Mitos yang Dihadapi Fresh Graduate saat Terjun ke Dunia Kerja

Mencari pekerjaan tentu akan menjadi fokus utama kebanyakan orang setelah lulus kuliah. Hampir semua orang akan menikmati momen-momen menjadi fresh graduate dan terjun ke dunia kerja untuk pertama kalinya. Kondisi seperti ini biasanya akan membuat kamu semangat untuk mengajukan lamaran ke berbagai perusahaan pilihan. 

Sebagai pelamar, jelas kamu sangat berharap bisa segera diterima bekerja di salah satu perusahaan tersebut. Ini bahkan akan semakin rumit, jika ternyata kamu memiliki keinginan besar untuk bekerja di perusahaan favorit dan sudah ternama. 

Bersaing dengan pencari kerja lainnya tentu akan menjadi hal yang biasa. Kamu akan menghadapi banyak saingan dalam mendapatkan pekerjaan. Selain itu, berbagai mitos di dalam dunia kerja juga kerap menjadi tantangan tersendiri. 

Ini biasa dihadapi oleh semua pekerja, termasuk untuk fresh graduate seperti kamu. Namun semua mitos ini tentu tidak selalu benar, sehingga kamu harus menanggapinya dengan cara yang tepat. Jangan sampai kamu percaya mitos begitu saja, apalagi yang belum terbukti sama sekali. 

Berikut ini adalah beberapa mitos yang kerap menghampiri fresh graduate terkait dunia kerja:

1. Karyawan yang berpengalaman lebih diminati perusahaan

Ketatnya persaingan kerja akan membawa kamu bertemu dengan pelamar lainnya, termasuk pelamar yang sudah berpengalaman. Hal ini kerap membuat semangat para fresh graduate menjadi menurun, apalagi jika jumlah saingan yang ditemui terbilang cukup banyak. 

Bukan hanya itu saja, mitos tentang kebanyakan perusahaan lebih berminat pada karyawan berpengalaman tentu bukan lagi sesuatu yang baru di dalam dunia kerja. 

Perusahaan lebih senang merekrut karyawan yang sudah berpengalaman, mitos seperti ini cukup populer dan akan sering kamu dengar. Perusahaan akan memilih karyawan yang lebih berpengalaman, sebab tak lagi perlu membimbing mereka dari nol. 

Karyawan yang sudah berpengalaman akan lebih siap menghadapi berbagai tugas yang diberikan perusahaan. Bukan hanya itu saja, karyawan yang sudah berpengalaman ini tentu sudah terbiasa dengan dunia kerja dan sudah memiliki mental sebagai pekerja yang sesungguhnya.

Semua anggapan di atas tentu tidak selalu benar, sebab sebagian perusahaan justru lebih berminat pada fresh graduate. Perusahaan lebih senang mendidik lulusan baru yang siap untuk berbagai tantangan kerja. 

Perusahaan seperti ini juga pada umumnya menginginkan karyawan yang paham dengan berbagai teknologi terkini. Mereka menyukai anak muda yang mau belajar dan cakap dalam bekerja, sehingga siap untuk dididik untuk menangani berbagai tugas di dalam perusahaan. Jika melihat kenyataan ini, mitos di atas tentu tidak selalu benar.

Baca Juga: Simak Mengapa Fresh Graduate Perlu Memulai Karir di Startup 

2. IPK tinggi akan membuat karir lebih lancar

Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) merupakan indikator belajar yang akan selalu dikejar setinggi mungkin selama kuliah. Semakin tinggi IPK, maka mahasiswa kerap dianggap semakin pintar dan menguasai mata kuliah yang diambilnya. 

Anggapan seperti ini juga kerap terbawa ke dalam dunia kerja, di mana IPK yang tinggi sering dianggap sebagai salah satu jalan mendapatkan karir yang lebih lancar di dalam perusahaan. 

Pada kenyataannya, perusahaan memang kerap menjadikan IPK ini sebagai salah satu syarat untuk mengajukan lamaran, terutama untuk jabatan tertentu yang dianggap cukup vital.

Namun IPK saja tidak akan cukup untuk membawa kamu mencapai karir yang cemerlang di dalam perusahaan. Kemampuan kerja kamu akan sangat dinilai dan menjadi pertimbangan perusahaan untuk perkembangan karirmu kedepannya. Selain surat lamaran dan dokumen pendukung lainnya, perusahaan tentu akan melakukan beberapa tes untuk menguji kemampuan karyawan baru mereka. 

Jika kamu tidak kompeten dan memiliki karakter yang bagus, maka IPK tinggi ini saja tentu tidak akan bisa membuatmu diterima di perusahaan tersebut. Selain IPK, skill dan etika kerja juga akan mempengaruhi kesuksesanmu di dunia kerja.

Baca Juga: Baru Pertama Kali Kerja? Lakukan Ini Kalau Mau Sukses Besar 

3. Gaji tinggi akan selalu menyenangkan

Gaji selalu menjadi salah satu petimbangan dalam memilih pekerjaan, terutama bagi para fresh graduate yang belum memahami seluk-beluk dunia kerja itu sendiri.

Gaji yang tinggi kerap dianggap menjadi tolak ukur kesuksesan dalam bekerja, meskipun berbagai tantangan dan kesulitan terbilang banyak setiap harinya. Hal ini tentu patut disayangkan, sebab saat bekerja kamu perlu nyaman dan tetap merasa bahagia.

Meski menginginkan gaji yang tinggi, jangan jadikan ini sebagai alasan utama dalam memilih pekerjaan. Banyak pertimbangan lainnya yang patut kamu pikirkan, seperti: kenyamanan kerja, lingkungan perusahaan, perkembangan karir, masa depan, dan yang lainnya. Mempertimbangkan semua hal tersebut juga tak kalah pentingnya, bahkan meski kamu baru akan bekerja untuk pertama kalinya.

Jangan percaya mitos dunia kerja begitu saja

Saat kamu baru akan terjun ke dunia kerja untuk pertama kalinya, berbagai mitos tentang fresh graduate tentu sering kamu dengar. Hal ini tidak perlu dipercaya begitu saja, apalagi mitos yang tidak beralasan sama sekali. Cek dan pahami dengan baik terlebih dahulu, agar kamu tidak sampai dirugikan oleh mitos dunia kerja yang salah.

Baca Juga: 4 Cara Mengetahui Standar Gaji Pekerjaan yang Kamu Lamar