Andai Fresh Graduate Jomblo Punya Gaji Rp 8 Juta, Berapa Bayar Pajaknya?

Masih ingat dong postingan Alumni Universitas Indonesia (UI) yang menolak gaji Rp8 juta? Unggahan tersebut bikin heboh dan viral di media sosial. Tagar #gaji8juta dan #lulusanUI bahkan menjadi trending topic di jagad Twitter. 

Sebetulnya menerima atau menolak tawaran gaji dari perusahaan adalah hak setiap pelamar kerja, termasuk fresh graduate. Mau minta gaji tinggi ya silakan saja. Mungkin banyak hal yang kamu pertimbangkan untuk minta gaji tinggi, seperti perhitungan ongkos transportasi, uang makan, dan lainnya.

Tapi ingat, perusahaan tidak akan sembarangan memberi gaji besar. Tentu saja harus sebanding dengan dengan kemampuan, keahlian, kapasitas diri, maupun pengalaman kerja. Bukan cuma embel-embel jebolan universitas atau perguruan tinggi bergengsi.

Pihak perusahaan akan bertanya, kemampuan atau keahlian apa saja yang kamu miliki, kontribusi apa yang bakal kamu berikan kepada perusahaan, atau pengalaman kerjamu di mana saja dan mengerjakan apa saja. Gaji tinggi, biasanya tekanan juga tinggi.

Baca Juga: Mau Gaji 8 Juta? Fresh Graduate Bisa Aja, Asal Punya Skill Ini

Gaji Fresh Graduate versi BPS


Gaji Fresh Graduate versi BPS

Kalau dibandingkan besaran Upah Minimum Provinsi (UMP) Jakarta tahun 2019 yang sebesar Rp3,9 juta per bulan, berarti tawaran gaji Rp8 juta lebih besar 2 kali lipatnya. Tawaran gaji tersebut juga lebih tinggi dari rata-rata gaji karyawan lulusan universitas versi Badan Pusat Statistik (BPS).

Hasil Sakernas periode Agustus 2018 yang dirilis BPS menunjukkan:

  • Rata-rata gaji karyawan lulusan universitas sebesar Rp4,59 juta. Itu untuk pegawai pria dan wanita.
  • Jika dirinci, gaji pegawai pria dan wanita ada perbedaan. Gaji karyawan pria tercatat sebesar Rp5,39 juta, sedangkan wanita Rp3,76 juta per bulan.

Di sisi lain, hasil penelitian Tracer Study Career Development UI yang dikutip dari Tempo.co menyebut, dari 2.500 mahasiswa alumni UI tahun 2018, sebanyak 60% lulusan tersebut bekerja di perusahaan swasta. Bekerja di sektor pemerintahan dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebanyak 35%, sedangkan sisanya 5% memutuskan berwirausaha.

Berdasarkan lokasi bekerjanya:

  • Sebanyak 46,3% jebolan UI mengantongi gaji Rp3 juta-6 juta per bulan
  • Sebanyak 7,7% dapat gaji kurang dari Rp3 juta per bulan
  • Sebanyak 56% menerima gaji lebih dari Rp6 juta. Rinciannya, 25% alumni bergaji Rp6 juta-9 juta, bergaji lebih dari Rp9 juta per bulan sebanyak 21%.

Hitungan Pajak Penghasilan atau PPh Pasal 21

Kalau kamu fresh graduate, tapi sudah mengantongi gaji Rp8 juta per bulan, ada kewajiban bayar pajak. Namanya Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21. Pajak atas penghasilan yang dikenakan sehubungan dengan pekerjaan, jasa, atau kegiatan dengan nama dan dalam bentuk apapun yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak Orang Pribadi dalam negeri.

Pemotong PPh Pasal 21 untuk pegawai adalah si pemberi kerja yang membayar gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan pembayaran lain sebagai imbalan sehubungan dengan pekerjaan yang dilakukan oleh pegawai atau bukan pegawai.

Penghasilan pegawai yang dipotong pajak untuk setiap bulan adalah jumlah penghasilan bruto setelah dikurangi dengan biaya jabatan (5% dari penghasilan bruto) dan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) sebesar Rp54 juta setahun atau Rp4,5 juta per bulan.

Contoh:

Si A bergaji Rp8 juta, status jomblo. Hari Sabtu-Minggu kerja lembur tapi gak dibayar. Gak punya program pensiun. Hitungan pajak penghasilannya:

  • Penghasilan bruto per bulan Rp 8.000.000
  • Penghasilan bruto setahun Rp 96.000.000
  • Biaya jabatan = 5% x Rp 96.000.000 = Rp 4.800.000
  • Penghasilan neto setahun = Rp 96.000.000 – Rp 4.800.000 = Rp 91.200.000.
  • Penghasilan Kena Pajak = Rp 91.200.000 - 54.000.000 (PTKP TK/0 alias jomblo) = Rp 37.200.000.
  • PPh Pasal 21 setahun = Rp 37.200.000 x 5% = Rp 1.860.000
  • PPh 21 per bulan = Rp 1.860.000 : 12 = Rp 155.000.

Baca Juga: Gaji 8 Juta Cukup Banget Kok! Begini Cara Mengelolanya

Pertimbangan Sebelum Nolak Kerja dan Gaji

Buat para fresh graduate dan sedang melamar kerja, ada beberapa hal yang harus kamu pertimbangkan sebelum menolak gaji. Menolak gaji, berarti menampik pekerjaan juga.

1. Belum pernah masuk dunia kerja sesungguhnya

Emang sih ada program Kuliah Kerja Nyata (KKN) maupun magang atau Praktik Kerja Lapangan (PKL) di kampus, tapi itu belum cukup jadi bekal kamu masuk ke dunia kerja sesungguhnya. Sebab waktunya terbatas, paling banter 3 bulan. Lagipula biasanya anak magang hanya diberikan tugas atau pekerjaan yang lebih ringan dibanding karyawan.

Jadi ketika kamu berhasil lulus, menggenggam secarik ijazah untuk melamar kerja, menghadapi wawancara kerja, ingatlah ini saatnya kamu mengarungi hidup sebenarnya. Dengan bekerja, kamu bisa membiayai kebutuhan diri sendiri, meringankan beban orangtua atau keluarga dalam hal finansial, atau mewujudkan cita-citamu.

2. Belum punya pengalaman bekerja

Sebagai fresh graduate, mungkin kamu hanya akan menuliskan “magang di..,” “KKN di...” pada Curriculum Vitae (CV). Kecuali kamu yang sudah bekerja sambil kuliah sebelumnya.

Itupun biasanya pengalaman kerja dan jurusan kuliah, serta posisi yang dilamar beda bidang. Jadi, bisa dibilang pengalaman kerjamu nol. Belum punya kemampuan dan keahlian mumpuni, sehingga jangan terlalu muluk untuk berharap gaji tinggi.

3. Bisa jadi batu loncatan

Pikirkan, pekerjaan dan tawaran gaji awal ini akan menjadi batu loncatan untuk mencapai kesuksesan karier di masa depan. Memperluas jaringan atau relasi, ajang belajar ilmu atau hal-hal yang tidak kamu pelajari saat di bangku kuliah.

Kalau keahlianmu berkembang, karier akan meningkat, gaji besar akan mengikuti dengan sendirinya. Jangan sia-siakan kesempatan emasmu. 

4. Menikmati proses dari nol

Siapa bilang memulai karier dengan gaji rendah menyedihkan? From zero to hero, berlaku juga untuk para karyawan. Kamu akan menikmati setiap proses perjalanan karier, mulai dari gaji kecil di perusahaan skala menengah, kemudian naik level, naik jabatan di perusahaan raksasa berpenghasilan tinggi.

Dengan begitu, kamu akan memaknai kerja keras, susahnya nyari duit, sehingga menjadi pribadi yang hemat, gak gampang menghambur-hamburkan uang. 

5. Daripada jadi pengangguran

Mendapatkan tawaran pekerjaan pertama dengan gaji cukup harusnya membuat kamu bersyukur. Masih banyak pengangguran yang ingin berada di posisimu. Kalau kamu melulu nolak pekerjaan dengan gaji lumayan, seperti gaji Rp8 juta, bisa saja kamu jadi pengangguran abadi.

Sanggup ngadepin nyinyiran tetangga “masa kuliah di universitas negeri favorit, nganggur.” Faktanya bukan tidak ada pekerjaan yang datang kepadamu, tapi karena kamu yang kebanyakan milih atau gengsi. 

Syukuri Berapapun Gajimu

Berapapun gajimu, hendaknya bersyukur. Bersyukur masih bisa kerja, dapat gaji, dan bisa memenuhi kebutuhan hidup. Dengan bersyukur dan berhenti mengeluh, kamu akan fokus bekerja untuk menggapai kesuksesan.

Baca Juga: 8 Perusahaan yang Berani Beri Gaji Tinggi untuk Fresh Graduate