Ini Akibatnya Kalau Kamu Bohong di Surat Lamaran Kerja

Berbohong dalam situasi apapun dan kepada siapapun merupakan perbuatan tidak terpuji. Termasuk berbohong di surat lamaran kerja maupun CV.

Lamaran kerja memang hanya secarik kertas. Namun tidak dibenarkan bagi pelamar untuk berbohong agar CV kamu terlihat menarik, pengalaman kerja banyak, skill memadai.

HRD tentu tidak akan percaya begitu saja dengan apa yang kamu tulis. Maka dari itu, ada proses wawancara sampai checking background maupun penulusuran rekam jejak pelamar. Mulai dari menghubungi HRD di kantor lama, mantan atasanmu, hingga kepoin sosial mediamu.

Ini semua dilakukan HRD untuk mencari kebenaran atas apa yang kamu tulis maupun ucapkan. Agar perusahaan mendapatkan karyawan yang tidak hanya berkompeten, tetapi juga jujur.

Oleh karena itu, hindari membual meski di surat lamaran kerja atau CV. Sekali berbohong, kamu akan keterusan dan akhirnya menjadi kebiasaan buruk.

Berikut risikonya kalau kamu berdusta di surat lamaran kerja atau CV:

Baca Juga: 9 Tren Desain Grafis yang Diprediksi akan Diminati di Tahun 2021


Jangan coba-coba berbohong di CV atau surat lamaran kerja

  • Mencoreng nama baik

Sudah pasti, perbuatan tipu daya atau berbohong kalau ketahuan akan menjadi catatan jelek untukmu. Nama baik atau imej yang sudah kamu bangun saat wawancara akan rusak seketika.

Ibarat pepatah, nila setitik rusak susu sebelanga. Lamaranmu pasti akan langsung ditolak mentah-mentah. Belum diterima saja sudah berani ngibul, apalagi nanti jika sudah bekerja.

  • Di blacklist perusahaan

Mungkin bukan itu saja risikonya. Kamu bisa masuk dalam daftar hitam atau blacklist perusahaan sampai anak cucu perusahaan.

Kalau sudah begitu, hilanglah kesempatanmu untuk mendapatkan pekerjaan atau bergabung dengan perusahaan tersebut selamanya.

Baca Juga: 10 Pekerjaan Mudah Yang Bergaji Besar

  • Dipecat atau diberhentikan secara tidak hormat

Jika HRD mengetahui kebohongan tersebut setelah diterima bekerja, kamu pasti akan dipecat. Jadi, jangan harap posisi kamu sudah aman.

Serapat-rapatnya bangkai ditutupi, bakal tercium juga. Pun dengan berdusta. Suatu saat kebenaran pasti akan terkuak.

Dan kamu si pembohong akan menerima konsekuensinya. Diberhentikan secara tidak hormat karena sudah mengelabui perusahaan. Kamu akan kehilangan pekerjaan dan hanya bisa menyesali kebohongan yang sudah kamu lakukan.

  • Hidup tidak tenang

Berbohong akan membuat hidupmu tidak tenang. Sebab, kamu berbicara omong kosong. Sesuatu yang tidak benar.

Kalau tidak hari ini ketahuan, mungkin besok, minggu depan, atau bulan depan. Kamu akan selalu dihantui rasa takut sepanjang waktu. Takut ketahuan, dan akhirnya dipecat.

Bekerja pun jadi tidak nyaman. Perasaan takut dapat mengganggu produktivitas dan mengurangi kualitas kehidupanmu.

Baca Juga: Tiba-tiba di PHK? Begini Caranya Bertahan Hidup dan Dapat Pekerjaan Lagi

  • Terus berbohong untuk menutupi kebohongan lainnya

Sekali berbohong, maka akan keterusan. Berbohong lagi untuk menutup kebohongan lainnya. Begitu terus dan akhirnya menjadi kebiasaan. Sulit kamu hentikan meski tak seorangpun mengetahui dusta yang sudah kamu lakukan.


Tulislah CV atau surat lamaran kerja jujur dan apa adanya

Maksimalkan Surat Lamaran Kerja dengan Jujur dan Apa Adanya

Tak perlu kamu poles lamaran kerja atau CV dengan kebohongan. Kamu dapat memaksimalkan surat lamaran kerjamu agar dilirik HRD.

Misalnya dengan menuliskan kemampuan, keahlian, atau kompetensi yang kamu miliki. Kemudian pengalaman kerja, organisasi, prestasi-prestasi yang sudah kamu raih, pendidikan formal dan informal.

Contohnya saja menguasai beberapa program komputer, seperti Adobe Photoshop, Ms. Office, mahir membuat video, SEO, atau lainnya. Menguasai Bahasa Inggris dan Bahasa Jepang, misalnya atau fasih berbahasa Inggris. 

Keterampilan dan keahlian ini bisa menjadi bahan pertimbangan HRD menerimamu bergabung dengan perusahaan. HRD akan menilaimu sebagai pribadi yang multitalenta karena menguasai lebih dari satu keterampilan dan keahlian

Bila hanya satu atau dua keahlian, bahkan tidak punya prestasi, katakan saja terus terang. Memang itu yang kamu kuasai.

Paling penting juga membuat CV semenarik mungkin yang memikat HRD. Gunakan desain untuk CV yang sederhana tapi eye catching. Jadi kalau dilihat tidak membosankan.

Tidak usah lebay dengan tampilan desain warna warni. Gunakan jenis huruf yang umum pada sebuah CV, seperti Arial, Calibri (Body), Times New Roman.

Perhatikan pula penggunaan huruf kapital, huruf miring, huruf dicetak tebal. Tata kalimat sedemikian rupa, sehingga poin-poin penting yang menjadi isi CV tersampaikan.

Selain CV konvensional, kamu juga bisa melamar kerja menggunakan CV online. Tentunya bukan pakai kertas lagi atau hanya mengandalkan Microsoft Word. Tapi menggunakan situs pembuatan CV online, seperti Canva, Resume.com, Visual CV, dan aplikasi lainnya.

Baca Juga: Punya Pekerjaan Sampingan Penting Banget di Zaman Now, Ini Alasannya