirinya sendiri. Mereka menyangkal sebuah kebenaran dan mengatakan kalau apa yang kamu lihat dan rasakan sama sekali tidak nyata. Misalnya ketika ketahuan selingkuh, manipulator mengatakan kalau kamu salah lihat orang karena mereka sedang di kantor pada waktu itu.

Baca Juga: Jenis Gangguan Mental yang Banyak Dialami Karyawan dan Cara Mengatasinya

6. Cenderung Sok Kenal Sok Dekat (SKSD)

SKSD adalah hal yang wajar, terutama ketika kamu berada di lingkungan baru. Namun, sikap ini perlu dipertanyakan ketika seseorang berani berbicara tentang masalah pribadinya saat pertama kali bertemu. Mungkin saja dia termasuk orang yang manipulatif.

Terkadang, manipulator sengaja melakukan hal ini untuk mengetahui masalah pribadimu juga. Kamu dibuat nyaman dengan keterbukaan mereka terhadap sesuatu yang sangat personal, membuatmu ikut membuka diri. Jadi, berhati-hatilah terhadap orang seperti ini.

7. Memaksa

Seorang manipulator cenderung memaksa untuk mencapai hal-hal yang diinginkan. Dalam suatu hubungan, misalnya, memaksamu memberikan kabar kapanpun. Jika tidak, maka dia akan meninggalkanmu begitu saja.

Selain itu, dia juga menggunakan cara untuk menyakiti dirinya sendiri agar kamu mau memberinya kabar. Cara ini sebagai bentuk ancaman untuk mendapatkan perhatian darimu. Jika ancaman ini ditindak secara serius, lebih baik menjauh karena ada kemungkinan dia akan menyakiti dirimu ketika tidak berhasil mendapatkan apa yang diinginkannya. 

8. Sering Mengatakan “Cuma Bercanda”

Manipulator sering kali mengucapkan kata-kata kasar, Ketika orang lain sakit hati, dia coba mengatakan kalau hal itu “cuma bercanda”. Dengan harapan situasi akan kembali normal seperti sedia kala.

Padahal, kata “cuma bercanda” ada maksud dan tujuannya. Kemungkinan manipulator memang bermaksud mengatakannya untuk menunjukkan kekesalannya padamu. Kemudian, membuatmu menjadi kepikiran dan merasa bersalah karena terlalu cepat tersinggung.

9. Tidak Bertanggung Jawab

Seorang manipulator mencoba lari dari kesalahan yang dibuatnya. Dia tidak mau bertanggung jawab karena tahu hal ini dapat menurunkan harga dirinya. Akibatnya, dia mencari cara untuk menyalahkan orang lain.

Ketika sasarannya merasa bersalah, dia akan merasa senang. Sebab, dia tidak perlu meminta maaf atas sikap dan perbuatannya. Justru orang lain yang meminta maaf karena terjerat perangkap manipulator.

10. Suka Mengkritik

Sesekali mengkritik orang itu perlu, tapi tidak setiap saat. Terlalu sering mengkritik justru menjadikanmu sebagai sosok paling benar. Sosok yang tidak disukai orang lain.

Namun, manipulator tidak mempermasalahkan hal ini. Dia justru senang karena kritikannya tersebut berhasil membuat orang lain merasa rendah diri. Sementara dirinya berada di atas angin seperti tidak terkalahkan.

Cara Menghadapi Orang Manipulatif

Siapapun bisa menjadi sosok manipulatif saat merasa tertekan. Lantas, bagaimana cara menghadapi si manipulatif? Kamu bisa lakukan beberapa cara berikut ini.

1. Membuat Batasan

Menghadapi manipulator itu mudah, yaitu dengan membuat batasan. Ketika batasan ini dilewati, kamu harus sikapi dengan tegas. Abaikan penilaian jelek yang mereka berikan padamu demi kesehatan mental. 

2. Mencari Pertolongan

Jika membuat batasan tidak membuat manipulator menjauh, mintalah pertolongan. Boleh kepada psikolog agar kamu tahu cara menyelesaikan masalah yang tengah dihadapi saat ini. Solusi yang diberikan bisa diterapkan untuk menjauhkan manipulator dari hidupmu.

3. Sikapi dengan Tegas

Kamu bisa saja dibutakan oleh kata-kata maaf dari si manipulator, tapi jangan mau hanyut di dalamnya. Jika salah, kamu tetap katakana salah. Sikapilah manipulator dengan tegas agar dia tidak bersikap seenaknya kepadamu.

4. Hindari Perasaan Bersalah

Sosok manipulator sangat handal menjadikan dirinya korban, sehingga membuatmu merasa bersalah. Jika akar permasalahannya bukan kamu, lebih baik jangan meminta maaf. Jauhkan rasa bersalah tersebut agar manipulator bisa introspeksi diri dan tidak mengulangi hal tersebut kemudian hari.

Tutupi Kelemahanmu di Depan Manipulator

Orang yang manipulatif akan mencari sejuta cara agar membuatmu merasa bersalah terhadap diri sendiri. Selain menyikapinya dengan cara di atas, kamu pun harus bisa menutupi kelemahanmu di depan mereka. Sebab, sisi lemahmu seringkali dijadikan alat untuk menyerang balik.

Sebaiknya tunjukkan kalau kamu bukan orang yang mudah dimanipulasi. Kamu tegas, percaya diri, dan memiliki pendirian. Dengan demikian, akan sulit bagi para manipulator untuk menyerang sisi emosionalmu. 

Baca Juga:  Meninjau Biaya ke Psikolog Serta Tips Mudah Memelihara dan Merawat Kesehatan Mental