Cara Menulis Daftar Riwayat Hidup yang Disukai HRD

Daftar riwayat hidup merupakan dokumen yang sangat penting ketika seseorang melamar kerja. Bisa dikatakan daftar riwayat hidup atau dikenal dengan istilah Curicullum Vitae (DAFTAR RIWAYAT HIDUP) ini adalah senjata utama untuk mendapatkan pekerjaan yang diinginkan dalam membentuk kesan pertama yang baik dan mudah diingat oleh HRD (Human Resource Department) perusahaan.

Dengan membuat daftar riwayat hidup/DAFTAR RIWAYAT HIDUP lamaran kerja yang baik, rapih dan lengkap tentu saja akan sangat mudah untuk dilirik oleh HRD dan membuat kesempatan kamu semakin besar untuk diloloskan ketahap berikutnya seperti interview atau proses lainnya seperti test psikologi dan lainnya.

Nah, agar daftar riwayat hidup lamaran kerja kamu bisa dipilih oleh HRD untuk bisa lolos ke tahap selanjutnya. Ini dia beberapa hal yang harus kamu perhatikan dan lakukan ketika menulis daftar riwayat hidup kamu nanti:

1. Pemilihan Jenis dan Ukuran Font

Saat ini penulisan Daftar riwayat hidup sudah sangat jarang menggunakan tulisan tangan. Kebanyakan perusahaan sekarang lebih menyukai daftar riwayat hidup yang diketik dengan komputer agar terlihat lebih rapi dan formal dan terkesan profesional. Bahkan ada beberapa perusahaan yang lebih mengutamakan daftar riwayat hidup hanya dikirim melalui email saja.

Untuk itu, agar daftar riwayat hidup terlihat rapih pemilihan font memiliki pengaruh yang cukup besar dalam membuat daftar riwayat hidup bisa dilirik oleh HRD. Pilih lah font yang bergaya profesional. Ada beberapa jenis font yang bisa kamu pilih yaitu Times New Roman, Calibri dan Arial.

Tidak hanya jenisnya, ukurannya pun perlu kamu perhatikan. Pilih saja size untuk font kamu antara 11-12. Dan jangan lupa bold kata-kata yang ada di setiap point pada awalan data diri seperti Nama, Tempat tanggal lahir, Jenis Kelamin, Agama, Pendidika, Pengalaman Kerja. Untuk format yang lebih rapih lagi jangan lupa untuk menerapkan 2,5 cm pada setiap garis tepi halaman dan spasi antar baris antara 1,5 – 2 cm. Agar secara keseluruhan daftar riwayat hidup terlihat lebih enak untuk dilihat dan dibaca.

Baca Juga: Contoh CV Lamaran Kerja Terbaru Agar Sukses Dibaca oleh HRD

2. Menulis Riwayat Kerja sesuai Urutan Waktunya yang Tepat

Ketika akan menulis pengalaman bekerja kamu selama ini ke daftar riwayat hidup baru kamu. Tulislah dengan urutan waktu yang rapih dan tepat. Kamu bisa memilih mengurutkan dari pengalaman kerja yang paling awal atau yang paling terakhir. Selain itu tulislah informasi riwayat bekerja kamu secara lengkap mulai dari posisi, deskjob, nama perusahaan, lokasi perusahaan dan tahun dan tanggal awal kamu memulai kerja dan berakhir bekerja.

Agar lebih menarik pihak HRD kamu bisa juga menuliskan setiap pencapaian atau prestasi yang berhasil kamu lakukan selama bekerja di perusahaan tersebut di masing-masing riwayat kerja sebagai note tambahan.

Contoh:

3. Menulis Urutan Riwayat Pendidikan dengan Tepat

Cara yang benar dalam menulis urutan riwayat pendidikan di daftar riwayat hidup adalah dimulai dari pendidikan kamu yang paling akhir yaitu Universitas, SMA, SMP, baru SD. Jangan lupa untuk mencantumkan jurusan dan fakultas apa yang kamu pilih di universitas, untuk yang lulusan SMK/SMA juga demikian untuk tetap mencantumkan jurusan apa yang dipilih dan tanggal serta tahun kelulusan.

Untuk bagian riwayat pendidikan Universitas, jika kamu memiliki prestasi yang pernah diraih selama kuliah jangan lupa untuk ditulis, pengalaman magang atau pekerjaan part time apa yang pernah dilakukan yang ada kaitannya dengan jurusan yang dipilih ketika kuliah dan yang paling penting jangan lupa mencantumkan titel studi dan angka IPK yang berhasil diraih.

Contoh:

4. Mecantumkan Keahlian atau Kualifikasi Khusus

Jika kamu memiliki skill lain walaupun itu tidak ada hubungannya dengan posisi yang kamu lamar atau tidak ada hubungannya dengan studi/jurusan yang dipilih ketika kuliah jangan lupa untuk dicantumkan untuk mendapatkan nilai tambahan dari HRD. Seperti skill bahasa atau mampu mengoperasikan software seperti adobe photoshop.

Contoh:

5. Menulis Referensi Profesional

Mencantumkan referensi profesional maksudnya adalah kamu menulis orang-orang yang bukan keluarga atau teman pada daftar riwayat hidup kamu untuk membuktikan prestasi kerja atau studi yang pernah kamu raih sebagai pelengkap informasi tambahan.

Cantumkan informasi kontak mereka seperti nomor HP, alamat rumah/kantor dan email. Referensi profesional yang dimaksud bisa manajer divisi kamu dikantor lama, HRD kantor lama dan dosen universitas yang pernah membimbing kamu. Tapi sebelumnya jangan lupa untuk meminta izin orang yang berkaitan agar tidak terjadi salah paham. Itu mengapa menjalin hubungan baik dengan siapa saja itu sangat penting efeknya bahkan untuk karir sendiri.

Contoh:

6. Menggunakan Kata Kerja Aktif

Agar kemampuan dan skill kamu yang lain semakin menonjol, gunakanlah kata kerja aktif dalam mendeskripsikan desk job selama bekerja di kantor lama. Contoh jika posisi dikantor lama adalah Account Executive jangan menggunakan kalimat ‘membuat jadwal, melakukan persiapan,” langsung saja tulis ‘menjadwalkan, mempersiapkan, menyediakan’.

Dengan pemilihan kata kerja aktif/langsung informasi yang kamu lampirkan pun semakin padat dan mudah dipahami pihak HRD tentang gambaran pekerjaan kamu selama ini.

Contoh:

7. Cek Ejaan dan Penggunaan Format Penulisan yang Benar

Setelah kamu selesai menulis daftar riwayat hidup jangan lupa untuk mengecek kembali secara keseluruhan. Untuk menghindari typo dan ejaan yang salah. Selalu cek KKBI untuk memastikan penggunaan kata bahasa Indonesia yang membuat kamu sedikit ragu. Jangan lupa untuk menggunakan italic untuk penggunaan kata asing dan cek juga apakah ejaan terhadap penggunaan kata asing juga tidak typo atau salah.

Baca Juga: Tips Membuat CV Bahasa Inggris yang Tepat dan Profesional

8. Print dengan Kualitas Kertas yang Baik Berikut Amplopnya

Menggunakan kualitas kertas yang bagus dan dikemas dengan amplop yang bagus juga bisa memberikan kesan bahwa kamu bersungguh-sungguh dalam melamar pekerjaan di perusahaan tersebut dengan mencoba memberikan yang terbaik bahkan hanya dari hal kertas dan amplop saja. Dengan tampilan daftar riwayat hidup dan amplop yang rapih bisa membuat HRD memberikan penilaian yang baik untuk kamu.

Isi Daftar Riwayat Hidup dengan Lengkap, Rapih dan Sesuaikan dengan Posisi yang Dilamar

Isilah informasi dengan jujur, karena kebenaran informasi akan dipertanggungjawabkan ketika kamu masih tahap interview atau tahap test lainnya. Buatlah daftar riwayat hidup yang sesuai kebutuhan dan bidang pekerjaan, ingat kepribadian, skill dan potensi juga dapat dilihat dari cara membuat daftar riwayat hidup. Jadi pastikan buat yang sesuai mungkin dengan kebutuhan kamu dan perusahaan biar semakin dilirik oleh bagian HRD.

Baca Juga: Tips Jitu Memoles CV dan Resume Agar Terlihat Lebih Menjual